Dahulu OB, Kini Nurul Atik Beromzet Triliunan Berkat Jualan Ayam Goreng

Kisah pengusaha sukses kerap menjadi inspirasi bagi siapapun. Cerita inspiratif kali ini datang dari Nurul Atik, pemilik restoran ayam goreng yang jumlah cabang franchise-nya mencapai 1.000, Bunda.

Akan tetapi, tak banyak yang tahu bahwa di balik kesuksesan yang berhasil ia tuai sekarang ini, Nurul Atik sempat berjuang untuk bertahan hidup demi sesuap nasi. Pria kelahiran Jepara ini ternyata pernah menjadi OB alias office boy di sebuah restoran ayam di Semarang, Jawa Tengah.

Singkat cerita, Nurul Atik lahir dari keluarga sederhana di Jepara. Ayahnya adalah tukang bangunan dan petani. Sementara sang ibunda adalah ibu di rumah, yang mengurus Nurul dan kedelapan kakaknya.

Anak bungsu dari sembilan bersaudara ini bersyukur hidup di keluarga sederhana. Baginya, terlahir di keluarga sederhana bukan berarti miskin dalam segala hal. Ia merasa beruntung merupakan keturunan orang yang kaya akhlak dan ilmu.

"Ya sembilan bersaudara, saya tapi sekolah sampai SMA berarti kan orang tua saya kaya. Walaupun pekerjaan orang tua saya tukang bangunan, kalau tidak petani, ke sawah itu bapak saya. Kalau ibu saya urus anak. Saya paling terakhir, bungsu, dan paling jauh dari keluarga," kenangnya, dilansir YouTube Coach Yudi Chandra.

Menjadi paling bungsu, Nurul Atik justru menepis fakta bahwa ia paling dimanja. Kenyataannya, ia paling jauh dari orang tua.

"Saya dididik orang tua disiplin, karena subuh harus bangun, salat subuh, nyapu keliling rumah. Karena di desa tuh rumahnya besar walaupun kayu," tuturnya.

Mandi di sungai dan gembala kambing sudah menjadi rutinitas bagi Nurul Atik di masa kecilnya. Pria 55 tahun itu juga merasa didikan orang tuanya begitu membekas sampai sekarang.

Satu hal penting yang ia petik dari didikan orang tuanya adalah jika kita menekuni sesuatu, tekunilah dan yakinlah akan sampai pada tujuan kita.

"Ke sawah ada yang jauh sekali, dua jam jalan kaki. Saya mikul, nah itu didikan orang tua saya yang sangat disiplin. Makanya kunci sukses kita itu disiplin, apapun itu kita tekuni ya InsyaAllah tekan.. sampai," ucap Nurul Atik.

Setelah lulus dari SMA, Nurul Atik rupanya memilih langsung bekerja. OB atau office boy adalah pekerjaan pertamanya setelah sekian lama melamar sana sini, Bunda. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga kisah Crazy Rich Depok yang sukses meski lulusan SMP:

[Gambas:Video Haibunda]

LULUS SMA, NURUL ATIK MELAMAR KERJA JADI OB

Nurul Atik dan karyawannya/ Foto: YouTube Coach Yudi Chandra

Pria yang kini menetap di Sleman, Yogyakarta itu menceritakan bahwa setelah lulus SMA di Kudus, Jawa Tengah, ia mencari kerja di Semarang. Ia mengaku, menjadi OB saja, saat itu sudah susah sekali.

"Jadi OB aja susahnya minta ampun, lamar sana lamar sini enggak terima-terima," ungkapnya.

Sampai akhirnya, Nurul Atik menemukan tempat kerja yang cocok dan ternyata mengubah nasibnya, Bunda. Saat itu mencoba melamar menjadi OB di salah satu restoran ayam goreng. Kala itu, di Jawa Tengah hanya punya cabang di Semarang dan Solo.

Saat menjadi OB, ia hanya digaji Rp35 ribu per bulan. Tak mempermasalahkan nominal penghasilan, Nurul Atik justru tekuni pekerjaannya tiap hari, hingga tahun. Dalam waktu sembilan tahun, Nurul menjabat sebagai manajer area.

"Kalau saya kerja nanggung, kan ibaratnya enggak ada hasil. Kalau kerja nanggung-nanggung buat apa. Akhirnya jadi OB, tukang cuci piring, helper cook, cook, kasir, supervisor," ungkap Nurul Atik yang akhirnya menjadi manajer area di restoran tersebut.

Berbekal pengalaman bekerja di restoran ayam goreng, Nurul Atik pun mendirikan restoran sendiri dan kini cabangnya sudah hampir mencapai 1.000, Bunda.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.