Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

8 Rekomendasi IDAI Soal Libur Sekolah Nataru, Penting untuk Disimak Nih Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 29 Dec 2021 18:22 WIB

Family in airport in face mask. Virus outbreak. Coronavirus and flu pandemic. Safe travel with young child and baby. Mother, father and kids boarding airplane in surgical masks.
Ilustrasi Anak Libur Sekolah/ Foto: iStock

Libur sekolah telah tiba. Apa Bunda sudah punya rencana liburan keluarga?

Libur sekolah kali ini memang bertepatan juga dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seperti tahun-tahun sebelumnya, libur Nataru seringkali menjadi waktu tepat untuk berkunjung ke kampung halaman atau liburan ke luar kota bareng keluarga.

Meski begitu, Bunda tetap perlu waspada dengan penyebaran virus COVID-19 di masa libur sekolah ini ya. Meski kasus telah melandai, varian baru COVID-19 bernama Omicron, sudah masuk ke Tanah Air.

Sebenarnya, banyak cara bisa kita dilakukan untuk melindungi anak dari COVID-19 di masa libur sekolah. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak berusia di atas 6 tahun.

Banner Basic Skincare untuk Kulit GlowingFoto: HaiBunda/Mia

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi terkait libur sekolah di masa pandemi ini. Rekomendasi dibuat setelah mempertimbangkan kasus lonjakan di masa libur dan adanya re-infeksi COVID-19. IDAI juga menyatakan bahwa cakupan imunisasi COVID-19 pada anak belum mencapai target.

"Cakupan imunisasi COVID-19 belum dilakukan pada anak usia kurang dari 6 tahun dan cakupan pada anak 6-18 tahun maupun dewasa belum mencapai target 70 persen," tulis IDAI dalam rekomendasi terkait libur sekolah pemutakhiran 25 Desember 2021.

Selain itu, walaupun anak yang telah terinfeksi COVID-19 sering tidak bergejala atau mengalami gejala ringan, dia tetap bisa berisiko mengalami MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children) dan long COVID-19.

Nah, terkait varian Omicron, IDAI mempertimbangkan bahwa pengetahuan mengenai transmisi dan keparahannya masih membutuhkan pengamatan dalam beberapa waktu ke depan. Dari hasil pertimbangan ini, IDAI kemudian mengeluarkan rekomendasi.

Bunda bisa menjadikan rekomendasi ini acuan untuk mengisi waktu libur sekolah bersama anak ya. Apa saja isi rekomendasinya? Baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga 7 makanan yang bisa tingkatkan imun selama pandemi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

REKOMENDASI IDAI TERKAIT LIBUR SEKOLAH: ANAK BISA DIVAKSIN

Family in airport in face mask. Virus outbreak. Coronavirus and flu pandemic. Safe travel with young child and baby. Mother, father and kids boarding airplane in surgical masks.

Ilustrasi Anak Libur Sekolah/ Foto: iStock

Berikut 8 rekomendasi IDAI terkait libur sekolah:

  1. Mengambil kesempatan libur panjang untuk melengkapi imunisasi rutin dan imunisasi COVID-19 sesuai rekomendasi IDAI sebelumnya.
  2. Orang tua tidak perlu khawatir untuk memvaksinasi COVID-19 pada anak yang telah diperbolehkan melakukan vaksinasi COVID-19.
  3. Untuk keluarga yang memiliki anak usia di bawah 6 tahun hendaknya menggunakan prinsip cocooning, yakni melengkapi imunisasi semua anggota keluarga untuk memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang tidak bisa mendapatkan imunisasi.
  4. Tetap terus menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin dengan menggunakan masker pada anak di atas 2 tahun, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan baik bagi yang sudah mendapatkan vaksin maupun belum.
  5. Menghindari kegiatan-kegiatan yang meningkatkan risiko penularan COVID-19 seperti berpergian ke luar kota, tempat yang ramai, tertutup, dan tidak memiliki ventilasi yang baik seperti pusat perbelanjaan, bioskop, dan taman bermain indoor, serta berkumpul dengan keluarga tidak serumah atau teman tanpa protokol kesehatan, seperti makan-makan bersama dan kumpul keluarga.
  6. Mengikuti perkembangan terkini terkait transmisi COVID-19 di daerah masing-masing.
  7. Tetap waspada terhadap varian baru Omicron maupun varian lainnya karena bukti-bukti ilmiah terkait penularan, keparahan penyakit dan kematian masih terus berkembang.
  8. Mengenali gejala COVID-19 lebih dini, seperti demam, nyeri otot, batuk, pilek, nyeri menelan, sesak, gangguan perut, dst. Segera melakukan isolasi atau menghubungi petugas kesehatan atau dokter spesialis anak, serta melakukan swab nasofaring bila memiliki gejala ataupun berkontak dengan individu yang terinfeksi COVID-19

(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda