Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Panduan Isoman Bagi Pasien COVID-19 yang Tinggal Serumah dengan Keluarga

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 24 Jun 2021 14:05 WIB

Isolation Quarantine Coronavirus Covid 19
Ilustrasi isoman/Foto: Getty Images/Xesai
Jakarta -

Hingga hari ini, kasus penularan COVID-19 kembali melonjak dan mengganas, Bunda. Ini karena hadirnya varian Delta yang datang India, sehingga menyebabkan gejala yang dialami oleh pasien menjadi lebih parah.

Jika varian sebelumnya cenderung ringan, nyaris tak bergejala terutama jika menginfeksi anak-anak, maka varian baru ini bahkan bisa menyebabkan kematian pada mereka lho, Bunda.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP. Beberapa hari lalu, ia menyampaikan bahwa kasus kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia paling banyak di dunia.

"Data IDAI menunjukkan case fatality rate (kematian) itu adalah 3-5 persen. Jadi, kita ini (jumlah) kematian yang paling banyak di dunia. 1 dari 8 kasus itu anak dan meninggal 3-5 persen," jelas Dr. Aman, dikutip dari Mommies Daily pada Rabu (23/6/2021).

Hal ini tentunya menjadi ancaman paling nyata. Apalagi, masih banyak masyarakat yang enggak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Jika hal tersebut terjadi dalam lingkungan terdekat, mau tak mau kita harus tegas. Berani menegur kerabat, keluarga dekat, atau orang yang ada di sekitar untuk terus disiplin agar saling menjaga.

Apabila Bunda atau salah seorang kerabat terdekat terpapar COVID-19 atau melakukan kontak erat, maka segera ikuti panduan isolasi mandiri (isoman). Ini penting demi menghindari penularan hingga lebih luas lagi, terutama pada anak-anak.

Panduan isoman untuk yang terkonfirmasi positif

Jika Bunda, kerabat, atau keluarga dekat terkena paparan COVID-19 dan dinyatakan positif melalui tes PCR, ada dua opsi yang dapat diperoleh. Pertama, mendapat perawatan di rumah sakit jika mengalami gejala berat. Sedangkan yang kedua, tidak perlu dirawat di rumah sakit dan dianjurkan untuk isoman di rumah.

Apa saja yang perlu dilakukan saat isoman di rumah? Berikut di antaranya:

  1. Selalu pastikan untuk menggunakan masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga.
  2. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.
  3. Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)
  4. Usahakan agar pasien COVID-19 tidur di kamar terpisah.
  5. Menerapkan etika batuk.
  6. Alat makan-minum pasien COVID-19 harus segera dicuci dengan air mengalir dan sabun.
  7. Sebisa mungkin berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).
  8. Pakaian yang telah digunakan pasien COVID-19 sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik atau wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci dan segera dimasukkan mesin cuci.
  9. Ukur dan catat suhu tubuh pasien COVID-19 kali sehari pada pagi dan malam disertai saturasi oksigen apabila ada.
  10. Segera beri informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.

Lalu bagaimana panduan bagi keluarga yang serumah dengan pasien COVID-19?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

(AFN/AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda