Ajak Suami Murtad Berujung Cerai, Wanita Ini Mualaf Usai Rasakan Damai

Kisah mualaf/ Foto: YouTube Vertizone TV

Hidayah selalu datang tak diduga. Banyak orang menjadi mualaf usai melewati perjalanan hidup yang berliku-liku. Seperti yang dialami oleh Bunda bernama Agnes Chandra.

Agnes pada awalnya dilahirkan sebagai seorang Nasrani. Kala itu ia berkenalan dengan seorang pria Muslim yang kemudian menjadi suaminya. Untuk menikah, Agnes sempat menarik suaminya berpindah keyakinan.

"Saya menarik suami saya menjadi Nasrani dari seorang Muslim. Kami menikah secara Katolik," tutur Agnes di kanal YouTube Vertizone TV.

Pada mulanya sang kekasih sempat merasa keberatan untuk berpindah keyakinan. Namun seiring berjalannya waktu, ia mau mengikuti Agnes untuk menjadi seorang Nasrani.

"Sebetulnya keberatan juga. Dia dari kecil sudah memeluk agama Islam. Tapi seiring waktu dia mau. Dia juga sudah menjalani syarat untuk masuk jadi Nasrani," ungkapnya.

Resmi menikah dan menjalani kehidupan bersama suami yang memeluk agama Katolik, Agnes mulai mendapatkan hidayah ketika ia menetap di sebuah kos-kosan bersama teman perempuannya.

Agnes Chandra sering memerhatikan temannya itu ketika sedang menunaikan shalat. Setiap kali melihat temannya, Agnes merasakan adanya rasa tentram di dalam hati.

"Kebetulan temanku seorang Muslim, setiap lihat dia shalat kok terasanya adem. Dari sisi itu aku mulai tertarik. Waktu itu saya masih Nasrani dan sudah bersuami," ujarnya.

Waktu demi waktu berlalu, namun sayangnya rumah tangga Agnes dan suami tidak bertahan lama. Mereka memutuskan untuk mengakhiri pernikahan sebelum dikaruniai anak. Agnes dan suaminya pun bercerai, Bunda.

Agnes Chandra kembali mendapatkan hidayah usai bercerai dari suaminya. Rasa ketertarikannya dengan Islam semakin besar, Bunda. Apalagi setelah itu ia bertemu dengan seorang pria Muslim.

Keduanya saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Namun Agnes harus memeluk Islam sebagai syarat pernikahan mereka. Agnes yang memang sudah tertarik dengan Islam pun menjadi mualaf tanpa adanya paksaan.

"Karena saya juga sudah tertarik melihat teman kos saya, akhirnya saya setuju. Enggak ada keraguan mengikuti agama suami. Betul-betul dari hati," tegasnya.

Ketika memutuskan untuk berpindah keyakinan, Agnes melewati rintangan yang datang dari keluarga. Simak di halaman berikutnya.

Saksikan juga kisah Nadia Vega yang bertemu suami di Belanda dan jadi mualaf.

[Gambas:Video Haibunda]

DITENTANG IBUNDA

Kisah mualaf/ Foto: YouTube Vertizone TV

Hendak menikah dengan pria Muslim, Agnes Chandra mantap memutuskan menjadi mualaf. Ia pun memberanikan diri untuk berbicara kepada orang tua meski dipenuhi rasa khawatir.

"Saya mau ngomong sama orang tua takut juga, masih ada keraguan. Karena saya harus menikah, aku harus menjadi Muslim. Pokoknya aku beranikan ngomong sama orang tua. Waktu itu yang paling menentang Mama, kala Papa welcome aja," kata Agnes.

Sang Bunda sempat marah dan menentang keputusan putrinya berpindah keyakinan. Diakui Agnes, dirinya telah melengkapi segala kewajiban beribadah sebagai seorang Nasrani. Hal itu yang membuat Ibunda kecewa.

"Mama marah dikit, karena saya kan dibaptis dari bayi, saya sudah menjalani semua, istilahnya saya sudah lengkap di agama saya yang dulu," ucapnya.

Agnes tidak menyerah untuk mendapatkan restu. Ia pun berbicara empat mata dengan Ibunda di hari ketika hendak mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Waktu itu mama cuma bisa menangis aja, mungkin enggak rela atau gimana. Sempat diam juga mama beberapa hari. Tapi setelah saya diislamkan, lama-lama saya menyapa Mama dulu. Akhirnya seiring waktu Mama menerima juga," pungkasnya.

Resmi menjadi mualaf, banyak hal yang berubah dari hidup Agnes. Simak di halaman berikutnya.

KEHIDUPAN SEBAGAI MUALAF

Kisah mualaf/ Foto: YouTube Vertizone TV

Agnes Chandra resmi menjadi mualaf. Ia pun melangsungkan pernikahan dengan suaminya yang sekarang. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai tiga orang anak.

Resmi memeluk Islam, ada banyak hal yang dirasakan oleh Agnes dan telah mengubah hidupnya. Terutama dari segi spiritual. Ia merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

"Kalau dulu ibadah kan cuma seminggu sekali, tapi sekarang lima waktu dalam sehari. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan," ungkap Agnes.

Tak hanya itu, Agnes juga banyak mempelajari Islam dari suaminya yang sekarang. Mereka tak lupa mendidik ketiga anaknya secara Islam. Anak-anak Agnes sudah pandai membaca Al-Quran, Bunda.

"Saya sudah punya tiga anak. Alhamdulillah anak semuanya belajar mengaji," tuturnya.