moms-life

Cerita Letda Ajeng Tresna Jadi Pilot Pesawat Tempur Wanita Pertama di Indonesia

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 17 Sep 2021 14:50 WIB

Jakarta -

Ada banyak wanita Indonesia yang berprestasi dan berjuang demi Tanah Air, Bunda. Salah satunya yakni Letda Pnb. Ajeng Tresna Dwi Wijayanti, S.T.Han.

Untuk Bunda ketahui, ia merupakan Perwira pertama TNI Angkatan Udara dan seorang penerbang pesawat tempur perempuan pertama dari TNI Angkatan Udara, lho.

Pencapaian itu tentunya menjadi prestasi bagi Ajeng. Bagaimana tidak, hal tersebut belum pernah ditorehkan oleh para pendahulunya dalam hal mengawaki pesawat tempur.


Mengutip dari berbagai sumber, Ajeng lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2018. Kemudian pada 18 Mei 2020, ia dilantik sebagai calon fighter oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI (Purn) Yuyus Sutisna kala itu.

Apa yang Ajeng raih ini tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena pada faktanya, kariernya tersebut sudah ia bangun dengan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan sejak sekolah.

Semua bermula ketika dirinya tertarik menggeluti dunia kemiliteran, tepatnya saat jalani pendidikan semi militer dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di SMAN 51 Jakarta.

5 Efek Alat KB Suntik

Kala itu, ia mewakili sekolahnya dan Provinsi DKI Jakarta sebagai anggota Paskibraka tingkat nasional pada 2011. Di sana ia bertugas sebagai pengibar dan penurun bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Dari sana lah, Ajeng kian membulatkan tekadnya untuk masuk TNI. Ia akui, saat teman-temannya sibuk memikirkan kampus dan jurusan kuliah, ia justru sudah yakin dan tak ambil pusing untuk mantap daftarkan diri menjadi anggota TNI.

"Saat teman-teman sibuk mikirin mau masuk kampus jurusan mana, aku mikirnya mau jadi tentara saja," tuturnya dikutip dari channel YouTube Kemhan RI pada Kamis (16/9/2021).

Sebagai perempuan pertama yang menjadi pilot pesawat tempur, Ajeng akui bahwa ada hal yang ia pikul. Salah satu di antaranya yakni soal tanggung jawab, Bunda.

"Yang pasti penuh tanggung jawab. Senang pasti, cuma lebih ke 'Aku harus bisa lakukan yang terbaik', karena tanggung jawab tuh ada di aku."

"Aku kan enggak cuma bawa nama pribadi, enggak cuma bawa nama keluarga, tapi juga bawa nama organisasi, TNI AU, satuan."

"Ya beban tergantung kita tanggapinya bagaimana, kalau aku sendiri enggak anggap sebagai beban. Hanya sebagai amanah yang harus dilakukan sebaik-baiknya" sambungnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, tonton juga cerita pekerja medis Muslim di AS yang tetap layani kesehatan warga selama Ramadhan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT