Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Yang Harus Bunda Lakukan jika Kontak Erat tanpa Gejala dengan Pasien COVID-19

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 08 Jul 2021 16:03 WIB

Woman working at home, cleaning the floors, washing the laundry and cleaning up the mess in the closet during quarantine
ilustrasi bunda bersih-bersih rumah/ Foto: Getty Images/Drazen_

Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia tentu membuat kita terus khawatir. Apalagi jika lingkaran terdekat kita, keluarga, terkonfirmasi positif COVID-19. Belum lagi, data menunjukkan bahwa kasus aktif COVID-19 di Ibu Kota kini mendekati angka 100 ribu, Bunda.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mewanti-wanti lonjakan kasus aktif Corona. Tercatat per kemarin, kasus aktif Corona sudah mendekati 100 ribu kasus. Kasus Jakarta angka persisnya 91.163 orang kasus aktif di Jakarta. Ini meningkat dari angka 88 ribu yang hari kemarin," kata Anies dalam konferensi virtual, baru-baru ini, dikutip dari detikcom.

Tentu, apabila salah seorang terdekat dari kita terkonfirmasi positif, akan membuat kita berstatus kontak erat. Definisi kontak erat, mengutip Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 yang diterbitkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19.

Riwayat kontak yang dimaksud antara lain, kontak tatap muka atau berdekatan dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Lalu, terdapat sentuhan fisik langsung seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain.

Nah, jika Bunda kontak erat tanpa gejala dengan pasien COVID-19 entah itu keluarga atau rekan, dalam buku pedomannya, PAPDI menyarankan untuk karantina di rumah selama 14 hari.

"Pasien melakukan pemantauan mandiri di rumah dan dipantau melalui telepon/telekonsultasi oleh petugas FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) atau tenaga kesehatan lainnya," demikian bunyi keterangan dalam buku, dikutip Rabu (7/7/2021)

Bunda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan PCR. Kemudian, untuk karantina di rumah, Bunda dianjurkan untuk melakukan beberapa hal. Baca kelanjutannya di halaman berikut.


KONTAK ERAT TANPA GEJALA, BUNDA PERLU LAKUKAN INI DI RUMAH

Mobile Office at home. Young woman in pajamas sitting on bed at home working using on laptop pc computer. Lifestyle girl studying indoors. Freelance business quarantine concept

ilustrasi karantina di rumah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Iuliia Zavalishina

Untuk karantina di rumah, Bunda dianjurkan untuk melakukan beberapa hal terkait pemeriksaan tubuh dan protokol kesehatan yang diterapkan secara mandiri di rumah. Berikut yang perlu Bunda perhatikan:

  1. Mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
  2. Selalu menggunakan masker jika ke luar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga.
  3.  Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.
  4. . Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing).
  5. Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah.
  6. Upayakan WC/toilet terpisah, apabila tidak memungkinkan menggunakan WC/toilet paling akhir (setelah anggota keluarga lainnya).
  7. Menerapkan etiket batuk (diajarkan oleh tenaga medis).
  8. Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun.
  9. Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya.
  10. Pakaian yang telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik /wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci (apabila tidak punya mesin cuci).
  11. Membersihkan lingkungan kamar dan WC/toilet yang digunakan.
  12. Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12 siang dan jam 19 malam.
  13. Segera berinformasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh >38°C, sesak napas, atau munculnya keluhan kesehatan lainnya.

Lalu, untuk lingkungan kamar, Bunda perlu perhatikan beberapa hal. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

KARANTINA SETELAH KONTAK ERAT DENGAN PASIEN COVID-19

A couple wearing a mask is sitting on a sofa at home during quarantine for protection and avoiding from coronavirus

ilustrasi jaga jarak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tonefotografia

Untuk lingkungan kamar, Bunda perlu perhatikan beberapa hal saat karantina apabila berstatus kontak erat tanpa gejala. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Perhatikan ventilasi, cahaya, dan udara.
  • Membuka jendela kamar secara berkala.
  • Menggunakan APD saat membersihkan kamar (setidaknya masker, dan bila memungkinkan sarung tangan dan goggle).
  • Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.
  • Bersihkan kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya.

Kemudian, bagi anggota keluarga yang berada di rumah. Dianjurkan melakukan hal berikut:

  • Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan pasien sebaiknya memeriksakan diri ke FKTP/Rumah Sakit.
  • Anggota keluarga senantiasa pakai masker.
  • Jaga jarak minimal 1-meter dari pasien.
  • Senantiasa mencuci tangan.
  • Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan bersih.
  • Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar sirkulasi udara tertukar.
  • Bersihkan sesering mungkin daerah yang mungkin tersentuh pasien misalnya gagang pintu, dll.

Setelah 14 hari karantina, Bunda dianjurkan untuk kontrol di FKTP untuk pemantauan klinis.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda