Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Catat Bun, Ini Tips Efektif Lakukan Telemedicine di Rumah

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 24 Sep 2021 20:38 WIB

Telemedicine
Ilustrasi telemedicine/ Foto: iStock

Pemerintah masih terus menekan laju penularan Corona di tengah tren kasus COVID-19 yang mulai menurun. Meski begitu, ada golongan pasien lain yang tidak boleh dilupakan, Bunda.

Tak hanya pasien COVID-19 saja yang membutuhkan bantuan. Masih ada berbagai penyakit selain Corona yang mengintai masyarakat, mulai dari penyakit tidak menular hingga penyakit menular.

Lonjakan kasus COVID-19 pada Juli lalu memang sempat membuat berbagai rumah sakit penuh. Tenaga medis kewalahan mengatasi pasien COVID-19 yang berjatuhan. Akibatnya, pasien yang mengidap penyakit lain juga kesulitan mendapatkan layanan medis.

Pengidap penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, kardiovaskular, serta penyakit kronis lainnya, memiliki risiko kematian yang juga tidak kalah tinggi dari pasien COVID-19. Apalagi, penyakit kronis bisa kambuh kapan saja ya, Bunda.

Banner Anak Bogor Lolos Harvard

Rumah sakit yang penuh sempat membuat pasien dengan penyakit kronis kesulitan untuk mendapatkan perawatan, mulai dari sekadar melakukan kontrol rutin hingga fasilitas rawat inap.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, layanan telemedicine saat ini sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat. Fasilitas kesehatan seharusnya mampu menunjang masyarakat di berbagai daerah.

Apalagi saat ini, banyak masyarakat yang khawatir untuk pergi ke rumah sakit karena adanya pandemi COVID-19. Oleh karena itu, banyak pihak yang mengembangkan layanan telemedicine dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Kecanggihan teknologi ini sangat dibutuhkan, di mana interaksi fisik sangat dibatasi di masa pandemi. Kemenkes juga sedang berusaha melakukan transformasi digital dengan menggandeng layanan telemedicine sebagai ujung tombak layanan kesehatan digital," tutur Dante di acara webinar AlteaCare, Selasa (21/9/2021).

Dalam layanan telemedicine, biasanya pasien akan mendapatkan sesi konsultasi bersama dokter. Konsultasi ini dilakukan secara daring, sehingga pasien dapat melakukannya dari jarak jauh atau di rumah saja, tanpa perlu ke rumah sakit.

Dante mengatakan, layanan telemedicine saat ini harus mencakup seluruh pasien dengan berbagai jenis penyakit. Tidak hanya COVID-19, layanan telemedicine juga diharapkan mampu mengatasi pasien dengan penyakit kronis.

Layanan telemedicine dapat dilakukan oleh siapa saja. Meski bersifat online, cara ini tak kalah efektif dari pemeriksaan di rumah sakit lho.

Nah, agar konsultasi telemedicine berjalan lancar, Bunda simak yuk tips di halaman selanjutnya.

Saksikan juga video 7 makanan yang mampu tingkatkan imunitas saat pandemi.

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS LAKUKAN TELEMEDICINE

Telemedicine

Ilustrasi/ Foto: iStock

Konsultasi kesehatan melalui layanan telemedicine sangat mudah untuk dilakukan. Bunda hanya memerlukan laptop atau smartphone serta koneksi internet.

Saat ini, ada banyak layanan kesehatan telemedicine dari berbagai perusahaan di bidang kesehatan. Tak hanya COVID-19, Bunda juga bisa memilih penyedia jasa kesehatan yang melayani penyakit kronis.

Setelah menemukan pilihan yang tepat, Bunda lakukan langkah berikut:

1. Download aplikasi jasa layanan telemedicine ke ponsel.

2. Lakukan registrasi agar bisa menggunakan layanan konsultasi.

3. Pasien harus memahami keluhan yang dirasakan sebelum memilih dokter yang sesuai untuk menangani keluhan tersebut.

4. Jelaskan semua keluhan dengan lengkap dan jelas ya.

5. Karena terbatas waktu, gunakan dengan maksimal untuk konsultasi.

Perlu Bunda ingat juga, komunikasi antara pasien dan dokter menjadi salah satu kunci agar telemedicine berjalan lancar.

"Pasien bisa langsung menggunakan layanan telemedicine usai membuat jadwal dengan dokter. Gunakan layanan video call, jelaskan keluhan kepada dokter. Bisa juga mengunggah hasil rekam medis apabila sebelumnya sudah berkunjung ke rumah sakit," kata Mikaela Oen, CEO AlteaCare.

Bunda juga bisa mengunggah hasil pemeriksaan penunjang seperti cek laboratorium, rontgen, USG, dan sebagainya, apabila sempat melakukannya di rumah sakit. Hasil pemeriksaan itu akan sangat membantu proses konsultasi telemedicine.

Mikaela lalu mengatakan, tak dimungkiri bahwa layanan telemedicine memiliki keterbatasan karena tak melakukan pemeriksaan secara fisik.

"Tetapi, dokter selalu memiliki langkah untuk menentukan diagnosa pasien. Dari keluhan pasien, biasanya bisa melihat ke mana arahnya dengan penuh kehati-hatian. Namun jika tidak cukup, disarankan untuk tetap ke RS agar melakukan pemeriksaan penunjang," ujarnya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(anm/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda