moms-life

Berdosakah Membaca Al-Qur'an dengan Terbata-bata?

Sponsored   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jan 2022 11:56 WIB

Jakarta -

Membaca Al-Qur'an adalah salah satu ibadah utama sehingga umat Islam sebaiknya menjadikan aktivitas ini sebagai kebiasaan sehari-hari. Lalu bagaimana jika masih membaca al-qur'an dengan terbata-bata?

Apakah yang bersangkutan akan mendapatkan dosa karena ketidakmampuannya ini, sementara kita dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil dan indah.

Tadarus Al-Qur'an sebenarnya adalah ibadah yang ringan dan dapat kita lakukan kapanpun ketika ada waktu senggang. Apalagi saat ini sudah tersedia Al-Qur'an digital www.tafsirweb.com lengkap dengan terjemah dan tafsirnya yang dapat diakses kapan dan di mana saja.


Kabar Gembira bagi Mereka yang Masih Membaca Al-Qur'an dengan Terbata-Bata

Sesungguhnya Islam bukanlah agama yang memberatkan umatnya. Berkenaan dengan mereka yang masih belum mampu membaca kitab suci dengan tartil sebagaimana yang diharapkan, Rasulullah bersabda:

Dari 'Aisyah ra., Rasulullah saw.bersabda : "orang yang ahli dalam Al-Qur'an akan bersama dengan para malaikat pencatat mulia lagi benar. Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur'an dan dia bersusah payah (untuk mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'I dan Ibnu Majah)

Hadits tersebut terkait pahala membaca Al-Qur'an terbata-bata, yaitu 2 kali lipat. Menurut Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya, pahala yang pertama adalah untuk kesediaannya membaca Al-Qur'an. Selanjutnya pahala yang kedua adalah atas jerih payahnya dalam berusaha untuk membaca huruf-huruf Al-Qur'an.

Hadits tentang membaca Al-Qur'an terbata-bata ini berlaku hanya bagi mereka yang benar-benar tak dapat membacanya. Jadi untuk orang yang sudah fasih melantunkan Al-Qur'an wajib melafalkannya dengan tartil.

Kewajiban Belajar bagi Umat Islam yang Masih Membaca Al-Qur'an dengan Terbata-bata

Masih menurut Buya Yahya, tidak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk untuk para lansia yang belum dapat membaca Al-Qur'an dengan tertib. Selain belajar di pondok pesantren atau bersama guru privat, kita juga dapat belajar secara mandiri dengan metode www.bisaquran.com.

Dengan berbagai kemudahan yang tersedia saat ini seharusnya umat Islam semakin bersemangat dalam mempelajari Al-Qur'an. Buya Yahya mengatakan, tidak adanya kemauan untuk belajar yang membuat seorang muslim mendapatkan dosa karena hukum mempelajari Al-Qur'an itu wajib.

Satu lagi dalil mengenai kewajiban untuk mempelajari Al-Qur'an dari hadits Rasulullah SAW:

Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". (HR al-Bukhari)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa dalam kitab suci Al-Qur'an terkandung kebaikan, pengetahuan, petunjuk, dan peringatan bagi orang yang bertaqwa. Bagaimana seorang muslim memahami dan menerapkannya sebagai pedoman hidup jika tanpa mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.

Balasan bagi Orang yang Dekat dengan Al-Qur'an

Setelah mendapatkan cara agar membaca Al-Qur'an tidak terbata-bata lagi, selanjutnya adalah membiasakan diri untuk melantunkannya setiap hari sambil mentadabburinya.

Tadabbur bermakna memfokuskan hati dan pikiran untuk menghayati ayat-ayat Al-Qur'an agar mampu mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.
Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)

Ustadz Abdul Somad menerangkan bahwa syafaat itu artinya genap, sementara umat Islam kelak akan seorang diri menghadap Allah SWT. Syafaat dapat diumpamakan sebagai sahabat yang datang menghibur dan menemani saat kesepian, cemas, dan khawatir di negeri asing.

Al-Qur'an akan menjadi penolong di hari akhir, selain syafaat Rasulullah SAW, malaikat, orang-orang alim, dan syafaat anak meninggal sebelum akil baligh.

Balasan bagi umat Islam yang dekat dan cinta dengan Al-Qur'an ternyata tidak hanya didapatkan di akhirat kelak, tetapi juga di dunia. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi." (QS al-Fathir: 29)

Jadi menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari kehidupan tidak lain hanya akan mendatangkan kebaikan bagi dunia dan akhirat seorang muslim.

Penutup

Tidak berdosa orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata karena ketidakmampuannya. Sebaliknya, dia justru mendapatkan 2 pahala yaitu untuk ibadah tadarusnya dan kemauan serta kelelahannya untuk membaca huruf demi huruf meski menyusahkannya.

Justru berdosa seorang hamba yang tidak mampu membaca Al-Qur'an namun enggan meluangkan waktu untuk belajar. Padahal balasan untuk umat Islam yang dekat dengan Al-Qur'an begitu besar. Pertama adalah sebagai syafaat atau penolong kelak di hari akhir, serta jaminan tercukupinya hidup di dunia.

(Content Promotion)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT