Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ternyata Wanita Juga Bisa 'Ereksi' seperti Pria, Begini Penjelasannya Bun

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 10 Dec 2021 22:00 WIB

Young couple  lying in the bed early in the morning in bedroom
Ilustrasi tips seks/ Foto: iStock

Jakarta - Saat dalam kondisi terangsang, penis dapat mengalami ereksi. Nah, tahukah Bunda bahwa klitoris pun juga bisa mengalami ereksi?

Menurut peneliti kesehatan seksual Concordia University, Jim Pfaus, PhD, kondisi ini sangat unik. Sebab dalam hal stimulasi seks dan klimaks, klitoris juga memiliki peran yang sangat penting.

"Klitoris adalah satu-satunya organ dalam tubuh wanita yang berfungsi memberikan kenikmatan seksual," ujar Jim, seperti dikutip dari Health.

Hal serupa juga disampaikan oleh pakar kesehatan seksual The Kinsey Institute, Debra Herbenick, PhD. Menurutnya, klitoris adalah bagian vulva yang paling banyak memiliki saraf. Kelenjar klitoris memiliki sekitar 8.000 ujung saraf, yang membuatnya jadi sangat sensitif terhadap stimulasi secara seksual.

"Ereksi tak hanya dapat dirasakan oleh penis, tapi juga klitoris. Mungkin ini tak dapat terlihat, tapi bisa diamati dan dirasakan," imbuh Pfaus.

Banner Pria Aceh dan Istri TurkiBanner Pria Aceh dan Istri Turki/ Foto: HaiBunda/Mia

Kondisi ini terjadi ketika vestibular mengalami peningkatan aliran darah selama gairah. Darah kemudian 'terperangkap' di sini, sampai dilepaskan melalui kejang orgasmik.

Ereksi pada klitoris, seperti apa tanda-tandanya?

Jika penis menjadi kaku secara eksternal selama ereksi, ereksi pada klitoris justru terjadi sebagian besar secara internal. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan dan tekanan pada vulva.

Berikut beberapa tanda terjadinya ereksi klitoris:

  • Darah yang 'terperangkap' di jaringan korpus kavernosum membuatnya tampak membengkak dan memberi tekanan pada organ di sekitarnya.
  • Tekanan ini mendorong vulva keluar dan membuat bibir vagina tampak lebih besar.
  • Kelenjar klitoris mungkin tampak bengkak dan juga lebih besar dari biasanya.
  • Bibir vagina akan terlihat lebih kemerahan karena organ di sekitarnya mengalami peningkatan aliran darah. Vagina juga kemungkinan akan menjadi lebih terlumasi.

Seperti apa rasanya ereksi pada klitoris?

Seperti disebutkan sebelumnya, klitoris merupakan organ seksual yang sensitif. Maka dari itu, ereksi pada klitoris pun sering kali akan disertai dengan peningkatan gairah seksual.

Selain bibir vagina jadi terasa lebih bengkak dari biasanya, kelenjar atau ujung klitoris pun akan terasa sangat sensitif untuk disentuh.

Simak ulasan lengkap tentang ereksi klitoris di halaman selanjutnya.

Jika Bunda sulit mencapai orgasme saat berhubungan seks, mungkin ini alasannya:

[Gambas:Video Haibunda]




PERLUKAH DIPERIKSA KE DOKTER?

Young couple  lying in the bed early in the morning in bedroom

Ilustrasi tips seks/ Foto: iStock

Saat wanita terangsang selama ereksi klitoris, kelenjar vagina mungkin mengeluarkan cairan untuk pelumasan. Setelah mencapai klimaks, kontraksi ritmis pada vagina mendorong darah yang terperangkap di jaringan klitoris dan menghentikan ereksi, demikian dilansir Flo.

Tetapi jika Bunda tidak mengalami orgasme saat ereksi klitoris, darah secara perlahan akan tetap mengalir kembali ke sistem tubuh. Kendati demikian, kondisi ini mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan jika terjadi orgasme.

Kesimpulan

Klitoris memainkan peran penting dalam kenikmatan seksual dan kehidupan seks yang sehat pada wanita. Dibentuk dari sejumlah kelenjar, klitoris juga dapat membengkak dan terisi darah saat gairah seksual, yang kemudian menyebabkan terjadinya ereksi klitoris.

Jika Bunda secara teratur melihat adanya pembengkakan yang tidak biasa dan menyakitkan di bibir vagina selama berjam-jam lamanya, ini mungkin menunjukkan terjadinya priapisme klitoris.

Ini merupakan kondisi langka, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit jika tidak diobati segera dengan tepat. Jika Bunda curiga mengalaminya, segera lakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter, ya.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda