Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pengobatan Kanker Payudara Berdasar Tingkat Stadiumnya, Bunda Perlu Tahu

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Oct 2021 10:45 WIB

A beautiful woman with cancer is shopping at a grocery store with a serious look on her face.
Pengobatan Kanker Payudara/Foto: iStock

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia, Bunda. Berdasarkan dari data The Global Cancer Observatory pada tahun 2020, penderita kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 16 persen atau sebanyak 65.858 kasus.

Jika dijabarkan lebih lanjut, setiap harinya, kanker payudara di Indonesia terus bertambah sebanyak 182,9 kasus per harinya. Sedangkan ada sekitar 7,6 kasus per jam. Karena itu, bisa disimpulkan selalu ada 1 pasien yang dinyatakan mengidap kanker payudara setiap 8 menitnya.

Menurut dr.Bob Andinanta SpB(K)Onk, sampai saat ini kanker payudara tidak bisa diketahui secara pasti penyebabnya, Bunda. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa kanker payudara sangat berhubungan erat dengan hormon esterogen.

"Kanker payudara ini penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Tapi ini sangat tergantung dengan hormon esterogen yang ada di dalam tubuh kita," katanya dalam acara Quality of Life After Breast Cancer Pink Webinar Series, Jumat (15/10/2021).

Seluruh gejala upnormal yang ada pada payudara belum tentu menandakan bahwa Bunda positif kanker payudara. Menurut dr. Bob, hanya sekitar 10 sampai 15 persen kelainan pada payudara yang merupakan gejala kanker payudara.

Banner 14 Resep Masakan Serba Murah

Kanker payudara biasanya bermula dengan adanya benjolan tanpa rasa nyeri, Bunda. Sementara itu, benjolan dengan rasa nyeri akan mengarah kepada tumor.

"Kanker payudara sendiri biasanya bermula dari benjolan tanpa rasa nyeri. Kalau benjolan dengan rasa nyeri, itu adalah umumnya gejala tumor," paparnya.

Pasien dengan kondisi benjolan yang nyeri akan lebih cepat datang untuk memeriksakan diri lebih lanjut ke rumah sakit, Bunda. Sementara itu, banyak pasien yang menunda memeriksakan diri lebih lanjut ke rumah sakit karena benjolan yang muncul tidak menimbulkan rasa sakit.

Dokter Bob mengatakan bahwa ini adalah hal yang salah dalam pemeriksaan dini kanker payudara, Bunda. Ia menyarankan untuk segera memeriksakan diri segera setelah menemukan benjolan pada payudara.

"Kalau benjolan pada payudara sudah terasa nyeri, berarti itu gejala kanker payudara sudah memasuki stadium tiga dan empat. Ingat!" jelas dr. Bob.

Kanker payudara sendiri bisa dimulai dari stadium nol sampai stadium empat atau terminal, Bunda. Pada setiap stadium, pengobatan yang dilakukan tentu berbeda-beda.

Penasaran dengan jenis-jenis pengobatannya? Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, jangan lupa juga lihat video tips pencegahan kanker payudara berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENGOBATAN KANKER PAYUDARA

Ilustrasi kanker payudara

Ilustrasi Pengobatan Kanker Payudara/Foto: iStock

Dokter Bob menjelaskan bahwa standar pengobatan kanker payudara yang diakui ada lima macam, Bunda. Pengobatannya meliputi pembedahan, radiasi, hormonal terapi, kemoterapi, dan target terapi.

Pengobatan kanker payudara sesuai stadium

Menurut dr. Bob, pengobatan kanker payudara pada setiap stadiumnya sangat berbeda, Bunda. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengobatan yang harus dijalani.

1. Stadium nol

Pada stadium nol, biaya pengobatan tentu jauh lebih murah karena proses pengobatan yang dilalui juga tidak banyak, Bunda. Pengobatan yang harus dijalani oleh penderita kanker payudara stadium nol hanyalah pembedahan untuk mengangkat tumor dan dilanjutkan dengan meminum obat-obatan.

"Pada stadium nol, biaya lebih murah karena pengobatan hanya dilakukan operasi tumornya saja dan cukup ditambahkan dengan obat. Itu sudah cukup," katanya.

2. Stadium satu

Kanker payudara stadium satu hanya melakukan operasi dan pembersihan kelenjar getah bening, Bunda. Meski begitu, operasi yang dilakukan tidak mengangkat payudara.

"Hanya operasi dan operasinya tidak mengangkat payudara. Payudaranya masih sama. Nanti ditambahkan dengan pembersihan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening juga tidak dibersihkan seluruhnya. Hanya yang punya faktor risiko," papar dr. Bob.

Setelahnya, pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien selanjutnya adalah penyinaran karena payudara tidak diangkat, Bunda. Pasien tidak harus menjalankan kemoterapi dan juga hormonal terapi.

Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

STADIUM DUA HINGGA EMPAT

Family hands holding pink ribbon, breast cancer awareness, October pink concept

Ilustrasi Pengobatan Kanker Payudara/Foto: iStock

3. Stadium dua

Pada stadium dua, tenaga medis akan mulai melakukan tindakan pembedahan pengangkatan payudara, Bunda. Meski begitu, payudara yang telah mengalami tetap bisa mendapatkan rekonstruksi dengan menggunakan silikon padat atau dengan jaringan dari tubuh pasien.

"Setelah itu ditambahkan dengan terapi radiasi, terapi sistemik, baru mulai jelas pemberian kemoterapinya," imbuh dr. Bob.

Ia juga menjelaskan bahwa tak semua pasien kanker payudara bisa langsung melakukan kemoterapi, Bunda. Semua tergantung pada imunohistokimia (IHK).

4. Stadium tiga

Kanker payudara stadium tiga tidak mengedepankan pembedahan, Bunda. Pasien akan disarankan untuk melakukan kemoterapi terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengurangi ukuran.

"Kemudian untuk menghalangi jangan sampai sel-sel kankernya itu lari ke organ-organ yang penting di dalam. Paru-paru, tulang, otak, dan hati," jelasnya.

Setelah melakukan kemoterapi sebanyak tiga kali, pasien kemudian akan melakukan pembedahan, Bunda. Setelahnya, pasien akan kembali menjalankan kemoterapi untuk menyempurnakan pengobatan.

"Setelah itu kita berikan radiasi, kita berikan target terapi. Kalau misalnya IHK-nya positif, kita berikan hormonal terapi. Jelas biayanya sangat mahal," imbuh dr. Bob.

5. Stadium empat

Pada stadium empat, pasien sudah tidak bisa mendapatkan pengobatan berupa pembedahan, Bunda. Hal ini lantaran kanker sudah menyebar ke organ-organ penting.

"Kalau menyebar ke paru-paru dia batuk dan sesak napas. Menyebar ke tulang, tulangnya nyeri, bisa sampai patah tulang. Menyebar ke hati bisa menyebabkan (sakit) kuning. Perutnya bengkak. Ke otak? Bisa menyebabkan gangguan kesadaran," tutur dr. Bob.

Pada stadium empat, pasien akan mendapatkan pengobatan kemoterapi yang berkepanjangan, Bunda. Pasien bisa menerima sekitar 12 hingga 18 siklus kemoterapi.

Bunda, lihat juga video tips alami atasi puting lecet berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda