Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Sukses Momofuku Ando Menciptakan Mi Instan Pertama Kali Hingga Mendunia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 29 Jul 2020 22:30 WIB

Mi Instan
Kisah Sukses Momofuku Ando Menciptakan Mi Instan Pertama Kali Hingga Mendunia/ Foto: iStock
Jakarta -

Mi menjadi salah satu makanan yang disukai hampir di seluruh belahan dunia. Untuk membuatnya lebih praktis, beberapa perusahaan membuat inovasi dengan menciptakan mi instan.

Menurut pakar diet Jillian Kubala MS, RD, mi instan dibuat dari tepung yang telah difortifikasi dengan bentuk sintesis nutrisi tertentu. Salah satu nutrisi tersebut adalah zat besi dan vitamin B.

"Mi instan seperti ramen berbeda dari mi segar asal China atau Jepang yang disajikan dalam bentuk sup dan diberi bahan-bahan bergizi seperti telur, daging bebek, dan sayuran," kata Kubala, dilansir Healthline.

Kubala juga mengatakan, mi ramen instan umumnya mengandung jumlah kalori yang baik, namun sedikit nutrisi penting. Meski begitu, makanan ini tetap menjadi favorit ya.

Tahukah Bunda sejarah mi instan ini dari mana?

Mengutip South China Morning Post, mi instan pertama kali dibuat oleh Momofuku Ando. Ia adalah pemilik dan pendiri perusahaan Nissin yang terkenal di Jepang pada tahun 1958.

Ando mengembangkan seluruh proses pembuatan mi instan ini, Bunda. Mulai dari pembuatan mi, pengukusan, menciptakan bumbu, hingga proses pengeringan mi dalam minyak panas atau yang sekarang dikenal dengan nama mi instan.

Penemuan ini ternyata lebih menjanjikan dari mi yang dibekukan karena punya jangka waktu simpan lebih lama. Mi instan ini pun dijual seharga 35 yen atau setara dengan Rp4.000.

Bicara soal penemunya, Ando lahir dan tumbuh di Taiwan yang saat itu diduduki Jepang pada tahun 1910. Usai perang, dia memilih untuk menjaga warisan dan propertinya di Taiwan tapi menetap di Jepang. Ia lalu memulai perusahaan yang memproduksi garam bernama Nissin di Osaka.

Instant noodle and spicy seasoning in white bowl with chopstickIlustrasi mi instan/ Foto: Istock

Perang Dunia II ternyata memengaruhi terciptanya mi instan, Bunda. Faktor ekonomi memiliki dampak besar pada budaya makanan di Korea, Taiwan, dan Jepang. Sebab, usai perang, ada kelebihan pasokan gandum dari Amerika Serikat.

Pada tahun 1953 hingga 1954, pertanian di Amerika memproduksi gandum yang sangat melimpah. Di tahun-tahun awal pasca perang, surplus produk pertanian Amerika diberikan sebagai bantuan.

Pada saat itu, Jepang, Korea, dan Taiwan mengalami kesulitan mendapatkan makanan pokok dan bidang ekonomi serta politiknya berada di bawah militer Amerika Serikat.

Bantuan gandum ini membuat pemerintah Jepang mendorong warganya untuk makan roti gandum. Namun, menurut Ando, makan roti saja tidak cukup untuk memenuhi gizi rakyat Jepang. Ia lalu mengusulkan inovasi mi dari gandum.

"Roti membutuhkan topping atau makanan pendamping lain. Tetapi, orang Jepang hanya makan roti dengan teh dan ini tidak baik untuk keseimbangan gizi. Di Timur, ada tradisi lama makan mi. Mengapa tidak mempromosikan mi yang sudah dinikmati orang Jepang, sebagai makanan berbasis tepung?" kata Ando.

Sepuluh tahun kemudian, di tahun 1957, Ando membeli mesin bekas untuk membuat mi. ia juga membeli 18 kg tepung terigu, minyak goreng, dan bahan-bahan lain, lalu melanjutkan misi untuk menemukan cara membuat mi dengan mudah di rumah.

Akhirnya, Ando berhasil menciptakan merek dagang Chikin Ramen, yang dipasarkan di Jepang di tahun berikutnya. Enam puluh tahun setelah penemuannya ini, diperkirakan sudah ada 100 miliar porsi mi instan yang dimakan setiap tahun di dunia.

Simak juga resep mi medan, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda