MOM'S LIFE
Nikahi Bule Belgia, 5 Perbedaan Budaya Ini Bikin 'Sopir Angkot' Bandung Syok
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 22 Sep 2021 15:30 WIBAdaptasi budaya bagi pasangan yang menikah beda negara adalah hal yang wajar ya, Bunda. Seperti Liz dan El, pasangan dari Belgia dan Indonesia ini beradaptasi dengan budaya masing-masing, yang tak jarang membuat mereka mengalami culture shock.
Kali ini El, pria yang dijuluki 'sopir angkot' oleh teman-temannya menceritakan pengalamannya selama di Belgia. Sekilas soal panggilang 'sopir angkot, hal ini diawali saat Liz dan El menjadi relawan di suatu organisasi yang sama.
"Waktu itu kami sukarelawan, volunteer di salah satu organisasi yang sama, dan dia (El) memang bagian transportasi," kata Liz, dilansir YouTube VIGUS GITANO.
Saat itu, El bertugas untuk mengantar jemput para tamu yang akan tinggal di rumah singgah. Nah karena mobil yang El bawa bentuknya seperti angkot, maka ia pun dijuluki oleh teman-teman yang lain sebagai sopir angkot.
"Mobil waktu itu Suzuki Carry dan warnanya seperti angkot di Bandung. Tapi lebih rusak dari angkot, jadi dibilang dia sopir angkot," kata Liz yang fasih berbahasa Indonesia.
Kembali soal kehidupan di Belgia, El mengaku ada beberapa hal yang membuatnya kaget. Di Belgia lazim, sementara di Indonesia sama sekali tak lazim.
Untungnya, El yang kini menetap bersama Liz di Belgia, selalu diberi pemahaman tentang budaya orang Belgia oleh istri bulenya itu. Sebagai pendatang, El pun tidak menghakimi dan berusaha untuk terbiasa dengan kebudayaan Belgia yang dianggap berbeda jauh dengan di Indonesia.
Lantas, apa saja yang membuat mantan sopir angkot Bandung ini mengalami culture shock? Berikut lima dari sekian banyak hal yang menurut El bikin syok orang Indonesia:
1. Memanggil mertua dengan sebutan nama
Berbeda dengan budaya Indonesia, jika pasangan suami istri menikah maka mertua dianggap sebagai orang tua. Etikanya, mertua pun akan dipanggil dengan sebutan bapak, ibu, papa, atau mam. Namun, El mengaku kaget ketika mertuanya dengan enteng memintanya untuk memanggil nama saja bukan papa atau mama mertua, Bunda.
"Jadi pertama kali saya ada di sini, saya bingung panggil apa kan harusnya saya membiasakan untuk panggil mama atau papa, mom and dad. Tapi papanya dia, 'Oh sebenarnya kamu bisa saja panggil Hilde atau Johan' gitu ya," ungkapnya dilansir kanal YouTube Tuan Tanah Belgia.
Hal ini pun membuatnya sempat bingung dan canggung. Karena budaya sopan santu Indonesia masih melekat, El pun merasa terpukul, tidak sopan kepada mertuanya.
Namun sebagai solusi, sang istri memberi tahu kepada orang tuanya kalau A merasa tidak enak hanya dengan memanggil nama. Akhirnya A pun lega dan tak canggung lagi, Bunda.
Apa lagi yang bikin syok sopir angkot Bandung saat tinggal di Belgia? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Simak juga cerita bule Belanda yang tak bisa berpaling dari pengamen Bandung:
TINGGAL BARENG TANPA NIKAH, ADA KREMASI HEWAN