Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Panduan Menanam Tanaman Hidroponik untuk Pemula, Ada 3 Metode Bun

Bella Barliana   |   HaiBunda

Minggu, 12 Dec 2021 04:00 WIB

Young Asian hydroponics organic farmer collecting vegetables salad into basket with nursery greenhouse. People lifestyles and business. Indoor agriculture and cultivation  environment gardener concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Shutter2U

Hidroponik adalah teknik berkebun yang tidak menggunakan tanah melainkan menanam tanaman dalam larutan air dan nutrisi. Teknik hidroponik dapat menumbuhkan tanaman dan sayuran lebih cepat daripada menanam di luar ruangan di tanah, Bunda.

Tanaman yang ditanam secara hidroponik seringkali memberikan hasil yang lebih banyak, membutuhkan lebih sedikit ruang, dan menggunakan lebih sedikit air dibandingkan dengan berkebun menggunakan tanah.

Sistem hidroponik juga bisa menjadi solusi ideal bagi penghuni apartemen dan Bunda yang tidak memiliki lahan berkebun di luar ruangan. Ada beberapa cara untuk menanam tanaman hidroponik.

Dilansir dari The Spruce, ada tiga cara menanam tanaman hidroponik termudah, yakni sistem sumbu, budidaya air, dan pasang surut. Simak penjelasannya di sini, yuk.

Sistem sumbu

Sistem sumbu adalah cara yang paling sederhana, karena tidak memiliki komponen listrik. Sistem ini cocok untuk sayuran hijau, herba, dan paprika. Namun, tidak ideal untuk tanaman yang haus air seperti selada atau tomat, karena tanaman ini dapat menghabiskan larutan nutrisi lebih cepat daripada yang dapat diberikan oleh sumbu.

Banner Menu Olahan Telur

1. Siapkan reservoir air

Buat reservoir yang diisi dengan air dan nutrisi. Letakkan reservoir ini di bawah baki yang menampung tanaman dan media tanam berupa blok seperti lumut untuk menampung akar tanaman Bunda.

2. Hubungkan sumbu ke baki tumbuh

Hubungkan satu atau dua sumbu yang terbuat dari bahan flannel, melalui lubang di bagian bawah baki yang sedang tumbuh. Jika perlu membuat lubang di baki yang sedang tumbuh, gunakan bor atau obeng. Sumbu akan menyerap air dari reservoir dan menariknya ke media tanam di baki.

3. Siapkan baki tanaman

Media tanam yang berisi bibit ditempatkan di atas wadah penampung air menggunakan baki tanaman. Gunakan media yang tidak akan mengalir terlalu cepat dan akan memanfaatkan aksi kapiler sumbu paling efektif, seperti media vermikulit, perlit, dan campuran pot.

4. Siapkan lampu

Jika berencana menggunakan cahaya alami, Bunda bisa melewati langkah ini. Jika tidak, pasang lampu di atas baki yang sedang tumbuh. Jika menggunakan bola lampu pijar, atur sejauh 60 sentimeter dari tanaman hidroponik. Untuk Lampu LED dan neon yang tidak terlalu panas, tempatkan masing-masing 15 dan 30 sentimeter dari tanaman.

Sistem budidaya air

Cara lainnya adalah sistem budidaya air, yang juga termasuk sistem paling mudah untuk dilakukan. Tanaman ditempatkan di styrofoam yang mengapung di atas reservoir dengan air yang diperkaya nutrisi. Namun, berbeda dengan sistem sumbu, Bunda perlu menganginkan air dengan sistem rakit. Sistem ini paling baik untuk menanam selada daun, tetapi sangat sedikit tanaman lain yang tumbuh dengan baik dengan sistem ini. Tidak dianjurkan untuk tanaman berumur panjang seperti tomat.

1. Siapkan reservoir air

Isi wadah reservoir dengan air dan nutrisi. Wadah harus buram yang berarti tidak bening atau tembus cahaya, serta dengan kedalaman 30 sentimeter.

2. Aerasi airnya

Sistem aerasi yang paling umum dan murah adalah batu udara dan pompa. Batu udara adalah alat yang mengeluarkan gelembung seperti yang biasa digunakan dalam akuarium.

Tempatkan alat ini di dalam air dan hubungkan ke pompa udara di luar reservoir. Pompa mendorong udara melalui batu, yang meniup gelembung kecil untuk mendistribusikan oksigen melalui air.

3. Siapkan tempat tumbuh tanaman

Potong styrofoam agar dapat mengambang dengan ukuran yang pas di bagian atas reservoir. Potong lubang untuk memasukkan pot jaring.

Pot jaring adalah wadah plastik dengan bagian bawah berlubang yang berisi media tanam berupa sabut kelapa, perlit, bola tanah liat dan masukkan bibit tanaman. Pastikan akar bersentuhan dengan air reservoir ya, Bunda.

4. Siapkan lampu

Jika berencana menggunakan cahaya alami, Bunda bisa melewati langkah ini. Jika tidak, pasang lampu di atas baki yang sedang tumbuh. Jika menggunakan bola lampu pijar, atur sejauh 60 sentimeter dari tanaman. Untuk Lampu LED dan neon yang tidak terlalu panas, tempatkan masing-masing 15 dan 30 sentimeter dari tanaman.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Cek juga video ini untuk cara mudah membuat tanaman hidroponik:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENANAM TANAMAN HIDROPONIK DENGAN SISTEM PASANG SURUT

An indoors vertical hydroponic lettuce farm, producing water-wise crops in a modern way. These are butter lettuce, also known as Bibb- or Boston lettuce.

Foto: Getty Images/iStockphoto/LouisHiemstra

Sistem pasang surut

Sistem pasang surut juga disebut dengan sistem banjir dan drainase. Cara ini sedikit lebih rumit dalam desain tetapi sangat serbaguna, sehingga memudahkan Bunda yang sering mengganti tanaman tanpa mengganggu bibit lainnya.

Sistem ini bekerja dengan membanjiri media tanam dengan larutan air-nutrisi, kemudian dialirkan kembali ke reservoir.

1. Siapkan reservoir air

Isi wadah reservoir dengan air dan nutrisi. Tempatkan wadah langsung di bawah dudukan baki banjir dengan air dan nutrisi. Bunda dapat menggunakan air yang sama selama sekitar satu minggu, dan pastikan untuk memperbarui nutrisi setiap kali Bunda mengganti air.

2. Hubungkan tabung isi dan tabung pembuangan

Hubungkan reservoir ke baki melalui tabung pengisi dan tabung pembuangan. Tabung pengisi menempel pada pompa submersible dengan pengatur waktu, yang mengontrol aliran air ke baki banjir. Sedangkan, tabung pembuangan memungkinkan gravitasi untuk menarik air kembali ke reservoir setelah banjir sehingga air dapat digunakan kembali.

3. Hubungkan pompa submersible dan timer

Pompa submersible dengan timer memungkinkan Bunda lebih banyak yang bisa dikontrol dalam  sistem jenis ini. Bunda dapat menyesuaikan panjang dan frekuensi penyiraman berdasarkan kebutuhan tanaman.

4. Siapkan baki banjir

Baki banjir berupa wadah besar dan dangkal yang di sanggah oleh kaki baki. Tanam bibit Bunda di pot berlubang yang diisi dengan media tanam, seperti perlit. Pot tempat bibit harus berada sekitar dua kali lebih dalam dari baki banjir.

5. Siapkan lampu

Jika berencana menggunakan cahaya alami untuk tanaman hidroponik, Bunda bisa melewati langkah ini. Jika tidak, pasang lampu di atas baki yang sedang tumbuh. Jika menggunakan bola lampu pijar, atur sejauh 60 sentimeter dari tanaman. Untuk Lampu LED dan neon yang tidak terlalu panas, tempatkan masing-masing 15 dan 30 sentimeter dari tanaman.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda