MOM'S LIFE
Uji Coba 5G Tahap II di Indonesia, Kominfo Harap Masyarakat Jadi Smart User
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 18 Jun 2021 11:38 WIBKabar baik untuk Indonesia, Bunda. Hari ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Smartfren akan menggelar pengujian jaringan 5G tahap dua yang didukung penuh oleh ZTE dan Qualcomm.
Uji coba teknologi 5G ini ditujukan untuk kinerja dan kemampuan teknologi komunikasi terbaru. Beberapa uji coba kali ini di berbagai variasi perangkat pada modem wifi, pemutaran video 360, virtual reality (VR), VR Game, dan Augmented Reality (AR).
Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Mulyadi, ST, MT mengatakan bahwa layanan 5G dari Smartfren ini akan ditunggu oleh masyarakat Indonesia karena ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar untuk menikmati layanan 5G.
"Kami, dari Kemkominfo mendukung pelaksanaan uji coba layanan 5G dengan pita frekuensi 2.3 GHz ini yang dilaksanakan oleh PT Smart Telecom. Hasil ujicoba ini tentu saja kita tunggu bersama karena kita ingin melihat seberapa efektif penggunaan frekuensi tinggi untuk layanan 5G sehingga kita bisa mereview, merencanakan bagaimana pita frekuensi tinggi ini 5G di masa depan," ujarnya di Smartfren 5G trial test yang disiarkan via Zoom, Kamis (17/6/2021).
Pemerintah juga berharap layanan 5G ini mendorong inisiatif ekosistem baru, aplikasi layanan baru yang bisa digunakan. Meskipun 5G lebih baik dari 4G, tapi pemanfaatannya tidak dapat melibatkan industri atau pelaku usaha dalam negeri, sehingga kita hanya sebagai smart user saja.
"Bapak Presiden dalam Perencanaan Musyawarah Nasional telah mengingatkan kita bersama bahwa hati-hati dalam mengembangkan layanan 5G kita tidak boleh hanya menjadi smart user saja, smart tapi user gitu," tuturnya.
"Arahan Bapak Presiden ini tentu saja kita jawab bersama untuk meningkatkan partisipasi dalam negeri, stake holder dalam negeri dalam layanan 5G ini."
Mulyadi mengatakan, Kemkominfo dalam mempersiapkan layanan 5G ini telah membentuk taskforce, untuk melaksanakan regulasi, persiapan spektrum, mencari solusi, bisnis, dan sebagainya.
Mulyadi berharap layanan 5G ini dapat menjawab solusi-solusi di berbagai sektor di Indonesia. Jangan sampai ekosistem layanan 5G dimonopoli. Maksudnya ada layanan 5G tapi aplikasi-aplikasi berasal dari luar negeri bukan dalam negeri, Bunda.
Baca kelanjutannya di halaman berikut.

UJI COBA 5G BUKAN SEKADAR LAYANAN TEKNOLOGI UNTUK HIBURAN