Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jadi Penyebab Penularan COVID-19 Omicron di Hong Kong, Ini Bahaya Masker Katup

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 30 Nov 2021 11:16 WIB

Female wearing N95 Respiratory Protection Mask against air pollution. Healthcare concept
Ilustrasi Masker Katup / Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa

Varian baru Omicron telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk Hong Kong. Masker katup disebut-sebut menjadi salah satu penyebab penularan virus ini di Hong Kong, Bunda.

Yuen Kwok Yung, seorang pakar mikrobiologi dari Universitas Hong Kong melaporkan adanya kaitan wabah COVID-19 jenis Omicron di Hong Kong dengan penggunaan masker katup.

Belum lama ini lembaga kesehatan Hong Kong tengah melakukan investigasi terhadap dua orang yang sedang menjalani karantina di Regal Airport Hotel.

Dilansir Washington Post, hasil investigasi mengungkapkan bahwa kedua pasien tersebut menggunakan masker katup ketika mereka berpergian.

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 Tahun

Saat menjalani karantina, pasien tersebut memakai masker katup ketika ia membuka pintu hotel untuk menerima makanan dari staf. Penggunaan masker katup dinilai sangat egois, Bunda. Pasalnya, masker ini hanya memberikan keuntungan bagi si pemakai saja.

"Masker katup dapat menyaring udara yang masuk, namun ketika udara dikeluarkan dari lubang masker, udara ini tidak disaring sehingga tidak baik," papar Yuen Kwok Yung kepada South China Morning Post.

Pria berusia 36 tahun yang menetap di hotel tersebut diketahui baru saja melakukan perjalanan dari Afrika Selatan yang menjadi tempat pertama ditemukannya mutasi dari virus Corona B.1.1.529 tersebut.

Departemen Kesehatan Hong Kong menduga bahwa aliran udara yang keluar dari masker katup pasien COVID-19 itu menjadi penyebab aliran udara di sekitar pasien jadi 'tidak baik'.

Centre for Disease Control (CDC) Amerika Serikat memperingatkan agar tidak memakai masker dengan katup atau ventilasi pernafasan. Masker katup pada dasarnya didesain untuk keperluan para pekerja konstruksi untuk menjaga saluran pernapasan mereka dari debu dan berbagai material di lokasi proyek.

"Oleh karena itu, CDC tidak merekomendasikan penggunaan masker untuk kontrol sumber jika masker memiliki katup atau ventilasi pernafasan," kata CDC dalam keterangannya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan COVID-19 juga menyampaikan hal yang sama. Hindari menggunakan masker yang memiliki katup udara, karena berpotensi sebagai celah masuknya virus.

Baik masker kain atau masker medis dapat menjadi pelindung yang aman apabila ditingkatkan ketepatannya dalam menangkal virus. Simak cara di halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, simak juga efek samping pasca vaksin COVID-19 bagi Bunda menyusui dan cara mengatasinya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


AGAR MASKER LEBIH EFEKTIF

Asian Woman wears a facial mask and she look you

Ilustrasi Masker / Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia mengimbau untuk tidak mengenakan masker katup. Bagian lubang pada masker ini akan mempermudah penularan virus di udara.

Bunda dapat menggunakan masker kain dan masker medis dengan cara yang tepat. Salah satunya adalah dengan memilih masker yang memiliki kawat.

Bagian kawat ini mudah diatur untuk menyesuaikan bentuk hidung si pemakai. Selain itu, penyangga masker dapat digunakan agar masker terpakai sempurna dan sesuai dengan bentuk wajah.

Selanjutnya, Bunda dapat mengikat karet telinga dan melipat sisa masker jika ukuran masker lebih besar dari ukuran wajah. Cara ini penting dilakukan sehingga masker dapat menutupi hidung dan mulut dengan sempurna.

Namun, ada beberapa kombinasi masker yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, Bunda. Hindari memakai dua masker medis secara bersamaan. Masker medis tidak dirancang untuk digunakan dua lapis secara bersamaan.

Memakai dua masker medis sekaligus dinilai tidak mampu untuk meningkatkan filtrasi atau kesesuaian masker. Lalu, jangan menggabungkan masker KN95 dengan masker lainnya karena masker ini tak diperuntukkan melapisi masker apapun.

Jangan lupa untuk selalu konsisten memakai masker ketika berpergian, Bunda. Terutama apabila Bunda berinteraksi dengan orang yang tidak tinggal serumah.

Dengan kepatuhan memakai masker yang benar dan semakin meningkat, kasus positif diharapkan agar dapat segera turun hingga tidak ada sama sekali.

Bunda, simak juga cara memakai dan membuang masker sekali pakai di halaman berikutnya.

CARA PAKAI DAN BUANG MASKER

Pretty woman wearing a medical mask and pointing finger up on white background

Ilustrasi Masker / Foto: iStock

Penggunaan masker sekali pakai atau medis dianjurkan pemerintah untuk mengurangi risiko penularan COVID-19. Masker jenis ini juga sudah disesuaikan dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bunda.

Menggunakan dan membuang masker sekali pakai harus benar dan tepat ya, Bunda. Jika salah melakukannya, risiko penularan juga bisa meningkat lho. Sebaiknya, Bunda ikuti juga cara tepat memakai dan membuang masker sekali pakai berikut ini.

Cara memakai masker sekali pakai:

1. Bersihkan tangan pakai sabun atau hand sanitizer

2. Bagian berwarna berada di depan

3. Jangan menyentuh bagian depan dan dalam masker

4. Pastikan masker menutup rapat hidung, mulut, dan dagu

5. Ganti jika masker lembab atau basah. Pemakaian masker maksimal 4 jam.

Cara membuang masker sekali pakai:

1. Bersihkan tangan pakai sabun atau hand sanitizer

2. Lepaskan masker dari belakang

3. Jangan memegang bagian depan masker

4. Gunting dan buang masker sekali pakai setelah digunakan.

Selain menggunakan masker, Bunda juga harus menjalankan protokol kesehatan lainnya ya. Jangan lupa selalu #ingatpesanbunda #ingatpesanibu, untuk #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun, sesuai imbauan #satgascovid19.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda