Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Anjuran Dokter Usai Vaksin Booster COVID-19, Jangan Lakukan Ini Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 24 Jan 2022 16:50 WIB

Senior woman wearing protective face mask getting flu shot, female doctor in protective workwear holding syringe and injecting vaccine in patient's arm; prevention and immunization from corona virus infection
Ilustrasi Vaksin Booster / Foto: Getty Images/iStockphoto/zoranm
Jakarta -

Program vaksin booster COVID-19 tengah dijalankan sejak pertengahan Januari 2022. Booster dilakukan sebagai upaya memberikan proteksi lebih kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Munculnya varian baru Omicron membuat semua orang harus lebih waspada dalam menjaga daya tahan tubuh. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksin booster.

Vaksin booster merupakan suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang diberikan untuk memperkuat antibodi untuk melawan virus Corona.

Cara ini dapat dilakukan bagi mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas, Bunda. Penerima booster juga harus telah mendapatkan vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

Penerima booster juga harus berdomisili di kabupaten/kota yang telah memiliki cakupan vaksinasi dosis kedua sebanyak 60 persen. Pada tahap awal, pemberian booster diprioritaskan untuk para lanjut usia dan golongan pemilik penyakit penyerta.

Lantas, hal apa yang dianjurkan atau malah menjadi pantangan usai melakukan vaksin booster COVID-19?

"Bagi orang dengan penyakit kronis atau komorbid atau kondisi khusus sebaiknya ikuti nasihat, petunjuk atau larangan dokter yang berkaitan dengan penyakit penyerta (komorbid) tersebut," kata Vito Damay, dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah.

Banner Skincare Penghilang Flek HitamBanner Skincare Penghilang Flek Hitam/ Foto: HaiBunda

Sama seperti vaksin dosis pertama dan kedua, booster COVID-19 juga memberikan efek samping nyeri pada bekas suntikan. Efek ini terbilang cukup ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi, Bunda disarankan untuk tidak menekan, memijat, atau menggosok lokasi bekas suntikan. Vito Damay juga mengimbau untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol setelah menerima booster COVID-19.

Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, Bunda. Sebab, rokok dan minuman beralkohol dapat menimbulkan reaksi terhadap respons imun tubuh.

"Jangan merokok atau minum alkohol setelah vaksinasi, karena teorinya rokok menyebabkan oksidasi dan alkohol memperberat kerja metabolisme tubuh sehingga bisa saja berpengaruh terhadap proses respons imun terhadap vaksinasi," paparnya.

Bunda yang telah melakukan booster juga harus mengatur aktivitas fisik. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat ya, setidaknya untuk 2-3 hari usai mendapatkan vaksin booster. Vito juga menjelaskan anjuran yang sebaiknya dilakukan setelah booster.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang vaksin booster untuk Bunda yang sedang hamil, di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda