
moms-life
Pasangan RI-Korea Ungkap Harga Apartemen di Negeri Ginseng Bisa Capai Rp50 M
HaiBunda
Jumat, 13 Aug 2021 22:40 WIB

Tinggal di luar negeri tak seindah yang dibayangkan. Biaya hidup yang sangat besar harus bisa dipenuhi. Seperti yang dialami oleh pasangan beda negara Indonesia-Korea ini.
Prawindu Prima adalah wanita Indonesia yang tinggal di Korea sejak mengikuti program beasiswa internasional Korean Government Scholarship Program (KGSP).
Hijaber cantik itu menikah dengan seorang pria Korea bernama Alexander Kim. Sejak kuliah, Windu sudah terbiasa menjalani kehidupan di Korea yang serba mahal.
Salah satu faktor terberat ketika menetap di Korea adalah biaya tempat tinggal. Bagi warga asing, cukup sulit untuk membeli rumah sendiri karena harganya yang sangat fantastis.
Sewa apartemen dan villa menjadi alternatif bagi para mahasiswa serta pasangan yang baru menikah. Meski begitu, mereka tetap membutuhkan biaya besar untuk menyewa tempat tinggal.
Dalam vlog terbaru Windu dan Alexander di kanal YouTube Light and Bright Channel, mereka membagikan rincian biaya tempat tinggal di Korea Selatan. Sewaktu masih kuliah, mereka menetap di apartemen kawasan Seoul National University.
"Uang yang aku bayarkan sekitar 200 ribu won (Rp2,6 juta) untuk di dorm per bulan," kata Alexander.
Alexander menjelaskan, berbeda dengan apartemen di negara barat, apartemen di Korea biasanya diwajibkan untuk membayar uang deposit atau jaminan yang cukup besar. Ia harus membayar deposit sebesar 1 juta won (Rp13 juta) untuk apartemen yang ia tempati sewaktu kuliah.
"Gunanya deposit karena biasanya pemilik apartemen memastikan Anda tidak melarikan diri, tetap memenuhi persyaratan, dan rutin membayar uang sewa," ujarnya.
Biaya apartemen tersebut merupakan harga rata-rata termurah. Untuk keluarga, biasanya apartemen memiliki harga lebih mahal karena dilengkapi dengan kamar tidur lebih dari satu.
"Kalau BK House itu harus bayar deposit juga dan biaya manajemen. Untuk keluarga sekitar 600 ribu won (Rp7,8 juta) dengan ruang tamu, dua kamar tidur, balkon," kata Windu.
Sistem sewa di Korea biasanya terdiri dari dua macam, yaitu secara bulanan (wolse) atau jaminan full (jonse). Setiap apartemen memiliki biaya jaminan yang berbeda-beda, bahkan hingga miliaran.
"Jaminan bisa sampai 60 juta won (sekitar Rp780 juta) sampai 200 (Rp2,6 miliar). Tetapi semakin banyak uang jaminan yang kita berikan, maka semakin murah uang sewanya," sambung Windu.
Bagaimana jika Bunda ingin membeli rumah atau apartemen di Korea? Simak di halaman berikutnya.
Saksikan juga video ide makeover apartemen tanpa furnitur baru.
HARGA BELI
Pasangan Indonesia-Korea Windu dan Alexander/Foto: Instagram @prawinduprima
Menyewa apartemen di Korea mungkin terasa cukup berat dengan uang jaminan yang besar ya, Bunda. Namun, membeli rumah atau apartemen di sana juga tak semudah yang dipikirkan. Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membeli bangunan di Korea.
Membeli bangunan akan memakan biaya yang lebih mahal. Apalagi jika lokasi bangunan berada di tempat populer seperti Gangnam dan Seoul. Perhitungan biaya dilakukan dengan ukuran luas bangunan per meter persegi.
"Harga rata-rata di Seoul itu sekitar Rp117 juta per meter persegi. Biasanya hunian kecil di sana itu mencapai Rp9,1 miliar. Kalau di Gangnam bisa Rp20 miliar, bahkan di Myeongdong ada yang Rp50 miliar untuk apartemen kecil," ungkap Alexander.
Biaya yang sangat mahal membuat masyarakat tak mudah untuk membeli properti di Korea. Terutama bagi anak muda yang baru bekerja. Biasanya mereka mengandalkan tempat yang bisa disewa.
Lantas, bagaimana pilihan tempat tinggal yang cukup terjangkau untuk keluarga? Simak di halaman selanjutnya, Bunda.
SOLUSI LEBIH TERJANGKAU
Pasangan Indonesia-Korea Windu dan Alexander / Foto: Instagram @prawinduprima
Selain apartemen dan rumah, Korea juga memiliki tempat tinggal yang disebut dengan villa. Bangunan ini mirip seperti apartemen kecil. Biasanya, pasangan suami istri yang baru menikah menempati bangunan ini.
"Villa di sini maksudnya jenis rumah kecil, seperti apartemen dengan dua sampai tiga lantai. Ketika pertama kali menikah kami tinggal di villa seharga 350 ribu won atau sekitar Rp5-6 juta," kata Windu.
Biaya hidup yang mahal membuat setiap orang harus bekerja keras agar bisa tinggal dan bertahan hidup di Korea. Menurut Windu, biasanya masyarakat Korea melakukan pinjaman berupa KPR untuk mendapatkan tempat tinggal.
"Biasanya orang Korea punya sistem KPR, mereka berutang 15-20 tahun. Makanya orang Korea kalau menikah biasanya sudah tua karena harus punya rumah terlebih dahulu. Sedangkan untuk furnitur, nanti biasanya istri yang mengisi," ucapnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Orang Korea Jadi Salah Satu Warga Negara Paling Susah Tidur di Dunia, Ini Penyebabnya

Mom's Life
Kisah Wanita RI Culture Shock Kerja di Korea, Serba Cepat & Gosok Gigi Usai Makan Siang

Mom's Life
Kisah Teh Gina Kimbab Family Jadi Istri Pria Korea, Membiasakan Diri Tanpa ART

Mom's Life
Wanita RI Ungkap Biaya Berobat di Korea, Lebih Murah dari Street Food

Mom's Life
Korea Ternyata Punya Pasar Khusus Tanaman Hias, Ada yang Dari Indonesia Lho


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Ayana Moon Selebgram Mualaf Asal Korea Pertama Kali Lebaran di Masjid Seoul
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda