Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ragam Faktor Risiko dan Penyebab Ejakulasi Dini, Apa Saja?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 07 Jun 2021 21:45 WIB

Shot of an affectionate young couple spending some quality time together in their bedroom at home
Foto: Getty Images/PeopleImages

Ejakulasi dini menjadi salah satu masalah kesehatan seksual yang bisa mengganggu keintiman pasutri. Dengan demikian, mencari tahu faktor risiko dan penyebab ejakulasi dini pun menjadi penting.

Dikutip dari Web MD, ejakulasi dini atau premature ejaculation adalah ketika orgasme terjadi kurang dari satu menit setelah memulai seks.

Tidak ada waktu yang pasti kapan pria harus ejakulasi saat berhubungan seks. Tetapi jika kehilangan ereksi terjadi secepat ini alias tak bisa dikendalikan, maka tidak ada cukup waktu untuk menikmatinya.

Bagi pasangan suami istri, masalah ejakulasi dini dapat mengganggu keintiman dan bahkan memicu pertengkaran. Ejakulasi dini dianggap sebagai salah satu jenis disfungsi seksual, yakni beberapa masalah yang membuat pasangan tidak menikmati aktivitas seksual sepenuhnya.

Ingat, ejakulasi dini tidak sama dengan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah adalah ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi. Namun demikian, pria bisa saja mengalami keduanya secara bersamaan.  

Penyebab ejakulasi dini dan faktor risikonya

Sampai saat ini, penyebab ejakulasi dini secara pasti belum diketahui. Tapi dipercaya faktor hormonal dan kimia dalam otak menjadi salah satu alasannya.

Dikutip dari Mayo Clinic, pria yang memiliki kadar serotonin kimiawi rendah di otak cenderung membutuhkan waktu lebih singkat untuk ejakulasi. Selain itu, faktor emosional juga dapat berperan menjadi penyebab ejakulasi dini. Di antaranya perasaan tertekan, depresi, gelisah, kurang percaya diri, serta cemas.

Kecemasan dapat menjadi penyebab ejakulasi dini, terutama jika dikaitkan dengan performa seks dan takut tidak bisa memuaskan pasangan. Adanya pengalaman buruk soal seks juga dapat menjadi penyebab ejakulasi dini lho, Bunda.

Selain masalah emosional dan psikis, beberapa faktor penyebab ejakulasi dini lainnya dapat berupa masalah fisik. Termasuk di antaranya ketidakseimbangan hormon dan tingkat neurotransmitter yang tidak teratur.

Ini berarti ada masalah ketidakseimbangan senyawa kimia di otak yang menyampaikan pesan atau impuls ke seluruh tubuh, termasuk ke organ intim. Adanya peradangan atau infeksi pada prostat atau uretra (saluran dari kandung kemih ke penis), juga bisa menjadi penyebab ejakulasi dini.

Faktor lain yang dapat berperan termasuk:

Disfungsi ereksi

Pria yang cemas tentang kemampuannya mendapatkan atau mempertahankan ereksi selama hubungan seks mungkin bisa jadi sulit mengendalikan ejakulasinya.

Ya, takut kehilangan ereksi mungkin menyebabkan pria secara sadar atau tidak terburu-buru ejakulasi.

Kegelisahan

Banyak pria dengan ejakulasi dini juga memiliki masalah dengan kecemasan, baik secara khusus tentang kinerja seksual atau terkait dengan masalah lainnya. Misalnya masalah ekonomi atau pekerjaan.

Masalah komunikasi dengan pasangan

Adanya masalah komunikasi atau mungkin pertengkaran dengan pasangan bisa menjadi penyebab ejakulasi dini. Ini terutama berkaitan dengan faktor stres dan hormonal.

Informasi lengkap tentang gejala dan faktor risiko penyebab ejakulasi dini ada di halaman selanjutnya ya, Bunda!


RIIKO DAN GEJALA EJAKULASI DINI

Sad and thoughtful couple after arguing lying in the bed

Foto: Getty Images/iStockphoto/tommaso79

Faktor risiko ejakulasi dini

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko ejakulasi dini, salah satunya tekanan dan pikiran negatif yang memicu stres psikis.

Ketegangan emosional atau mental dapat menjadi faktor risiko ejakulasi dini, membatasi kemampuan pria untuk rileks dan fokus selama melakukan hubungan seksual.

Apa saja gejala ejakulasi dini?

Ejakulasi dini yang terjadi hanya sesekali biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Seorang pria mungkin memerlukan perawatan medis jika ejakulasi dini sering terjadi atau telah terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Gejala utama ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi lebih dari satu menit setelah penetrasi saat berhubungan seks. Klimaks yang cepat saat masturbasi juga mungkin menjadi masalah bagi sebagian pria.

Jika pria mengalami ejakulasi dini hanya sesekali dan bisa ejakulasi normal di lain waktu, ia mungkin didiagnosis dengan ejakulasi dini variabel alami.

Ada dua kategori ejakulasi dini: seumur hidup (primer) dan didapat (sekunder). Ejakulasi dini primer berarti masalah ini selalu dialami sejak aktivitas seks kali pertama. Sementara ejakulasi dini sekunder artinya hanya terjadi sewaktu-waktu saat ada faktor pemicu.

Konsultasikan masalah ejakulasi dini ke dokter guna mengetahui penyebab pasti agar bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai, ya.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda