
moms-life
Harga Telur Naik, Ini 5 Cara Menyimpan Telur agar Tidak Gampang Busuk
HaiBunda
Kamis, 30 Dec 2021 10:41 WIB

Jelang akhir tahun, sejumlah bahan makanan harganya meroket tajam. Salah satunya telur yang juga mengalami kenaikan harga hingga Rp31.021 per kilogram. Padahal telur menjadi salah satu bahan makanan yang mudah diolah menjadi berbagai masakan.
Tak heran, jika banyak orang yang menyimpan telur dalam jumlah banyak. Tetapi, apakah cara menyimpan telur yang dilakukan sudah tepat?
Meskipun tidak memiliki tanggal kedaluwarsa seperti makanan pada umumnya, penyimpanan telur yang kurang tepat bisa membuat telur menjadi cepat rusak atau membusuk, Bunda. Jika disimpan dengan benar, telur akan bertahan selama berminggu-minggu di dalam lemari es.
Nah, untuk menyimpan telur lebih lama, Bunda bisa mempertimbangkan untuk mengawetkannya dengan cara membekukan atau mengasinkan telur yang dimiliki. Dilansir dari The Spruce Eats, berikut adalah cara menyimpan telur dengan benar agar tidak mudah busuk.
1. Cara menyimpan telur yang dibeli
Cara terbaik untuk menyimpan telur yang dibeli adalah simpan telur dalam wadah aslinya di lemari es sesegera mungkin setelah dibeli. Hal ini dilakukan untuk menjaga telur tetap segar dan mencegahnya menyerap rasa dari makanan lain di lemari es.
Biasanya, Bunda mungkin akan menggunakan tempat penyimpanan telur khusus yang ada di pintu lemari es, tetapi sebaiknya jangan lakukan itu, Bunda. Sebagai gantinya, letakkan karton telur di bagian utama lemari es, dengan suhu paling dingin dan paling tidak berfluktuasi.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), telur yang disimpan dengan cara ini akan bertahan selama tiga hingga lima minggu.
![]() |
2. Cara menyimpan telur dari ayam ternak sendiri
Jika Bunda memiliki ayam yang diternak sendiri, Bunda tentu akan mendapatkan telurnya tanpa harus membeli. Nah, cara terbaik untuk menyimpannya adalah jangan mencuci telur tersebut sebelum penyimpanan.
Telur yang berasal langsung dari ayam sendiri memiliki lapisan alami yang membuatnya tahan terhadap bakteri, sehingga telur akan tetap segar lebih lama jika Bunda membiarkannya.
Tempatkan saja di dalam karton telur, dengan ujung yang runcing di bawah untuk membantu menjaga kuning telur tetap di tengah, dan masukkan ke lemari es. Jika ingin mencucinya, lakukanlah sesaat sebelum digunakan.
3. Pembekuan
Jika Bunda ingin menyimpan telur selama lebih dari tiga hingga lima minggu, cara ini mungkin cocok untuk dilakukan. Bunda bahkan dapat menyimpan telur selama satu tahun dengan teknik pembekuan. Namun, Bunda tidak dapat membekukan telur di dalam cangkangnya.
Bunda bisa membekukannya dengan cara dikocok atau dipisahkan. Gunakan nampan es batu untuk membekukannya satu per satu, yang membuat penggunaannya menjadi lebih praktis.
Pembekuan bisa dilakukan dengan memisahkan bagian putih dan kuning telur atau dikocok bersamaan. Kemudian simpan dalam wadah tertutup dan letakkan di freezer.
Untuk telur yang direbus, Bunda tidak disarankan untuk membekukannya di dalam cangkang. Bunda tetap bisa membekukan telur rebus yang sudah dikupas, tetapi putihnya akan menjadi keras dan berair.
Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Simak juga video resep cumi asam manis untuk sajian makan malam keluarga:
KETAHUI CARA PENYIMPANAN TELUR DENGAN PENGAWETAN DAN MENYIMPAN BAGIAN YANG TIDAK TERPAKAI
Ilustrasi cara menyimpan telur agar tidak mudah busuk. Foto: Getty Images/iStockphoto/svehlik
4. Pengawetan
Telur asin dapat disimpan pada suhu lemari es selama tiga hingga empat bulan. Karena risiko botulisme, sebaiknya jangan gunakan kaleng dan simpan acar telur di suhu ruangan.
Bunda dapat merebus telur terlebih dahulu, kemudian dikupas dan direndam dalam larutan pengawet dalam stoples kaca steril.
5. Menyimpan ekstra putih dan kuning telur
Jika Bunda memiliki resep yang hanya membutuhkan kuning atau putih telur saja, Bunda harus segera menggunakan sisanya jika tidak ingin membekukannya. Telur yang sudah dipisahkan hanya akan disimpan di lemari es selama satu atau dua hari.
Putih telur dapat digunakan hingga empat hari, sedangkan kuning telur atau telur yang sedikit dikocok harus digunakan dalam dua hari.
Sebagai informasi, telur akan kehilangan kadar airnya seiring bertambahnya usia. Telur yang lebih tua ideal untuk memanggang kue, quiches, dan frittatas. Telur ini juga cocok untuk merebus, mengacak, dan membuat omelet.
Jika ingin merebus, akan lebih baik jika menggunakan telur yang sedikit lebih tua karena putihnya cenderung tidak menempel pada cangkangnya. Sedangkan untuk telur yang segar lebih cocok direbus dan digoreng.
Untuk mengetahui kesegaran telur, ada tes mudah dan sederhana yang bisa dilakukan. Dilansir dari Australian Eggs, tes cepat dan menyenangkan untuk kesegaran telur adalah dengan memasukkannya ke dalam semangkuk air. Telur segar akan tetap berada di dasar mangkuk sementara telur yang lebih tua akan mengapung.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Alasan Tak Disarankan Mencuci Telur Sebelum Dimasak, Bisa Berbahaya Bun

Mom's Life
8 Makanan dan Minuman yang Tak Boleh Disimpan di Freezer, Bikin Penyakit Bun

Mom's Life
Bisa Rusak, 7 Makanan Ini Pantang Banget Disimpan di Freezer Bun!

Mom's Life
4 Cara Menyimpan Telur di Kulkas untuk Menjaga Kualiatasnya Tetap Baik

Mom's Life
5 Tips Masak Telur di TikTok, Mata Sapi hingga Dadar Tornado

Mom's Life
3 Cara Terbaik Menyimpan Telur, Jangan di Pintu Kulkas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda