Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tips Ajak ART Mau Tes PCR & Vaksin, Agar Rumah Terlindungi dari COVID Bun

Triyanisya   |   HaiBunda

Jumat, 16 Jul 2021 16:12 WIB

Young Asian woman smiling with apron and feather duster and open the palm of the hand.
Ilustrasi ART/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tofumax

Seperti yang Bunda ketahui, tes PCR merupakan langkah penting untuk mengetahui kondisi seseorang di masa pandemi. Tak hanya itu, tes juga dilakukan untuk tracing atau melacak, agar penularan COVID-19 tidak berlanjut.

Sementara, vaksinasi menjadi salah satu bentuk ikhtiar agar kita semua terhindar dari COVID-19. Nah, bicara soal tes PCR dan vaksinasi, sudahkah Bunda dan orang rumah melaksanakannya?

Ya, seperti yang disebutkan di atas, penting bagi sebuah keluarga agar melakukan tes PCR jika merasa tidak sehat, menunjukkan gejala. Atau, jika dalam kondisi sehat, penting juga bagi sebuah keluarga untuk melakukan vaksinasi.

Namun, perlu diingat, ini tak berlaku bagi keluarga Bunda saja. Orang rumah seperti asisten rumah tangga (ART), sopir, juga harus melaksanakannya, lho.

Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga berbagi tips untuk mengajak ART agar mau tes PCR dan vaksin, supaya lebih aman dari COVID-19, Bunda. Samanta mengatakan, yang pertama adalah kita perlu terus menerus memberikan edukasi kepada ART dan semua yg bekerja di rumah kita.

Banner Rektor Termuda Indonesia

"Tentang apa sih penyakit COVID-19. Karena ini penyakit yg baru. Iya enggak mudah, sudah dilakukan terus. Selama satu setengah tahun sudah dilakukan kok ya ngeyel terus. Tapi kita coba ingat-ingat lagi cara edukasinya gimana? Udah asyik belum?" katanya kepada HaiBunda.

Bunda coba mengingat-ingat lagi, apakah bahasa yang kita sampaikan mudah diterima. Apakah kita masih terlalu galak dan menggurui, sehingga mereka enggak terima? Ya, karena kata Samanta, kita pun enggak tahu berita-berita apa saja yang mereka konsumsi.

"Hoax-hoax apa yang mereka dapat? Hoax itu bisa berupa meme-meme juga loh untuk lucu-lucuan, tapi itu juga mempengaruhi otak mereka. Kita perlu pahami dulu bagaimana konsep mereka menghadapi pemberitaan-pemberitaan COVID-19 yang beredar," ujarnya.

Untuk tips yang kedua, perlu ada persetujuan. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video soal 7 aktivitas paling berisiko tularkan COVID-19:

[Gambas:Video Haibunda]




JANGAN TERLALU MEMAKSA, PERLU ADA PERSETUJUAN

Asian maid housewife washing cleaning dishes in kitchen

ilustrasi ART/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Samanta menuturkan, untuk tips yang kedua bahwa kita perlu ada consent alias persetujuan, Bunda. Kalau mereka (ART) enggak mau, kita jangan memaksanya. Akan tetapi, karena peraturan pemerintah mewajibkan, di sinilah tugas kita untuk meyakinkan.

"Memberitahu ke ART kita, kalau kita divaksinasi itu akan mengecilkan faktor risiko gejala COVID-19 kalau kita terpapar," katanya.

Bunda juga perlu meyakinkan bahwa dengan vaksinasi, mengecilkan risiko meninggal karena COVID-19. Serta juga mengecilkan faktor risiko kita mencelakai orang-orang di rumah.

"Karena kerja kan bukan cuma soal cari uang terus, tapi juga supaya serumah sehat," katanya.

Lantas, bagaimana agar ART mau juga dites PCR jika sudah mengalami gejala? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

AGAR ART MAU PCR, KOMUNIKASIKAN DENGAN BAIK & KOOPERATIF

Young Female Janitor Sweeping Floor With Broom

ilustrasi ART/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov

Sebagian orang tentu ada yang menyangkal dan enggan tes PCR saat mengalami gejala COVID-19. Apabila ini terjadi pada ART Bunda, maka Bunda harus menenangkan mereka terlebih dahulu.

"Gimana kita caranya, kita harus bilang ke mereka, menenangkan mereka, 'Iya saya tau kamu gak nyaman melakukan PCR. Saya tau PCR itu menyakitkan, masuk ke hidung kita sampai ke belakang.'" kata Samanta.

"Memang enggak nyaman, saya sendiri pernah melakukan PCR dan enggak nyaman. Tapi sakit itu cuma bertahan sebentar kok, 10 menit udh ilang rasa sakit setelah dicolok."

Nah, cara-cara untuk meyakinkan ART ini, Bunda harus menggunakan cara-cara yang lembut, perhatian sesuai dengan gaya komunikasi masing-masing karakter ART di rumah.

"Untuk bisa membuat mereka yakin. Kalau mereka yakin, insya Allah mereka dengan kesadarannya sendiri," ucap Samanta.

"Lebih bahaya lagi kalau ada calon ART baru yang mau datang ke Jakarta, mereka harusnya mau PCR di sana dengan biaya yang kita tanggung. Kalau dia mau berarti mereka mau kooperatif lagi."


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda