Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Populasi Lansia Meningkat, Kenali Healthy Aging Agar Tetap Produktif di Usia Tua

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 08 Aug 2021 12:40 WIB

Ilustrasi menu makan sehat untuk lansia.
Ilustrasi Lansia / Foto: Shutterstock

Sehat di masa tua menjadi impian bagi setiap orang lanjut usia (lansia). Konsep healthy aging sangat penting diterapkan sejak muda demi mencapai kondisi kesehatan yang maksimal ketika lansia.

Tak hanya ditandai dengan penuaan pada kulit seperti keriput dan flek hitam, penuaan juga dapat terjadi di dalam tubuh. Fungsi organ tubuh akan menurun seiring dengan pertambahan usia, Bunda.

Kekebalan tubuh juga mulai melemah sehingga lansia berisiko lebih mudah terserang penyakit dan mengalami gangguan kesehatan. Penuaan tak bisa dihindari, namun Bunda dapat menjaga tubuh tetap bugar di usia tua.

Healthy aging menjadi fase krusial di mana tubuh seperti sedang melakukan investasi di hari tua nanti. Apalagi saat ini, Indonesia mulai memasuki periode aging population, masa dengan peningkatan struktur penduduk lansia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020, kelompok usia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 10 persen di 2020 menjadi 18 persen dari total penduduk pada tahun 2040. Angka penduduk pre senior atau pra lansia juga diprediksi meningkat, Bunda.

Banner Kronologi TV Korsel Permalukan RI

Masyarakat berusia 45-60 tahun diperkirakan meningkat dari 10 persen di 2020 menjadi 17 persen pada tahun 2040 mendatang. Peningkatan populasi usia pre lansia dan lansia ini harus lebih diperhatikan, Bunda.

Sebab, transisi demografi tersebut dapat diikuti dengan peningkatan risiko penyakit degeneratif yang menjadi tantangan bagi lansia maupun orang yang merawatnya.

"Seiring dengan pertambahan usia, kita mengalami berbagai perubahan fisiologis maupun kebutuhan nutrisi yang harus dipersiapkan agar tidak terjadi masalah kesehatan di masa tua nanti," kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB., FINASIM., FACP., Dekan FKUI, di webinar IMERI FKUI, Rabu (28/7/21).

Konsep healthy aging telah menjadi sorotan di beberapa negara, Bunda. WHO dan PBB juga telah melakukan proyek Healthy Aging Decade yang akan berjalan hingga 2030 mendatang.

Healthy Aging Decade merupakan kolaborasi pakar medis dari seluruh dunia untuk mempersiapkan kesehatan lansia. Harapannya, penduduk usia tua tetap dapat produktif, memiliki kualitas hidup yang baik, dan tidak menjadi beban bagi perekonomian negara.

Apa yang harus dilakukan untuk menerapkan healthy aging? Simak di halaman selanjutnya.

Saksikan juga video 3 publik figur yang hamil ketika sudah lansia.

[Gambas:Video Haibunda]


DIMULAI DARI PRE LANSIA

Mature woman doing yoga at park and looking away. Senior blonde woman enjoying nature during a breathing exercise. Portrait of a fitness woman stretching arms and looking away outdoor.

Ilustrasi Lansia / Foto: istock

Healthy aging dapat dilakukan dengan cara memadukan gaya hidup sehat dari segala aspek. Mulai dari makanan, asupan nutrisi, aktivitas fisik, hingga kesehatan mental.

Kebiasaan hidup sehat sebenarnya harus dibangun sejak masa muda. Namun Bunda harus leibih waspada ketika sudah memasuki masa pre lansia.

"Pre lansia (45-49 tahun) adalah rentang usia di mana kita harus benar-benar sadar untuk menjaga gaya hidup, pola makan, dan melakukan berbagai pemeriksaan umum secara berkala. Kegiatan ini harus dipersiapkan agar kita bisa memasuki masa lansia yang sehat," kata dr. Anastasia Asylia, Sp. PD.

Menurut dr. Anastasia, aktivitas fisik tidak boleh dilewatkan meski telah memasuki masa pre lansia. Bahkan lansia juga masih tetap disarankan untuk berolahraga demi menjaga kebugaran tubuh.

"Sekitar 37 persen penyakit kronik yang dialami oleh lansia adalah degeneratif sendi. Sedangkan 13 persen lainnya merupakan hipertensi, penyakit paru-paru, stroke dan diabetes melitus. Jadi jika lansia masih fit dan mandiri tetap harus berolahraga," tuturnya.

Healthy aging cukup sulit dilakukan tanpa dukungan dari orang sekitar, termasuk para dokter dan tenaga medis. Lansia membutuhkan dukungan berupa edukasi. Simak di halaman selanjutnya, Bunda.

DUKUNGAN LANSIA

Ilustrasi lansia

Ilustrasi Lansia / Foto: Shutterstock

Healthy aging memiliki cakupan yang luas. Tak hanya kesehatan fisik, kondisi psikologis juga harus dijaga agar mencapai masa lansia yang sehat. Dokter dan tenaga kesehatan berperan penting dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat dan pasien lansia.

Mendukung misi tersebut, IMERI FKUI meluncurkan modul bertajuk Healthy Aging Module as a Prevention Strategy for Non-Communicable Diseases in Elderly Population.

Modul itu berisi materi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi tenaga kesehatan yang berperan dalam memberikan edukasi pada pasien usia lanjut.

"Ini merupakan kajian komprehensif mendalam yang dirangkum dalam sebuah modul untuk dapat dipahami bersama, khususnya bagi para dokter dan tenaga kesehatan," tutur Prof. dr. Badriul Hegar, Sp.A(K), Ph.D., Direktur IMERI FKUI.

Modul ini mengupas topik healthy aging mulai dari proses penuaan, penyakit lansia beserta faktor risiko dan tatalaksananya, hingga peran aktivitas fisik, nutrisi, dan dukungan sosial bagi lansia.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda