Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Tips Cegah Penyebaran Hoaks di WhatsApp, Coba Pakai Fitur Ini Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 09 Oct 2021 16:50 WIB

Ilustrasi perempuan menggunakan ponsel
Ilustrasi WhatsApp / Foto: iStock

Kemajuan teknologi saat ini bagaikan senjata makan tuan. Akses persebaran informasi yang luas membuat berita palsu atau hoaks dapat menyebar dengan sangat mudah di media sosial, termasuk aplikasi pesan seperti WhatsApp.

WhatsApp merupakan salah satu media yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi. Tak hanya mengirimkan pesan, WhatsApp juga memiliki berbagai fitur untuk menukar informasi dalam bentuk gambar, video, maupun rekaman audio.

Layanan WhatsApp yang gratis dan tidak dipungut biaya sepeser pun membuat siapa saja bisa menggunakan aplikasi ini, Bunda. Tak heran apabila banyak informasi yang lalu lalang lewat aplikasi ini.

Akan tetapi, tak semua informasi yang dibagikan lewat WhatsApp bersifat valid. Ada pula yang berisi informasi palsu alias hoaks. WhatsApp mengimbau para pengguna untuk tidak menyebarkan pesan tanpa diperiksa dulu kebenarannya.

"Berita palsu berupa artikel, foto, audio, atau video viral dapat disebar untuk menyesatkan banyak orang. Jika Anda menerima informasi palsu, beri tahu pengirim bahwa mereka mengirimi Anda informasi yang salah dan sarankan mereka memverifikasi pesan sebelum membagikannya," terang WhatsApp dalam laman resminya.

Banner Pesan Novel Baswedan untuk IstriBanner Pesan Novel Baswedan untuk Istri/ Foto: HaiBunda/Mia

Pengguna yang tidak bertanggung jawab biasanya menyebarkan informasi palsu lewat pesan berantai di WhatsApp. Namun sayangnya, tak semua orang yang menerima pesan tersebut melek informasi, Bunda.

Banyak dari mereka yang menelan informasi secara mentah-mentah. Bahkan, mereka dapat dengan cepat menyebarkan pesan itu ke pengguna lain. Hoaks juga semakin cepat tersebar apabila diteruskan lewat grup.

Aplikasi yang kini berada di bawah naungan Facebook itu berusaha memperlambat penyebaran berita palsu lewat berbagai fitur yang mereka rancang. Seperti pembatasan fitur 'Forward' yang diberlakukan sejak 2019 lalu.

"Jika pengguna menerima pesan yang sering diteruskan lebih dari lima kali, mereka hanya dapat mengirimkannya ke satu obrolan dalam satu waktu. Itu adalah seperlima dari batas lima obrolan sebelumnya, yang diberlakukan pada 2019," tulis keterangan WhatsApp, dikutip dari The Guardian.

Bunda, kira-kira fitur dan tips apa saja yang bisa digunakan untuk menekan laju penyebaran hoaks? Simak tips cegah hoaks dari WhatsApp di halaman berikutnya ya.

Jangan lupa saksikan video cara cek pesan WhatsApp yang sudah dibaca meski centang biru dimatikan. 

[Gambas:Video Haibunda]


FITUR CEK FAKTA

Young Asian woman using smart phone in bedroom happy and smile.

Ilustrasi WhatsApp / Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

1. Pelajari tentang label pesan yang diteruskan

Melansir laman resmi WhatsApp, ada sejumlah cara untuk mencegah penyebaran hoaks. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur label pesan yang diteruskan.

Pesan dengan label 'Diteruskan' atau 'Forwarded' membantu Bunda untuk mengetahui apakah pesan tersebut ditulis oleh keluarga, teman, atau berasal dari orang lain.

Ketika sebuah pesan diteruskan melalui rantai lima obrolan atau lebih, ikon panah ganda dan label 'Diteruskan berkali-kali' di sudut atas balon teks akan ditampilkan.

Apabila Bunda tidak yakin dengan siapa yang menulis pesan aslinya, periksa kembali fakta pesan tersebut dan jangan langsung diteruskan ya.

2. Cek fakta

Apabila Bunda ragu dengan informasi dalam pesan yang diterima, Bunda sebaiknya mencari fakta terlebih dahulu. Selain membaca sumber berita terpercaya, Bunda juga bisa melakukan pengecekan fakta lewat sumber terpercaya WahtsApp.

WhatsApp bekerja sama dengan sejumlah organisasi pengecekan fakta, atau IFCN Fact Checking Organizations. WhatsApp mencantumkan sejumlah nomor di situs resminya sebagai hotline yang dapat melakukan pengecekan fakta.

Salah satunya adalah layanan WhatsApp Hoax Buster (Mafindo). Ada empat nomor yang disediakan dan Bunda hanya perlu menghubungi nomor-nomor tersebut untuk memeriksakan pesan yang diterima.

LAPOR DAN BLOKIR

Women's hand typing on mobile smartphone, Live Chat Chatting on application Communication Digital Web and social network Concept. Work from home.

Ilustrasi WhatsApp / Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa

3. Carilah pesan yang terlihat berbeda

Banyak pesan dan tautan yang mungkin Bunda terima dari orang lain di WhatsApp. Apabila pesan tersebut memiliki ejaan atau tata bahasa yang buruk, Bunda patut mencurigainya.

Selain itu, jangan sembarangan membuka tautan yang dikirim oleh orang lain. Periksa apakah tautan tersebut merupakan tiruan dari situs resmi atau bukan.

Hindari pula pesan yang meminta untuk membagikan informasi pribadi Bunda seperti nomor kartu kredit, rekening bank, kata sandi, tanggal lahir, dan sebagainya.

WhatsApp juga mengingatkan untuk tidak terpengaruh oleh pesan yang memungut bayaran atas layanan mereka. Sebab, aplikasi WhatsApp sepenuhnya gratis tanpa dipungut biaya.

4. Apa yang harus dilakukan ketika mendapatkan hoaks?

Apabila Bunda mendapatkan pesan yang terlihat mencurigakan, jangan dibagikan ke siapapun ya. Ada fitur lapor yang bisa Bunda gunakan untuk mengurangi kemunculan pesan-pesan seperti itu ke depannya.

WhatsApp dapat memblokir pesan yang mengandung informasi tidak benar atau bersifat spam. Bunda hanya tinggal menekan tombol titik tiga di pojok kanan atas dalam suatu ruang chat dan memilih opsi Report. WhatsApp secara otomatis juga akan menyelidiki 5 pesan terakhir yang dikirimkan oleh kontak tersebut.

Tak hanya itu, Bunda juga bisa memilih opsi Block yang terdapat di bawah pilihan opsi Report. Dengan memilih opsi Block, Bunda tidak akan bisa menerima pesan lagi dari pengguna tersebut.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda