Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pasien COVID-19 yang Isoman Kini Dapat Obat Gratis Lewat Telemedicine Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 06 Jul 2021 10:25 WIB

Young attractive Asian female doctor diagnosis talking and looking to camera in video conference ,Positive doctor waving and having online consultation on digital tablet laptop
Ilustrasi Konsultasi Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto/andrei_r

Akhir-akhir ini kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan tajam, Bunda. Meski begitu, pemerintah optimis bisa melewati hal ini dengan mengerahkan berbagai cara dan aturan. Mulai dari vaksinasi hingga PPKM darurat.

Dilihat dari situs resmi covid19.go.id, terhitung sejak Minggu (4/7/2021), pasien positif Covid di Indonesia sudah mencapai 2.284.084 kasus, Bunda. Sementara 50.582 diantara meninggal dunia.

Karena tingginya angka positif COVID-19, banyak rumah sakit yang penuh dan kekurangan ruangan untuk menampung pasien, Bunda. Selain rumah sakit, wisma atlet yang dijadikan tempat isolasi pun mulai kewalahan.

Berdasarkan hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan keterangan pers yang mengatakan bahwa tidak semua pasien positif harus dibawa ke rumah sakit, Bunda. Jika pasien memiliki saturasi oksigen di atas 95 persen dan beberapa kondisi lainnya, maka lebih baik melakukan isolasi mandiri di rumah.

Banner tips isolasi mandiri keluarga

"Bila ada teman kita yang positif, kita lihat kondisi saturasinya masih 95 persen ke atas, kemudian tidak sesak, dan tidak komorbid, lebih baik untuk yang bersangkutan di isolasi mandiri di rumah," jelas Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, dalam siaran pers yang dilihat pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Senin (5/7/2021).

Tak hanya itu, Bunda. Budi juga menjelaskan bahwa isolasi mandiri di rumah bisa membantu emosional pasien tetap terjaga sehingga tidak ada penurunan imunitas tubuh.

"Secara emosional (pasien) akan lebih tenang, lebih baik untuk yang bersangkutan tinggal di rumah sehingga imunitasnya terjaga," katanya.

"Kalau yang bersangkutan sudah merasakan sesak, atau saturasinya di bawah 95, dan memiliki komorbid, itu yang harus masuk ke rumah sakit," tambahnya lagi.

Selain menghimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala-gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, Budi juga mengatakan bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri akan mendapatkan obat gratis dari layanan telemedicine, Bunda.

Klik baca halaman berikutnya, yuk!

Bunda, lihat juga video geliat pusat kebugaran di masa pandemi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PENJELASAN TENTANG LAYANAN TELEMEDICINE

Young attractive Asian female doctor diagnosis talking and looking to camera in video conference ,Positive doctor waving and having online consultation on digital tablet laptop

Ilustrasi Konsultasi Online/Foto: Getty Images/iStockphoto/whyframestudio

Meski dinyatakan positif COVID-19, nyatanya tidak semua pasien positif harus dirawat di rumah sakit, Bunda. Pasien yang memiliki gejala ringan seperti saturasi oksigen masih 95 persen ke atas, tidak sesak, dan tidak komorbid, maka disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Agar pasien yang isolasi mandiri merasa lebih nyaman, maka Kementerian Kesehatan RI meluncurkan layanan telemedicine yang bisa digunakan untuk membantu pasien positif mendapatkan konsultasi serta obat secara gratis.

"Kami sangat memahami bahwa teman-teman kita itu butuh konsultasi. Butuh ketenangan bahwa diperhatikan, dan tahu bahwa mereka menerima pengobatan yang benar. Untuk itulah kita melakukan layanan Telemedicine," tutur Budi Gunadi.

Budi menyadari bahwa konsultasi langsung bersama dokter ke rumah sakit hanya akan menambah risiko penularan, Bunda. Karena itu, Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dan pengiriman obat secara gratis.

"Karena kalau sekarang harus datang ke rumah sakit, konsultasi dengan dokter, akan susah. Karena akan menambah risiko (penularan)," tuturnya.

"Maka kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis," sambungnya.

Sementara itu, ada beberapa panduan aman isolasi mandiri di rumah jika ada keluarga Bunda yang positif, nih. Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

PANDUAN ISOLASI MANDIRI

A female doctor offers an unrecognizable female patient advice during a telemedicine appointment.

Ilustrasi Konsultasi Online/Foto: Getty Images/SDI Productions

Saat mengalami gejala COVID-19, tak usah terburu-buru ke rumah sakit, Bunda. Pergi ke rumah sakit justru hanya akan membuat pasien rentan terpapar virus, lho.

Panduan isolasi mandiri di rumah

Setelah terkonfirmasi positif COVID-19 namun tidak memiliki gejala, lebih baik lakukan isolasi mandiri di rumah, Bunda. Ada beberapa panduan yang bisa Bunda lakukan, nih.

1. Pisahkan diri

Ketika Bunda menduga bahwa akan menjadi suspek COVID-19, segera lakukan swab antigen atau PCR, Bunda. Lakukan di klinik atau lakukan panggilan ke rumah untuk menghindari rumah sakit. Jika salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif, segera pisahkan mereka dari orang yang sehat.

2. Kenali gejala

Gejala COVID-19 biasanya mulai dari gejala ringan, sedang, hingga berat, Bunda. Pada kasus pasien tanpa gejala, ritme pernapasan biasanya masih rentang 12-20 kali per menit dengan saturasi oksigen di atas 95.

Pada kasus gejala sedang, ritme pernapasan biasanya berjalan lebih cepat yaitu 20-30 kali dan saturasi oksigen di bawah 95. Sedangkan pasien bergejala berat memiliki saturasi di bawah 90, Bunda.

3. Pantau gejala

Jika pasien mengalami gejala ringan, jangan lupa untuk selalu memantau gejala di masa-masa isolasi. Termometer dan oximeter merupakan benda yang wajib ada di rumah untuk memantau suhu dan saturasi oksigen.

4. Konsultasi dokter

Selama isolasi mandiri, Bunda tidak perlu pergi ke rumah sakit jika hanya mengalami gejala ringan. Bunda tetap dapat berkonsultasi dengan dokter lho. Beberapa rumah sakit juga menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi secara online.

5. Pisahkan perabotan rumah

Selama isolasi mandiri, orang sehat yang menjaga pasien tidak diperbolehkan berhadapan ketika membawakan makanan. Cukup letakkan makanan di depan pintu kamar pasien. Jangan lupa untuk mencucinya dengan baik.

Selain peralatan makan, pakaian pasien juga harus dicuci menggunakan air hangat dan sabun. Jangan lupa untuk pisahkan hewan peliharaan agar tidak membawa virus dari pasien ke orang yang sehat.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda