HaiBunda

MOM'S LIFE

Tanam Rambut: Faktor Penyebab, Cara Pengobatan & Lama Penyembuhan

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Kamis, 28 Oct 2021 10:10 WIB
Ilustrasi tanam rambut/Foto: Getty Images/iStockphoto/triocean
Jakarta -

Bunda pernah mendengar istilah 'tanam rambut'? Ternyata dalam istilah medis hal itu bisa dijelaskan sebagai berikut oleh dr. Nathania Pudya Hapsari SpBP-RE, BMedSc yang berpraktek di RS PMI Bogor, Jawa Barat.

Transplantasi rambut adalah prosedur mengembalikan rambut yang tumbuh secara alami ke area yang telah menipis atau botak. Selain area rambut pada kulit kepala, transplantasi rambut dapat digunakan untuk merestorasi bulu mata, alis, rambut wajah, dan rambut rontok akibat trauma pada kulit kepala dan juga tubuh.

Tujuan transplantasi rambut sendiri tidaklah menciptakan rambut baru, melainkan redistribusi rambut pasien yang ada dari zona donor ke zona resipien. Tidak sembarang ya, Bun untuk bisa melakukan transplantasi rambut ini. Karena ada beberapa kandidat yang dipertimbangkan untuk mendapatkannya;


Foto: HaiBunda/Mia

Kandidat transplantasi rambut ditentukan dari :

1. Usia dan riwayat kebotakan pada keluarga
Usia kurang dari 20 tahun tidak disarankan untuk melakukan transplantasi rambut. Hal ini disebabkan kerontokan rambut mungkin terjadi bersifat progresif dan dapat menyebabkan penampilan pola rambut yang tidak sedap dipandang dengan kebotakan lebih lanjut.

Pasien dengan riwayat keluarga rambut rontok akan lebih rentan terhadap alopesia androgenic. Alopesia androgenic (AA) adalah penyebab lebih dari 95% kasus pola kerontokan rambut, termasuk kebotakan pada pria dan penipisan rambut pada wanita.

Enzim 5-alpha reductase mengatur konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) berpengaruh pada kasus AA. Peningkatan kadar DHT, atau peningkatan kepekaan terhadap efek DHT, menyebabkan miniaturisasi folikel rambut, fase anagen yang diperpendek dari siklus rambut, dan akhirnya rambut rontok.

dr. Nathania Pudya Hapsari SpBP-RE, BMedSc/ Foto: Dok.Pribadi


2. Riwayat pribadi pasien
Termasuk durasi dan tingkat kerontokan rambut, berfungsi untuk mengukur sejauh mana kerontokan rambut berlangsung di masa depan. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kerontokan rambut adalah sebagai berikut:

* Gangguan metabolisme: Anemia akibat defisiensi besi, penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik
* Penyakit menular: Herpes simpleks, herpes zoster, kerion, folikulitis decalvans, covid
* Penyakit autoimmune: Discoid lupus erythematosus, lichen planopilaris (alopecia jaringan parut), Alopecia areata
* Penyakit infeksi: tinea capitis
* Trauma: Alopecia traksi, luka bakar, trikotilomania
* Obat-obatan: Beta-blocker, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, alat kontrasepsi

3. Respons terhadap terapi medikasi
Kesuksesan terapi medikamentosa adalah kunci untuk menghentikan progresifitas kerontokan rambut dan memberikan support transplantasi rambut yang lebih baik dalam jangka panjang.

Masih ada juga faktor lainnya dan masa penyembuhan dari tanam rambut ini. Simak penjelasannya di Halaman Selanjutnya ya, Bun.

(ziz/ziz)
Masa Penyembuhan Tanam Rambut

Masa Penyembuhan Tanam Rambut

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Ramuan untuk Sehatkan Kulit Kepala dan Rambut Ala Nabi Muhammad

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Rayakan 10 Th Pernikahan

Mom's Life Amira Salsabila

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Parenting Azhar Hanifah

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bunda Perlu Tahu! 7 Ciri Bayi Alami Stres, Salah Satunya Sering Menangis

5 Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Rayakan 10 Th Pernikahan

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK