Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Rekomendasi WHO Bagi Penerima Vaksin COVID-19 Sinovac

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 20 Dec 2021 16:30 WIB

Doctor giving patient vaccine, flu or influenza shot or taking blood test with needle. Nurse with injection or syringe. Cropped image of handsome mature doctor in protective gloves making woman an injection
Ilustrasi Booster Vaksin COVID-19 / Foto: Getty Images/iStockphoto/nikom1234
Jakarta -

Sinovac merupakan salah satu jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah penularan COVID-19. Vaksin ini merupakan jenis yang paling awal masuk dan digunakan di Indonesia, Bunda.

BPOM menyebutkan efektivitas vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Nilai ini telah memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO). Akan tetapi, WHO merekomendasikan untuk segera melakukan booster bagi mereka yang sudah divaksin.

Rekomendasi tersebut ditujukan kepada warga yang mengalami gangguan sistem imun tubuh (immunocompromised) atau penerima vaksin COVID-19 jenis inactivated. Harapannya, mereka dapat segera menerima booster COVID-19 untuk melindungi diri dari penurunan kekebalan.

Rekomendasi ini dirilis oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE), untuk imunisasi usai mengadakan pertemuan pada Selasa pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan akan booster vaksin COVID-19, Bunda.

Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan, vaksin akan memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan.

Banner Istri Jepang Atur Gaji Suami Asal Garut

Meski demikian, data menunjukkan kekebalan vaksin terhadap penyakit parah berkurang pada mereka yang sudah lanjut usia dan yang memiliki gangguan kesehatan tertentu.

"Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inactivated" ujar Alejandro Cravioto.

Vaksin inactivated dibuat dengan cara mengambil virus SARS-CoV-2 dan menonaktifkan atau membunuhnya memakai bahan kimia, suhu panas, atau radiasi. Cara ini merupakan yang paling sering digunakan ketika membuat vaksin, Bunda.

Meski begitu, dalam rekomendasi booster tersebut tidak disebutkan nama vaksin yang dimaksud. Namun, ada dua jenis vaksin inactivated yang mendapat emergency use listing (EUL) dari WHO yaitu Sinopharm dan Sinovac.

Saat ini booster vaksin COVID-19 di Indonesia masih direncanakan oleh pemerintah. Menurut rencana yang ada, kegiatan booster untuk masyarakat umum akan dimulai pada awal tahun 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa program booster vaksin COVID-19 akan dilaksanakan dalam dua skenario, Bunda. Pertama yaitu booster COVID-19 yang ditanggung APBN.

Mereka yang mendapat tanggungan dari APBN yaitu kategori orang lanjut usia (lansia) dan penerima bantuan iuran (IPB) BPJS Kesehatan. Sementara itu, sisa masyarakat yang tidak termasuk dalam golongan tersebut harus membayar secara mandiri.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, simak juga video penjelasan IDI mengenai vaksinasi COVID-19 untuk penderita diabetes:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda