Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sejarah Mi Instan, Berawal dari Pengusaha Bangkit dari Bangkrut Usai PD II

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 22 Nov 2021 20:16 WIB

Easy food, Dried instant noodles and hot water in a bowl.
ilustrasi mi instan/ Foto: iStock

Tahukah Bunda, Indonesia termasuk negara dengan konsumen mi instan terbesar kedua setelah China? Mengutip data World Instant Noodles Association, sekitar 12 miliar bungkus per tahun dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, Bunda. Banyak banget ya?

Bicara soal mi instan, Bunda sudah tahu belum sejarah di baliknya? Mi instan 'lahir' di Jepang, tepatnya usai Perang Dunia Kedua. Ketika perang berakhir pada tahun 1945, penduduk Jepang masih hidup kelaparan.

Namun, seorang pengusaha gagal kelahiran Taiwan bernama Momofuku Ando menemukan ide brilian untuk mengentaskan kelaparan tersebut. Ando, kala itu sempat sukses dan kehilangan kekayaan, ia juga pernah masuk penjara karena penipuan.

Selepasnya dari penjara, Ando bertekad membangun kembali reputasi dan kekayaannya. Kemudian seseorang di kementerian pertanian Jepang mengatakan kepadanya bahwa mereka sangat ingin mencari cara untuk mendorong orang Jepang makan lebih banyak tepung gandum Amerika, bahan pokok dari bantuan AS pada saat itu.

Saat itulah,  Ando teringat sesuatu yang dia lihat di akhir perang, yaitu orang-orang yang kelelahan menunggu dengan sabar dalam antrean panjang untuk semangkuk sup mi ramen yang mengepul.

Namun, Ando berpikir, yang dibutuhkan adalah versi modern dan cepat dari comfort food kelas pekerja itu. Makanan yang mudah dibuat, dan tentunya menggunakan banyak tepung gandum Amerika.

Pada usia 48, Ando pun mencoba menjadi penemu makanan, Bunda. Dia 'menghilang' ke dalam gudang kayu di kebun belakangnya setiap hari selama setahun, di Ikeda, Osaka, Jepang.

Saat muncul kembali, Ando menemukan produk briliannya yaitu mi instan yang terlihat hampir identik dengan bata persegi panjang di tahun 1958. Ia kemudian namakan penemuannya Chikin Ramen.

Tempat Ando menemukan mi instan ini kemudian menjadi salah satu dari tiga museum mi instan di Jepang, Bunda. Kembali lagi ke kisah Ando, ia pada akhirnya mendirikan perusahaan makanan Nissin.

Tak cuma menemukan mi instan berbentuk balok, Mamofuku Ando juga menemukan produk mi instan lainnya. Baca ceritanya di halaman berikut.

Simak juga resep simpel mi instan carbonara:

[Gambas:Video Haibunda]




PENEMUAN MI INSTAN CUP & MI INSTAN LUAR ANGKASA

Instant noodle and spicy seasoning in white bowl with chopstick

ilustrasi mi/ Foto: Istock

Tak hanya menemukan mi instan berbentuk balok, Mamofuku Ando juga menemukan produk mi instan lainnya. Di 1971, dalam perjalanannya ke Amerika, Momofuku Ando mengamati manajer supermarket memecah mi Chicken Ramen, memasukkannya ke dalam cangkir.

Manajer itu kemudian menuangkan air panas, dan kemudian memakannya dengan garpu. Dari situlah tercetus penemuan baru, Bunda.

Ando menyadari bahwa mengubah konsepsi tentang bagaimana kita makan adalah kunci untuk membuat ramen instan menjadi makanan global. Mengutip laman resmi Cupnoodles Museum, dengan menyatukan segala macam kebijaksanaan dan ide inovatifnya mengubah ramen instan 'buatan Jepang' menjadi makanan global.

Selain mi instan cup, Mamofuku Ando juga menemukan produk brilian lainnya yaitu mi instan luar angkasa di 2005. Itu merupakan mimpinya sejak lama, Bunda.

Seiring dengan penerapan berbagai teknik untuk makan di lingkungan tanpa bobot, mi luar angkasa atau Space Ramen didasarkan pada metode pengeringan instan minyak panas yang ditemukan Momofuku pada tahun 1958.

Ando berhasil mengirim mi instan kemasan vakum ke luar angkasa bersama astronot Jepang Soichi Noguchi di atas pesawat ulang-alik Discovery AS.

Kasura Suzuki, salah satu perwakilan dari Nissin, mengatakan bahwa Mamofuku Ando menemukan mi luar angkasa itu di usia yang tak lagi muda. Ando menemukannya di usia 95, Bunda.

"Dia ingin melampaui atmosfer dan membawa penemuannya ke luar angkasa," ungkapnya, dilansir BBC.

Kesuksesan Ando dirikan Nissin juga bertahap lantaran mi instan saat itu menjadi barang mahal. Baca cerita singkatnya di halaman berikut.

MI INSTAN PERNAH JADI BARANG MAHAL

a bowl of noodles

ilustrasi mi instan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario

Pada awalnya, mi instan produk Nissin yang didirikan mahal dan dianggap sebagai barang mewah. Namun, penjualan berhasil meroket setelah Mitsubishi Corp membantu mempromosikan produk pada tahun 1959 sebagai bagian dari upaya untuk membuat Jepang kembali berdiri selama periode industrialisasi pasca perang.

Mengutip Vox, Ando mendirikan Asosiasi Industri Makanan Instan pada tahun 1964 untuk membantu mempromosikan industri mi instan dan menetapkan pedoman untuk kualitas dan persaingan yang sehat. Produknya yang paling sukses, Cup Noodles, pada tahun 1971, saat itulah popularitas mi ramen instan meledak di luar negeri.

Karena volume produksi meningkat, harga terus turun. Pada tahun 2004, porsi tahunan yang terjual di seluruh dunia mencapai 70 miliar, dan mi instan Ando terjual dengan harga yang sebanding dengan mangkuk mi termurah yang tersedia di restoran di Jepang.

Ando membuka banyak operasi di luar negeri, termasuk yang pertama di California pada tahun 1970 dan memperluas penawaran produk untuk memasukkan berbagai macam rasa. Pada tahun 1999, ia membuka Museum Ramen Instan Momofuku Ando di Ikeda, Osaka, Jepang.

Dia tetap menjadi ketua Nissin Foods sampai tahun 2005. Dia meninggal pada tahun 2007 pada usia 96 tahun. Pada tahun 2009, perusahaan membentuk aliansi modal dengan Mareven Food Holdings Limited, sebuah perusahaan induk mi instan Rusia, dan mereka mengubah nama perusahaan menjadi Nissin Foods Holdings Co., Ltd.

Momofuku Ando dihormati oleh pemerintah Jepang dengan beberapa medali termasuk The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star, Second Class, pada tahun 2002.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda