Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pria Garut Nikahi Wanita Jepang Mualaf, Awalnya Kesulitan Jelaskan Islam

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 24 Dec 2021 19:10 WIB

Keluarga Supriatna dan Yoshiko
Keluarga Supriatna dan Yoshiko / Foto: Instagram @yosssii1992

Perbedaan agama kerap menjadi pertimbangan untuk menikah. Bunda, ada kisah menarik dari seorang pria Garut yang jatuh cinta dengan wanita Jepang.

Supriatna merupakan pria Garut yang sempat menimba ilmu di Negeri Sakura pada 2014 lalu. Pada saat itu ia tengah menjalankan pendidikan di salah satu universitas di Nagoya, Jepang.

Ketika sedang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa, Supriatna berkenalan dengan seorang wanita Jepang bernama Yoshiko. Saling menemukan kecocokan, keduanya berteman dekat hingga akhirnya berpacaran.

"Dari situ kita mulai akrab dan makin sini makin sering ketemu. Karena istri orang Osaka dan saya tinggal di Jepang, jadi saya yang sering main ke tempatnya istri," papar Supriatna kepada HaiBunda, belum lama ini.

Supriatna bercerita, Yoshiko merupakan wanita Jepang keturunan Filipina. Yoshiko lahir dan dibesarkan di Negeri Sakura. Ayahnya merupakan orang Jepang asli. Sedangkan sang Bunda merupakan wanita Filipina.

Banner Cara Membuat Bakwan Jagung

Tak hanya beda negara, hubungan Supriatna dan Yoshiko juga terhalang oleh faktor agama. Pada saat itu, pasangan yang memiliki kanal YouTube Azka Omera Family itu menganut kepercayaan yang berbeda, Bunda. Diakui oleh Supriatna, hal itu cukup menjadi tantangan yang berat untuk hubungan mereka.

"Rintangan paling berat itu soal agama. Istri agamanya Kristen dan saya Islam," ungkapnya.

Di sisi lain, hubungan mereka terasa semakin erat hingga keduanya tak bisa berpisah. Mereka mantap untuk menikah. Namun sebelumnya, Supriatna harus menjelaskan mengenai agama yang dianutnya kepada Yoshiko.

Tak mudah bagi Supriatna untuk memaparkan soal agama Islam kepada warga negara asing yang juga memiliki kepribadian berbeda. Apalagi, mereka juga punya perbedaan dari segi bahasa. Supriatna sedikit merasa kesulitan untuk menjelaskan agama Islam dalam Bahasa Jepang.

"Untuk meyakinkan bahwa Islam itu agama yang benar agak sulit, apalagi harus dalam bahasa Jepang yang kata-katanya jarang digunakan di kehidupan sehari-hari," kata Supriatna.

Meski begitu, hati Yoshiko luluh hingga mantap untuk berpindah keyakinan. Keduanya pun menikah usai Yoshiko menjadi mualaf.

"Tapi ya karena sudah saling sayang dan memang jodohnya, istri masuk Islam lalu menikah," tuturnya.

Rintangan Supriatna tak berhenti sampai di situ. Ia yang berhenti menjadi mahasiswa harus kehilangan visa pelajar dan terpaksa pulang ke Indonesia. Bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka? Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang kisah cinta pria Jambi yang menikahi bule Turki di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

REAKSI MERTUA SAAT MINTA RESTU

Supriatna dan Yoshiko, Pasangan Pria Garut dan Wanita Jepang

Supriatna dan Yoshiko, Pasangan Pria Garut dan Wanita Jepang / Foto: Dok. pribadi Supriatna

Yoshiko kini sudah menjadi seorang mualaf. Namun tentunya, Supriatna harus meminta restu dari orang tua Yoshiko terlebih dahulu.

Tak diduga, reaksi kedua orang tua Yoshiko sangat baik. Mereka tidak menolak putrinya menjadi mualaf dan dipersunting oleh pria Garut.

"Untuk orang tua saya sendiri sama sekali tidak ada masalah, dan untuk pihak mertua juga tidak ada masalah. Karena ibunya orang Filipina, jadi bisa mengerti juga mungkin ya. Sedangkan ayahnya orang Jepang. Jadi istri saya lahir dan dibesarkan di Jepang," kata Supriatna.

Perjuangan Supriatna usai mendapatkan restu masih terus berlanjut. Untuk membayar uang kuliah dan biaya hidup yang mahal, ia harus bekerja sambilan dengan sangat keras. Bahkan dalam sehari, ia bisa hanya tidur 2 jam.

Hal itu membuat Supriatna memutuskan untuk berhenti kuliah. Itu artinya, Supriatna yang hanya memanfaatkan visa pelajar untuk tinggal di Jepang harus pulang ke Indonesia.

Ia pun memboyong Yoshiko ke Indonesia dan menikahinya di Tanah Air. Namun setelah menikah, keduanya tidak bisa langsung menikmati kehidupan bersama. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

KEHIDUPAN DI JEPANG

Supriatna dan Yoshiko, Pasangan Pria Garut dan Wanita Jepang

Supriatna dan Yoshiko, Pasangan Pria Garut dan Wanita Jepang / Foto: Dok. pribadi Supriatna

Setelah menikahi wanita yang dicintainya, Supriatna memutuskan untuk kembali tinggal di Jepang dan membuka lembaran baru. Akan tetapi, mereka harus menyelesaikan masalah visa terlebih dahulu.

"Karena saya tidak punya visa, jadi tidak bisa berangkat ke Jepang. Akhirnya istri pulang ke Jepang untuk mengurus visa saya biar bisa ke Jepang lagi," kata Supriatna.

Tekad untuk kembali bersama pada akhirnya menyatukan pasangan ini. Setelah sekitar 5 bulan, Yoshiko berhasil mengurus visa sang suami. Pria Garut itu akhirnya bisa menyusul dan hidup bersama istri di Jepang.

Mereka hidup bahagia dan telah dikaruniai seorang anak bernama Azka Omera Sasaki. Saat ini putra mereka sudah berusia 2 tahun 7 bulan.

Azka saat ini sudah mengenal tiga bahasa. Meski belum fasih, ia sudah memahami hal yang diucapkan oleh Ayah dan Ibunda. Selain belajar bahasa, Supriatna dan Yoshiko juga gemar mengajak Azka bermain ke taman setiap akhir pekan.

"Jadi biar anak tidak bosan, diajarkan bahasa Inggris sambil bermain gitu. Kebetulan ada teman istri yang mengajar, jadi Azka sering di ajak ke sana dan bisa main sama teman. Untuk main hanya di hari Sabtu atau Minggu, paling ajak anak main ke taman, jalan-jalan sore," ia bercerita.

Selain sibuk membesarkan anak di keluarga multikultural, pasangan ini rajin mengunggah keseharian mereka di kanal YouTube. Supriatna dan Yoshiko gemar membuat vlog dan kini sudah mengantongi lebih dari 5 ribu subscribers.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda