Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Jenis Masker Rekomendasi Ahli untuk Cegah Varian Omicron

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 03 Jan 2022 17:04 WIB

Woman with hands in latex glove holding protective medical white mask.
Ilustrasi masker / Foto: Getty Images/iStockphoto/Natasa Ivancev
Jakarta -

Pandemi COVID-19 masih belum usai. Belakangan ini kasus varian baru Omicron sudah mulai masuk ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Saat ini kasus Omicron sudah bertambah dua kali lipat sejak pertama dideteksi. Di awal tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan terdapat 68 kasus baru varian Omicron.

Penambahan 68 kasus varian baru Omicron tersebut membuat total keseluruhan menjadi 136 kasus di Indonesia, Bunda. Dari total 68 kasus baru, mereka yang terpapar varian Omicron merupakan para pelaku perjalanan luar negeri.

Sekitar 11 orang di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Pada 68 kasus tersebut, sebanyak 29 pasien dilaporkan tidak memiliki gejala, 29 pasien lainnya sakit dengan gejala ringan, 1 pasien bergejala sedang, dan 9 pasien lainnya tanpa keterangan.

Guna mencegah penularan COVID-19 varian Omicron yang sudah bertambah dua kali lipat di Indonesia, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan. Saat ini sudah banyak masyarakat yang lengah dengan tidak mengenakan masker ketika berpergian ke luar rumah.

Dari berbagai macam jenis masker, ada beberapa yang disarankan oleh para ahli untuk mencegah paparan virus COVID-19, termasuk varian Omicron. Simak jenis masker berikut ini:

Banner Pencerah Wajah Kusam

1. Masker kain

Meski banyak orang mengandalkan masker medis, masker jenis kain tetap ampuh dalam menangkal paparan virus selama memiliki ukuran yang pas dan dibuat dari bahan yang mampu menyaring partikel kecil.

Menurut CDPH, masker kain dapat memberikan perlindungan secara efektif apabila memiliki dua lapisan kapas. Lapisan tersebut harus ditenun secara rapat, dan diberikan lapisan ketiga dari kain non-anyaman.

Lapisan ketiga dapat terbuat dari kain sintetis seperti polipropilen, atau berupa sisipan filter masker. Menurut Centers for Disease Control (CDC), masker kain tetap dapat melindungi diri dari paparan COVID-19 asalkan memenuhi standar.

Beberapa standar tersebut yaitu masker dapat menutupi bagian hidung dan mulut, pas di wajah tanpa adanya celah, serta memiliki kawat pada bagian hidung untuk mencegah udara masuk dari bagian atas.

2. Masker bedah

Masker bedah merupakan salah satu jenis masker medis yang hanya boleh digunakan sekali pakai. Masker ini bersifat longgar namun dapat menutupi hidung, mulut, hingga bahu.

Masker bedah biasanya memiliki bentuk datar persegi panjang dengan sejumlah lipatan. Di bagian hidung juga terdapat kawat untuk mencegah masuknya udara dari atas masker.

Fungsi masker ini dapat melindungi pemakainya dari percikan, semprotan, dan tetesan partikel besar. Selain itu, masker bedah mampu mencegah transmisi sekresi pernapasan yang berpotensi menular.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Simak juga penjelasan IDAI mengenai vaksinasi pada anak pengidap diabetes melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda