Tanggapan Maudy Ayunda Soal Nyinyiran Sekolah Tinggi Bikin Pria Takut, Inspiratif!

Maudy Ayunda dan Putri Tanjung/Foto: Instagram @maudyayunda

Menjadi sosok yang dikenal berprestasi selayaknya Maudy Ayunda nyatanya enggak mudah juga, Bunda. Meski semua orang tahu bagaimana dirinya berjuang untuk mengembangkan diri dengan maksimal, nyatanya ia akui bahwa kerap mendapat nyinyiran.

Nyinyiran yang diperoleh wanita kelahiran 19 Desember 1994 bisa datang dari banyak orang. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut juga kerap muncul dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

Maudy bilang bahwa dirinya pernah ditegur karena ambisius mencapai pendidikan yang tinggi. Ujung-ujungnya, orang yang nyinyir tersebut mengatakan bahwa hal tersebut bisa membuat lawan jenis menjadi takut untuk mendekatinya.

"Gue tuh sering banget lho dapat apa ya, kayak komen-komen nyinyir juga. Even itu dari orang-orang sekitar gue. Maksudnya yang kayak 'ngapain sih sekolah tinggi-tinggi nanti cowok pada takut," baginya pada Putri Tanjung, dikutip dari channel YouTube CXO Media pada Kamis (8/12/2021).

Putri Tanjung pun mengatakan bahwa dia dapat mengerti hal tersebut. Kemudian, Maudy pun melanjutkan bahwa pada dasarnya, ia memang tak bisa mengatakan bahwa itu salah atau benar.

Ia bahkan tak yakin untuk bilang bahwa wanita dapat melakukan apapun yang diinginkan. Karena menurutnya, untuk melakukan hal apapun itu, tetap butuh yang namanya support system.

"Sebenarnya gue juga takut bilang bahwa itu bukan pilihan dan you can do everything (kamu bisa lakukan semuanya). Kayaknya, menurut gue kalau kita berusaha menginspirasi orang dengan cara bilang 'you can achieve everything you want (kamu bisa mencapai semua yang kamu mau)', itu salah."

"Karena, lo harus cukup intensional juga sih. Lo harus benar-benar membangun support system di sekitar yang akhirnya membuat lo enable (bisa) kerjain semuanya," sambungnya.

Sebagai contoh, Maudy pun menggambarkan soal dirinya dalam memilih pasangan. Baginya, pasangan cocok untuk dirinya yakni bisa menganggap Maudy Ayunda sebagai partner.

"Kayak misalnya gue. Karena pengin berkarir terus, gue ngeliatnya (pasangan) perlu banget yang melihat gue sebagai partner. Jadi yang mau juga men-support hal-hal yang berhubungan nanti sama ngurusin anak atau urusan rumah tangga. Itu menurut gue kalau partnership, semua hal ya kita harus saling berkontribusi."

"Jadi dari satu sisi gue pengin encourage women can to do anything (meyakinkan wanita bisa melakukan apapun), tapi di sisi lain gue juga pengin encourage (menyakinkan) bahwa mungkin akan ada pilihan-pilihan kayak gitu, tapi enggak papa. Tinggal kita bangun aja support system itu. Entah itu dari pasangan atau orang-orang di sekitar kita," sambungnya.

Simak cerita lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga cerita Artika Sari Devi soal bobot akademis dan non akademis yang sama pentingnyadalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA ASUH IBUNDA MAUDY AYUNDA SEJAK KECIL

Maudy Ayunda/Foto: Instagram: @maudyayunda

Siapa yang tidak mengenal sosok gadis berprestasi Maudy Ayunda. Gadis yang tengah menempuh pendidikan S2 di Stanford University ini kerap dijadikan sosok panutan remaja sukses di karier maupun pendidikan.

Selain memiliki segudang prestasi di dunia pendidikan, Maudy juga memiliki karier di bidang akting dan musik yang tidak kalah hebat, Bunda. Melihat hal tersebut, tentunya membuat banyak orang penasaran dengan pola didik serta peran orang tua bintang film Malaikat Tanpa Sayap ini.

Diakui lulusan Oxford University ini, sang Bunda banyak mengajarkan hal-hal yang tak disadari justru membentuk dirinya menjadi sosok yang aktif. Dalam ingatannya, sang Bunda sangat sering mengajaknya mengobrol.

Banyaknya pengetahuan yang dia miliki juga berawal dari kebiasaan dan hobi membaca yang secara alami dibentuk sejak usia dini. Dalam siaran langsung di Instagram bersama Mira Lesmana, gadis kelahiran 19 Desember 1994 ini mengaku sangat mencintai hobinya tersebut.

"Dari kecil aku bisa dibilang neardy karena bisa mojok untuk baca seharian, atau diam di balik selimut. Pokoknya itu udah hobi aku," ungkapnya sambil tertawa.

Banyaknya interaksi yang dilakukan Bunda kepada anak ternyata memang sangat memberi dampak yang baik, Bunda. Diungkap Maudy, selain sering diajak berdiskusi, dia juga sering diajak mencari solusi terhadap suatu hal oleh sang Bunda sejak kecil.

"Sampai Mama juga sering mengajukan satu hal demi sebuah problem solving pada masalah kecil di rumah. Misalnya dia nanya, 'Enaknya makan katering apa, ya?" ujarnya menirukan sang Bunda.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

IBUNDA MAUDY AYUNDA DUKUNG POTENSI ANAK

Maudy Ayunda/Foto: Instagram: @maudyayunda

Selain itu, sang Bunda juga mengajarkan soal keberanian dan tanggung jawab sejak dini kepadanya. Tepatnya saat Maudy Ayunda ditawarkan untuk ikut casting dan mendapat peran sebagai Rena dalam film Untuk Rena saat masih berusia 9 tahun.

"Mama justru dorong aku buat ikut dan gabung film itu. Selain melihat opportunities karier aku ke depannya. Dia bilang, di situ aku belajar tanggung jawab antara pekerjaan dan sekolah aku," tuturnya kepada Mira dengan antusias.

Didikan orang tuanya membuat anak pertama dari dua bersaudara ini tumbuh sebagai sosok yang berpendirian kuat. Dia ingat, dulu Bundanya pernah mengajukan protes kepada Maudy atas apa yang diinginkan.

Kala itu, Maudy memaksa masuk sekolah yang kesehariannya menggunakan bahasa Inggris. Padahal saat itu, dirinya belum begitu menguasai bahasa asing.

"Terus mama sampai kaya gemes gitu, tapi aku tetap maksa dan didaftarin akhirnya," kenangnya.

Atas didikan sang Bunda, terbukti Maudy dikenal sebagai aktris yang tidak hanya jago akting dan menyanyi, tapi juga cerdas. Dia telah membintangi sejumlah film layar lebar, di antaranya Perahu Kertas, Trinity Traveler hingga yang terakhir Habibie & Ainun 3.

Dia juga pernah merilis album berjudul Panggil Aku. Tak cuma menyanyi, dia juga menulis lagu.

Di bidang pendidikan, dia menjadi aktris yang dikenal punya otak cemerlang. Setelah berhasil lulus dari Universitas Oxford, Inggris, Maudy melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas terbaik di dunia, yakni Universitas Stanford dan selesai pada pertengahan tahun 2021.