Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Telemedicine Tak Hanya Permudah Dokter Dampingi Pasien, Ternyata Banyak Manfaat Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Oct 2021 16:45 WIB

Ilustrasi dokter kandungan
ilustrasi dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Georgijevic

Di masa pandemi COVID-19, layanan telemedicine atau telehealth banyak berperan besar dalam menjaga ksehatan masyarakat Indonesia. Dalam keterbatasan, semua orang mendadak dipaksa harus melek teknologi, salah satunya untuk mengakses soal kesehatan.

Dalam rangka Hari Dokter Nasional yang jatuh pada 24 Oktober, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH, mengatakan bahwa teknologi di bidang kesehatan mengalami perkembangan luar biasa.

"Misalnya membuka akses untuk mempercepat pelayanan vaksinasi, akses percepat pelayanan isolasi mandiri. Kalau tanpa bantuan teknologi hampir mustahil dikerjakan," tutur Daeng dalam acara Halodoc Talks via Zoom, Jumat (22/10/2021).

Daeng menuturkan bahwa beberapa waktu lalu, IDI diajak Kemenkes RI untuk mengawasi dan mendampingi pasien secara baik dengan layanan telemedicine. Hal ini mengingat rumah sakit, shelter beberapa waktu lalu sempat penuh, Bunda.

Daeng mengungkap bantuan teknologi sangat besar dan bisa mendampingi pasien dengan baik. Misalnya, apa yang harus dilakukan, obat yang dikonsumsi, apabila terjadi sesuatu harus periksa ke mana.

"Dengan memberikan manfaat tersebut, alhamdulillah pelayanan kesehatan berjalan baik. Tapi kami percaya, ini tidak hanya bermanfaat selama pandemi, tapi di luar pandemi," ungkapnya.

Wilayah Indonesia yang luas, menurut Daeng, menjadi tantangan agar pelayanan kesehatan dapat mencakup ke berbagai pelosok daerah.

Daeng masih ingat, awal-awal mendorong kemajuan telemedicine ini, ia dikritik. Lantaran, dianggap bisa menyaingi pekerjaan dokter secara konvensional (praktik).

"Teknologi ini bukan dokter, justru dengan teknologi, koneksi menjadi lebih luas dan pasien pun tidak hanya dari Jakarta. Lebih banyak lagi pasiennya. Ini bukan menggantikan dokter justru perluas akses," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, ST, M.Si mengungkap pentingnya digitalisasi kesehatan. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga efek samping vaksin COVID-19 bagi ibu menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]




DIGITALISASI KESEHATAN

Doctor using a digital tablet. Technology and medicine concept

Foto: Getty Images/iStockphoto/BongkarnThanyakij

Di kesempatan yang sama, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, ST, M.Si. mengungkap pentingnya digitalisasi kesehatan. Ia juga membeberkan apa yang sedang dikerjakan oleh Kemenkes RI terkait ini.

"Saat ini Kemenkes telah membentuk Digital Transformation Office dalam rangka mempersiapkan masa depan sistem kesehatan di Indonesia," ujarnya.

"Dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat diharapkan bisa mengakses layanan kesehatan digital mulai dari dalam kandungan hingga menghadapi kondisi kritis, di mana semua rekam medis akan terintegrasi pada satu sistem, sehingga masing-masing orang nantinya akan memiliki personal health record."

Menurut Setiaji, teknologi seperti telehealth ini tidak hanya membantu para dokter meningkatkan skill, namun juga memperluas jangkauan layanannya.

Tak hanya itu, dengan digitalisasi kesehatan, pemerintah berharap akan banyak riset terkait temuan yang tercatat dalam rekam medis yang terintergrasi tersebut.

Kalau Bunda, apa saja manfaat yang dirasakan menggunakan layanan telemedicine atau telehealth?


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda