Rilis Buku Laki-laki Ke-42, Atalia Kisahkan Perjalanan Cintanya dengan Ridwan Kamil

Atalia Praratya akhirnya lega bisa merilis juga buku kelimanya pada hari ini, Jumat (7/1/2022) secara resmi dan offline, Bunda. Buku yang baru ia rilis itu berjudul Laki-laki Ke-42. Buku kelima ini juga sekaligus merupakan novel pertama yang ia tulis, Bunda.

"Ini novel pertama saya, genrenya itu romantis keluarga, ini teenlit sebenarnya. Saya sasarannya remaja, agar mau membaca," tutur Atalia Praratya, dalam acara launching buku Laki-laki Ke-42, di Gramedia Merdeka Bandung yang diselenggarakan secara langsung dan virtual via Zoom, Jumat (7/1/2021).

Banyak pembaca yang bertanya-tanya, mengapa Laki-laki Ke-42? Sebagai penulis, Atalia tak mau memberikan spoiler, tapi cerita dalam novel tersebut diangkat dari kisah nyata. Kisah cintanya bersama Ridwan Kamil kala sebelum menikah.

Atalia tak secara gamblang menulis semua kejadian yang ia alami di novel tersebut. Dari beberapa catatan diarinya, Atalia mengembangkan cerita sendiri dengan karakter-karakter baru.

Banner Model Bosnia Disekap/ Foto: HaiBunda/Mia

Novel pertama Atalia ini berlatar tahun 1990-an, dengan tokoh utama adalah Chiara. Tokoh tersebut merupakan pengembangan dari dirinya yang masih muda kala itu. Kemudian ada tokoh-tokoh lainnya seperti Ibu, Angga, Riza, Samsul dan lainnya. Novel ini mengisahkan bagaimana akhirnya Chiara menemukan jodohnya dari sekian laki-laki yang mendekatinya.

Di kesempatan yang sama, sang suami Ridwan Kamil sekaligus pendukung utama Atalia mengatakan bahwa benar Si 'Lelaki ke-42' itu adalah dirinya, Bunda. Ia pun menceritakan sedikit tentang kisah dirinya harus memperjuangkan Atalia kala itu.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga tanggapan Atalia Praratya saat ditanya bagaimana dirinya jika kelak menjadi ibu negara, melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CERITA RIDWAN KAMIL JADI LELAKI KE-42

Peluncuran buku Laki-laki Ke-42 oleh Atalia Praratya/ Foto: Instagram @bukugpu

Di kesempatan yang sama, sang suami, Ridwan Kamil sekaligus pendukung utama Atalia dalam menulis novel ini, menceritakan sedikit tentang kisah dirinya harus memperjuangkan Si Cinta kala itu.

"Pertama saya harus berkata jujur, saya tuh enggak hafal siapa nomor satu, nomor dua. Saya tuh enggak pernah diceritain. Apa jangan-jangan saya lelaki ke-43," tutur pria yang karib disapa Kang Emil ini.

"Jadi begini, waktu saya mengejar Bu Cinta agar menerima kirimannya. Setiap mau ngapel, sudah ada rombongan laki-laki lain. Ada yang tentara, polisi, dan sebagainya. Saya kan enggak boleh kalah ya, saya mencoba mendekati Atalia tapi saya mendekati ibunya."

Akhirnya, ketika Ridwan Kamil menyatakan, ya itu lah akhirnya sang ibunda merestuinya. "Ganteng itu enggak penting, yang penting berkarakter," ucapnya.

Ridwan Kamil juga mengungkap bahwa ternyata setiap laki-laki yang menyatakan cinta pada Atalia itu ditulis di buku harian sang istri.

"Kenapa ada urutannya itu, ibunya Bu Ata ini punya budaya me-record lewat tulisan, keluarga Bu Atalia budayanya menulis diari."

"Di halaman 42, di halaman belakang diarinya berakhir di nomor 42 dan ditulis namanya Ridwan Kamil," ungkap Ridwan Kamil.

Atalia juga mengatakan bahwa dengan dirilisnya buku ini, banyak pembaca khususnya remaja lebih meningkatkan kebiasaan untuk membaca buku. Untuk itu, novel ini pun dikemas dengan cerita yang menarik dan bahasa yang ringan.

Novel ini sendiri diterbitkan setelah tiga tahun proses menulis dan menyunting, Bunda. Dalam prosesnya sempat terkendala oleh lockdown selama pandemi. Sampai akhirnya, 15 Desember lalu, bukunya sudah tercetak dan diluncurkan secara resmi pada 7 Januari.