HaiBunda

MOM'S LIFE

Varian Baru COVID-19 Terdeteksi di Afrika Selatan, Disebut Lebih Mengkhawatirkan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Nov 2021 20:04 WIB
Ilustrasi B.1.1.529/Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7
Jakarta -

Ada kabar kurang menyenangkan tentang virus COVID-19, Bunda. Virus COVID-19 kembali bermutasi dan muncul dengan varian baru. Seorang ahli menyebut bahwa varian ini dikenal sebagai B.1.1.529.

Sejauh ini, ada 59 kasus yang teridentifikasi di Afrika Selatan, Hong Kong dan Botswan. Dan celakanya, peneliti sebut bahwa varian ini lebih menular dan berpotensi dapat mengalahkan kekebalan tubuh.

Sajid Javid selaku Menteri Kesehatan Inggris, mengatakan bahwa varian tersebut memiliki jumlah mutasi yang signifikan. Bahkan, jumlahnya kemungkinan dua kali lipat lebih banyak dari varian Delta dan dapat melawan perlawanan vaksin.


"Mungkin dua kali lipat jumlah mutasi yang telah kita lihat pada varian Delta," katanya, dikutip dari BBC pada Jumat (26/11/2021).

"Dan itu menunjukkan lebih menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif," sambungnya.

Akibat dari adanya varian baru ini, Sajid ungkap bahwa Inggris kembali akan melakukan pembatasan. Inggris bahkan menambahkan enam negara sebagai daftar merah sebagai antisipasi penularan.

"Lebih berhati-hati, mengambil tindakan dan berusaha melindungi sebaik yang kami bisa, perbatasan," katanya.

Diketahui, mulai pukul 12:00 pada hari Jumat lalu, warga non-Inggris dan Irlandia akan dilarang memasuki Inggris jika telah berada di enam negara dalam 10 hari terakhir.

Setiap penduduk Inggris atau Irlandia yang tiba dari negara-negara tersebut setelah pukul 04:00 pada hari Minggu, harus dikarantina di sebuah hotel. Mereka yang kembali sebelum itu diminta untuk mengisolasi di rumah, sedangkan yang telah kembali dalam 10 hari terakhir diminta untuk mengikuti tes PCR oleh UK Health Security Agency (UKHSA).

Lebih lanjut, Sajid Javid juga mengungkapkan bahwa seorang ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah varian terburuk yang pernah mereka lihat. Varian ini paling banyak bermutasi dan sekarang sangat berbeda dengan bentuk yang pertama muncul di Wuhan, China.

Di lain sisi, koresponden BBC Afrika, yakni Andrew Harding, mengatakan bahwa para ilmuwan di Afrika Selatan terus mencoba memahami mutasi varian baru.

Dia mengatakan ada rasa ketidaksenangan yang muncul pada daftar merah baru oleh negara lain. Ini karena ilmuwan memandang dan mengatakan bahwa negara itu membutuhkan lebih banyak dukungan untuk menemukan informasi lebih dalam soal varian baru.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga peringatan WHO soal varian Mu, mutasi baru Virus COVID-19 dalam video berikut:

(AFN/fir)
PANDANGAN PARA AHLI

PANDANGAN PARA AHLI

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK