Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pasangan RI Ungkap Pekerjaan Bergaji Fantastis di Jerman, WNI Bisa Lamar

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 13 Oct 2021 08:15 WIB

Mommy Tarigan
Foto: YouTube Mommy Tarigan & Family

Mencari pengalaman kerja bisa di mana saja, termasuk di luar negeri. Pasangan asal Indonesia yang menetap di Jerman mengungkap salah satu pekerjaan bergaji besar di sana.Tak hanya bergaji besar, wanita RI yang dipanggil Mommy Tarigan, menyebut bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang paling banyak dicari di Jerman. Hal ini ia ungkap melalui vlog-nya.

Pekerjaan apa yang bergaji besar dan paling dicari di Jerman? Pekerjaan tersebut bergerak di bidang informasi dan teknologi yaitu software engineer, Bunda. Apa sih software engineer itu dan kenapa bisa bergaji besar?

"Software engineer adalah orang-orang yang mendesain dan mengimplementasikan software-software komputer. Kalau dengar itu kebayangnya orang-orangnya kurang gaul atau pakai kacamata gitu ya. Tapi ternyata enggak semuanya," ujarnya, dilansir kanal YouTube Mommy Tarigan & Family, dikutip Selasa (28/9/2021).

Mommy Tarigan pun menghadirkan narasumber di vlog-nya itu, menjelaskan tentang profesi tersebut yakni sang suami yang sehari-hari bekerja di bidang tersebut. Lantas, kenapa software engineer itu banyak dicari di Jerman?

Sang suami pun menjawab bahwa kini, semakin banyak perusahaan yang mendigitalkan sistem informasi mereka. Perusahaan tentunya banyak sekali sistem informasi, sistem kepegawaian, sistem keuangan, dan juga untuk berurusan langsung dengan konsumen, Bunda.

Baim Wong Adzankan Anak KeduaBaim Wong Adzankan Anak Kedua/ Foto: Mia Kurnia Sari

"Juga tidak usah jauh-jauh, kita sendiri sebagai konsumen menggunakan banyak aplikasi online untuk misalnya belanja, tracking barang yang dikirimkan kepada kita. Jadi semakin banyak software engineer yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata sang suami menjelaskan.Apakah orang di Indonesia bisa apply posisi tersebut di Jerman? Jawabannya, bisa saja, Bunda.

"Bahkan saya punya teman yang direkrut langsung dari Indonesia untuk bekerja di sini. Tetapi posisi ini biasanya untuk keahlian yang susah dicari kandidatnya di Jerman," ungkapnya.

Jadi perusahaan itu harus mencari kandidat dari luar Jerman. Artinya warga negara lain pun bisa melamar, termasuk WNI. Nah, kalau memang perusahaan mau untuk mendukung visanya, pastinya mereka akan bisa mendukung pekerja asing untuk bekerja di sini.

Bagaimana dengan gaji software engineer di Jerman? Benarkan berjumlah fantastis? Simak penjelasan mereka di halaman berikutnya.

Simak juga kisah pasangan beda negara ungkap penghasilan puluhan juta per hari melalui video berikut:


[Gambas:Video Haibunda]




GAJI SOFTWARE ENGINEER BISA MILIARAN SETAHUN

Mommy Tarigan

Foto: YouTube Mommy Tarigan and Family

Mengenai gaji software engineer di Jerman, suami Mommy Tarigan pun menyarankan bahwa kita bisa mengecek website yang menyediakan data gaji rata-rata. Website-nya antara lain di LinkedIn, Glassdoor, atau Payscale, Bunda. Berbagai ragam informasi gaji dan kualifikasi bisa diperoleh di sana. Ya, karena tiap perusahaan mematok kualifikasi dan gaji yang berbeda.

Berdasarkan LinkedIn, gaji rata-rata untuk posisi software engineer di Jerman adalah 54 ribu Euro (Rp901 juta) per tahun tapi range juga lumayan besar. Dari 40 ribu sampai 71 ribu Euro (Rp667 juta - Rp1,1 miliar).

Nah, yang menentukan besarnya gaji biasanya tergantung dari perusahaan itu berada di kota mana dan juga kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

"Misalnya saja Berlin dan Munich. Biaya hidup di Munich itu jauh lebih tinggi dibandingkan di Berlin, jadi gajinya disesuaikan juga. Berdasarkan website LinkedIn, misalnya untuk di Berlin range-nya adalah dari 41 ribu Euro sampai 70 ribu Euro per tahun. Sedangkan di Munchen itu dari 44 ribu sampai 76 ribu Euro (Rp734 juta - Rp1,2 M) setahun," katanya.

Bagaimana dengan satu kota yang sama tapi perusahaan yang berbeda? Suami Mommy Tarigan menjelaskan berbeda perusahaan juga bisa berbeda pula gajinya secara signifikan, Bunda.

Misalnya di Google berdasarkan data di LinkedIn, gaji setahun adalah 76.500 Euro (Rp1,2 M), sementara di Intel 69 ribu Euro (Rp1,1 M) per tahun.

"Dan gaji yang saya kasih tahu ini adalah basic salary. Seringkali perusahaan memberikan kompensasi tambahan seperti saham atau bonus uang. Sehingga membuat total kompensasinya menjadi lebih menarik," ungkap.

"Dengar-dengar nih, katanya gaji software engineer di Jerman bisa sampai 230 ribu Euro setahun atau sekitar Rp4 miliar. Benar enggak ya bisa sampai segitu gajinya?" tanya Mommy Tarigan.

Sang suami pun menyebut bahwa jawabannya pasti bisa, gaji software engineer di Jerman bisa mencapai Rp4 miliar per tahun, Bunda. Namun, kembali lagi ke perusahaan-perusahaan yang besar atau multinasional yang memberikan kompensasi tambahan selain gaji pokok.

"Misalnya dalam bentuk saham atau uang. Dan kompensasi tambahan ini bisa besarnya signifikan, Bunda. Terutama, kepada orang-orang yang sudah berpengalaman atau memiliki keahlian khusus," ucapnya.

Masih mengenai, angka yang terpampang di website itu juga masih belum belum bersih alias masih gaji bruto, Bunda. Meskipun nanti bersihnya dipotong untuk segala macam, ternyata potongan gaji itu justru menjadi benefit. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

GAJI DIPOTONG JUSTRU DAPAT BENEFIT

an asian chinese mid adult woman working in dining room typing using her laptop

ilustrasi wanita bekerja/ Foto: iStock

Nah, gaji bruto software engineer di Jerman yang cukup besar itu masih akan dipotong dengan iuran pensiun, pajak, asuransi kesehatan, dan lain-lain, Bunda.

Besaran potongannya ini bisa bervariasi dari 14 persen hingga 45 persen. Ini tergantung dari besarnya gaji, status menikah, dan juga punya anak atau enggak.

Mommy Tarigan menambahkan meski potongannya besar dan berasa, tapi manfaat yang didapatkan ketika bekerja di Jerman juga besar.

"Di sana lingkungan bersih teratur, pendidikan juga gratis buat anak-anak dari TK sampai kuliah dan kalau sakit kita enggak perlu pusing lagi mikir karena sudah dibayar sama asuransi kesehatan," tuturnya.

"Bahkan untuk melahirkan dan juga imunisasi anak juga semuanya ditanggung sama asuransi," lanjutnya.

Kalau berbicara tentang asuransi kesehatan, menurut sang suami, asuransi kesehatan di Jerman lebih baik dibandingkan dengan teman-temannya yang bekerja di Amerika. Kenapa? Karena di sana mereka juga tetap membayar asuransi dalam jumlah yang signifikan tetap ketika misalnya mereka sakit, tetap harus menggunakan sebagian uang pribadi, Bunda.

"Misalnya 80 persen ditanggung oleh asuransi, 20 persen dibayar sendiri," kata sang suami.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda