Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Solusi yang Bisa Bunda Lakukan saat Resolusi Gagal, Jangan Salahkan Diri Sendiri

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 30 Dec 2021 15:43 WIB

Shot of stressed business woman working from home on laptop looking worried, tired and overwhelmed.
Ilustrasi Salahkan Diri Sendiri/Foto: Getty Images/iStockphoto/nensuria

Tahun baru hanya tinggal menghitung hari, Bunda. Kira-kira, apakah Bunda sudah melakukan review resolusi yang dibuat pada tahun lalu, belum?

Resolusi adalah sebuah goals atau tujuan yang berdasarkan pada apa yang Bunda ingin capai di tahun baru atau tahun depan. Karena itu, resolusi juga bisa disebut sebagai acuan dari apa yang ingin Bunda dapatkan.

Seorang Psikolog Klinis, Tara de Thouras, mengatakan bahwa banyak orang memang gemar membuat resolusi karena termasuk sifat alami dari manusia. Manusia yang tidak pernah merasa puas butuh mengaktualisasikan dirinya.

"Manusia gemar beresolusi karena secara psikologis, salah satu kebutuhan dasar manusia adalah aktualisasi diri untuk bisa membentuk keinginannya. Itu sebabnya manusia tidak pernah puas," ucapnya dalam acara Instagram Live bersama HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Ibaratnya kita sudah punya uang segini, nanti inginnya lebih lagi. Dan secara natural, manusia itu ingin yang lebih karena ada kebutuhan aktualisasi diri," sambungnya kemudian.

Lantas mengapa resolusi kerap dilakukan saat pergantian tahun, ya? Nah, Tara mengatakan kalau momen tahun baru sangat tepat untuk membuat resolusi karena Bunda bisa memulai segalanya dari awal dan meninggalkan masa lalu.

"Sebenarnya kita hanya butuh boosting. Sebuah alasan, sebuah reason untuk kita memulai. Memulai dan mempertahankan itu adalah hal yang sulit. Jadi sometimes kita perlu alasan yang bisa mem-boost kita untuk mencoba lagi," ucapnya.

Solusi saat resolusi Bunda gagal

Banyak orang yang mengalami kegagalan dalam setiap resolusi yang telah dibuat, Bunda. Namun, Tara memberikan beberapa solusi, nih. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya.

1. Upayakan dengan maksimal

Menurut Tara, resolusi tahunan Bunda harus dilakukan dan diupayakan dengan cara yang paling maksimal, Bunda. Hal ini karena resolusi tidak akan berguna kalau Bunda tidak berusaha.

"Apakah harus berusaha semaksimal mungkin? Jawaban saya adalah tentu. Karena kalau enggak mau ngusahain, ya buat apa kita buat resolusi?"

Simak solusi lainnya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video film inspiratif untuk tahun baru berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



JANGAN SALAHKAN DIRI SENDIRI

Asian women with stress, She kept herself alone in her bedroom, Depression.

Ilustrasi Salahkan Diri Sendiri/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

2. Kegagalan bukan berarti kesalahan

Kalaupun resolusi tahunan yang Bunda buat gagal atau tidak sepenuhnya berhasil, Tara mengatakan itu adalah hal yang wajar, Bunda. Selama Bunda melakukannya dengan maksimal, kegagalan resolusi tahunan adalah hal yang biasa.

"Dalam proses mencapai resolusi kita, kita akan bertemu dengan banyak faktor X. Ada faktor-faktor di luar keinginan kita. Kalau seperti itu, kegagalan kita tidak sepenuhnya karena kesalahan kita juga. Itu sebabnya berusaha maksimal itu perlu supaya kita tahu bahwa yang bagian tanggung jawab saya ada di sini, dan yang di luar faktor kendali ada saya di sini," imbuh Tara.

3. Jangan salahkan diri sendiri

Saat Bunda mengetahui kalau resolusi tahunan yang Bunda buat berada dalam kegagalan, biasanya Bunda akan mulai menyalahkan diri sendiri. Padahal, kalau Bunda melakukan hal ini, resolusi yang tadinya bersifat positif, jadi terlihat sangat menakutkan.

"Kalau kita buat resolusi, tapi kita tidak usaha, kemudian kita mengalami kegagalan, biasanya kita jadi sebal sama diri kita sendiri. Jadi kayak, tuh kan, kamu sih enggak mau usaha. Masa gini saja enggak bisa. Ah kamu payah," papar Tara.

"Ini membuat resolusi jadi menakutkan. Sebenarnya jadi akan mengkritik diri sendiri," sambungnya kemudian.

4. Perhatikan faktor realita

Ketika resolusi yang Bunda impikan tidak berhasil setelah Bunda berusaha semaksimal mungkin, Bunda tetap harus belajar untuk memaafkan diri sendiri. Hal ini karena kegagalan yang Bunda dapatkan bukan karena diri Bunda, namun karena faktor di luar kendali Bunda.

"Iya, betul (memaafkan diri sendiri). Dalam batasan tertentu, kita punya kendali. Tapi kita perlu juga melihat faktor realitanya. Ada faktor yang lain enggak yang menghambat goal ini?" papar Tara.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda