Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa Perbedaan Vaksin COVID-19 Sinovac dan AstraZeneca? Simak di Sini Bunda

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 21 Jul 2021 15:45 WIB

The covid-19 vaccine is injected into a young woman's hand.
Ilustrasi Vaksin/Foto: Getty Images/iStockphoto/fpphotobank

Beberapa bulan belakangan ini pemerintah mulai menggalakkan vaksinasi COVID-19, Bunda. Tak hanya untuk tenaga kesehatan, lansia, dan usia di atas 18 tahun, kini vaksin juga sudah disebarluaskan untuk anak usia 12 hingga 17 tahun serta ibu menyusui, lho.

Ada dua jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia, Bunda. Vaksin ini adalah vaksin Sinovac yang berasal dari China dan vaksin AstraZeneca dari Inggris.

Ada banyak kontroversi yang timbul dengan adanya kedua vaksin ini, Bunda. Bahkan sempat beredar kabar bahwa vaksin Sinovac lebih aman digunakan karena AstraZeneca mengandung unsur hewani.

Meskipun pihak AstraZeneca sudah mengonfirmasi bahwa mereka sama sekali tidak menambahkan unsur hewani ke dalam vaksinnya, namun masih banyak masyarakat yang enggan divaksinasi dengan vaksin keluaran Universitas Oxford ini. Terlebih banyaknya laporan yang mengatakan efek sampin AstraZeneca lebih berat daripada Sinovac.

Perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Meski keduanya digunakan di Indonesia, namun kedua vaksin ini memiliki beberapa perbedaan, Bunda. Berikut ini perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang dilihat dari laman Healthline.

1. Efektivitas

Ada beberapa kontroversi mengenai efektivitas vaksin AstraZeneca di akhir tahun 2020, Bunda. AstraZeneca sendiri sebelumnya mengklaim bahwa vaksin 70 persen efektif memerangi virus Corona. Namun, kemudian mereka mengungkap bahwa efektivitasnya adalah 62 persen.

Sementara itu, data tentang efektivitas vaksin Sinovac sangat terbatas karena beberapa penelitiannya masih berlangsung, Bunda. Dalam sebuah laporan, dikatakan bahwa 97 hingga 100 persen orang yang menerima vaksin berhasil membentuk antibodi COVID-19.

Laporan lain tentang efektivitas Sinovac mengungkap bahwa sidang di Chili menunjukkan tingkat efektivitas Sinovac hanya sebesar 56,6 persen. Efektivitas ini didapatkan setelah mendapatkan dua dosis vaksin.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video tata cara persiapan vaksin berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




EFEK SAMPING HINGGA STATUS PERSETUJUAN

The hands in blue glove of the scientist hold the processor

Ilustrasi Vaksin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Alernon77

2. Efek samping

Meski vaksin COVID-19 yang digunakan berbeda-beda, namun efek samping yang timbul setelah penyuntikan biasanya serupa, Bunda. Yakni rasa sakit atau nyeri di tempat penyuntikan.

Biasanya efek samping ini akan segera hilang dalam waktu dua hari, Bunda. Sementara reaksi lain yang kerap dirasakan setelah mendapat vaksin Sinovac adalah kelelahan, diare, dan kelemahan otot.

Kalau Bunda menerima vaksin AstraZeneca yang biasa dirasakan adalah sakit kepala, nyeri otot, menggigil, dan demam. Tak hanya itu, beberapa kasus juga melaporkan efek samping lain seperti peradangan, demam tinggi, hingga anemia hemolitik.

3. Ruam pada kulit

Ruam juga menjadi salah satu efek samping setelah melakukan vaksinasi, Bunda. Meski begitu, ruam pada kulit tetap bisa dilihat tanda-tandanya.

Untuk Bunda yang memiliki kulit putih, biasanya ruam pada kulit bisa dilihat dengan tanda kulit kemerahan, iritasi, dan gatal-gatal, Bunda. Sedangkan untuk Bunda yang memiliki kulit lebih gelap, ruam kulit bisa dilihat dengan tanda gatal, bengkak, serta adanya benjolan.

4. Dosis

Meski berbeda, namun dosis yang diberikan antara vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca diberikan sebanyak dua kali, Bunda. Namun, rentan waktu penyuntikan dosis kedua sedikit berbeda.

Untuk vaksin AstraZeneca, vaksin kedua diberikan dengan jarak 28 hari dari penyuntikan pertama. Sementara vaksin kedua Sinovac diberikan dengan jarak 21 hari dari penyuntikan pertama.

5. Status persetujuan

Vaksin Sinovac dan AstraZeneca mendapatkan persetujuan untuk digunakan diberbagai negara, Bunda. Meski begitu, kedua vaksin ini tidak digunakan di negara Amerika Serikat.

Vaksin Sinovac disetujui untuk digunakan di China dan diperbolehkan digunakan secara darurat di Turki, Meksiko, Brasil, dan beberapa negara lain. Sementara vaksin AstraZeneca disetujui untuk digunakan di Brasil, Inggris, Uni Eropa, dan negara lainnya.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda