Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jika Ingin Lakukan Taaruf, Ini 4 Syarat yang Tak Boleh Disepelekan Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 13 Dec 2021 20:02 WIB

Young Asian Malay couple sharing information on mobile phone



Location: Malaysia, Kuala Lumpur iStockalypse KL
Ilustrasi Taaruf/Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone

Pacaran adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri antara satu orang dengan orang lainnya, Bunda. Selain itu, pacaran juga bertujuan agar setiap orang bisa memahami perasaan masing-masing pasangan.

Dalam Islam, hal ini dikatakan sebagai taaruf, Bunda. Namun, Marzuki Wahid yang merupakan seorang kiai dan aktivis pendukung keadilan gender, mengungkapkan bahwa ternyata taaruf memiliki arti yang sangat luas.

"Taaruf itu (artinya) saling mengenal. Kemudian istilah ini digunakan oleh sebagian masyarakat. Taaruf sendiri sebenarnya artinya umum. Kalau misalnya saya ingin mengenal suku A, itu bisa disebut taaruf. Saya ingin mengenal bangsa B, itu bisa disebut taaruf. Atau saya ingin mengenal seseorang, itu bisa disebut juga taaruf," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Marzuki juga mengatakan kalau ternyata kata taaruf sering dikaitkan dalam arti yang sempit, Bunda. Banyak orang yang mengatakan bahwa taaruf adalah pacaran yang jauh dari unsur Islami.

"Sebenarnya bahasa kita kan pacaran, ya. Pacaran itu artinya orang saling mengenal, saling memahami, untuk menuju ke jenjang pernikahan. Tapi istilah pacaran sering kali dinodai lalu dianggap tidak Islami, lalu kemudian digunakanlah kata taaruf. Padahal tidak ada jaminan," Papar Marzuki.

Menurut Marzuki, tidak ada yang bisa menjamin pacaran atau taaruf dilakukan secara Islami, Bunda. Hal ini hanya tergantung pada bagaimana caranya melakukan taaruf dan pacaran.

Banner Makanan Bahayakan Janin

Syarat melakukan taaruf

Marzuki mengatakan bahwa secara umum tidak ada syarat untuk melakukan taaruf, Bunda. Namun, ada beberapa syarat khusus yang perlu diperhatikan, nih. Berikut ini deretannya.

1. Sudah berusia dewasa

Menurut Marzuki, seseorang yang ingin melakukan taaruf harus berada dalam batas usia tertentu, Bunda. Dalam artian, orang yang ingin melakukan taaruf sudah beranjak dewasa.

"Kalau taaruf yang dimaksud pacaran tentu di situ ada batas usia. Paling tidak sudah tidak anak-anak. Ada kedewasaan," imbuhnya.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat syarat lainnya yuk, Bunda.

Bunda, saksikan juga video kebiasaan yang turunkan performa seks berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIDAK BOLEH MELAKUKAN HAL YANG DILARANG ISLAM

Young Asian Malay couple sharing information on mobile phone

Location: Malaysia, Kuala Lumpur iStockalypse KL

Ilustrasi Taaruf/Foto: Getty Images/iStockphoto/JimmyFam

2. Harus ada niatan

Marzuki menjelaskan bahwa taaruf atau pacaran yang dimaksud sebagian orang adalah pengenalan untuk menuju ke jenjang pernikahan, Bunda. Menurutnya, saat melakukan taaruf, seseorang harus memiliki niatan yang kuat.

"Kalau orang mau pacaran atau taaruf dalam artian menuju ke perkawinan, tentu harus ada niatan untuk menikah. Kecuali taaruf untuk berteman, menurut saya itu tidak apa-apa," jelasnya.

3. Tidak boleh melakukan hal yang dilarang Islam

Sebelum menikah dan menjadi suami istri, Islam melarang seseorang untuk melakukan beberapa hal nih, Bunda. Hal-hal ini juga dilarang untuk dilakukan saat tengah melakukan taaruf, lho.

"Apa saja yang dilarang oleh syariat Islam? Tidak boleh melakukan hubungan seksual, tidak boleh melakukan kekerasan seksual, tidak boleh melakukan pelecehan seksual, tidak boleh melakukan pemaksaan seksual," imbuh Marzuki.

"Dan tidak boleh melakukan sesuatu yang merugikan pihak lain, ketidaknyamanan. Misalnya kita mau taaruf lalu membuat orang itu tidak nyaman karena perilaku kita, mata kita, tangan kita, atau karena cara kita, itu tidak boleh," tambahnya kemudian.

4. Tidak boleh memaksa

Pemaksaan terhadap seseorang termasuk ke dalam kekerasan, Bunda. Hal ini juga tidak boleh dilakukan saat seseorang tengah berada dalam masa taaruf atau pacaran.

"Kekerasan seksual itu adalah hubungan pemaksaan. Kita maksa memegang tangan, maksa memegang tangan, maksa mencium, maksa memeluk, itu bisa membuat seseorang tidak nyaman," tutur Marzuki.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda