Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Beda Jarak Vaksin Booster usai Omicron Berdasarkan Gejalanya, Wajib Tahu Bun!

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Mar 2022 14:00 WIB

YOGYAKARTA, INDONESIA - JANUARY 13: A health worker prepares a dose of the AstraZeneca COVID-19 booster vaccine during the booster vaccination program on January 13, 2022 in Yogyakarta, Indonesia. While Southeast Asia's vaccination programs have gathered pace, many countries in the region are yet to hit the high vaccination rates seen in developed nations. The emergence of Omicron in the region is adding to the urgency in countries like Indonesia, which has only fully vaccinated about 42 percent of its population as of last week, according to publicly available vaccination data. Some places in the region, such as Indonesia and Thailand, have rolled out a booster program alongside their primary vaccination programs in an attempt to aggressively bridge the gap. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Ilustrasi Booster/Foto: iStock

Akhir-akhir ini angka positif COVID-19 varian Omicron semakin menurun, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sehingga meringankan gejalanya.

Diketahui, gejala pasien Omicron cenderung jauh lebih ringan daripada varian Delta. Umumnya, pasien Omicron akan merasakan gejala ringan hingga sedang mulai dari pusing, flu, sakit tenggorokan, demam, hingga kelelahan.

Pada awal munculnya kasus Omicron, pemerintah mulai menyerukan vaksin booster untuk mereka yang sudah mendapatkan vaksin primer lengkap kurang lebih 6 bulan lamanya. Tak hanya itu, baru-baru ini pemerintah bahkan mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin booster bisa didapatkan lebih cepat yakni 3 bulan usai vaksin primer lengkap.

Selain mendapatkan vaksin primer secara lengkap, syarat lain yang harus dipenuhi oleh masyarakat adalah telah berusia di atas 18 tahun. Langkah ini diambil untuk memberikan perlindungan lebih kepada masyarakat di masa pandemi yang belum berakhir ini.

Lantas bagaimana kalau Bunda belum saatnya mendapatkan booster namun terkonfirmasi Omicron? Jangan khawatir, ya. Bunda tetap bisa mendapatkan booster, lho.

Melansir dari laman Instagram @dkijakarta, Bunda yang belum mendapatkan booster harus pastikan terlebih dahulu kalau Bunda sudah negatif atau sembuh dari Omicron, nih.

Banner Barang Dibeli Crazy Rich Palsu

Vaksin booster bisa dilakukan pada jeda waktu tertentu, berdasarkan gejala yang muncul. Dengan kata lain, waktu vaksin Bunda yang mendapat gejala ringan hingga sedang akan berbeda dengan mereka yang mendapatkan gejala berat.

"Penyintas (COVID-19) gejala ringan atau sedang (bisa mendapat booster) setelah 1 bulan sembuh. Penyintas gejala berat (bisa mendapat booster) setelah 3 bulan sembuh," tulis akun tersebut dikutip pada Jumat (11/3/2022).

Tak hanya itu, Bunda. Vaksin yang diberikan juga bisa berupa dosis homolog atau heterolog, nih.

"Dapat diberikan dosis booster homolog (vaksin yang sama) atau heterolog (vaksin yang tidak sama dengan yang diterima sebelumnya)."

Sementara itu, ada beberapa hal yang perlu Bunda hindari usai mendapatkan vaksin booster, nih. Simak selengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Intip juga video 5 bahan alami pereda sakit tenggorokan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




HAL YANG HARUS DIHINDARI USAI BOOSTER

Doctors wearing PPE uniforms white gloves are inoculating the arm muscles to prevent COVID 19.

Ilustrasi Booster/Foto: Getty Images/iStockphoto/Worayuth Kamonsuwan

Bunda sudah mendapatkan vaksin booster? Kalau sudah, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari, nih. Berikut ini deretannya:

1. Aktivitas fisik yang berat

Setelah melakukan vaksin booster, sebaiknya Bunda menghindari kegiatan atau aktivitas fisik yang berat setidaknya selama dua hingga tiga hari. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari efek samping booster.

2. Mengabaikan prokes

Meskipun Bunda sudah mendapatkan vaksin booster, bukan berarti Bunda harus mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, nih. Tidak ada vaksin yang memiliki tingkat efektivitas sebesar 100 persen, Bunda.

Vaksin booster hanya melindungi Bunda dari risiko gejala berat, dirawat di rumah sakit. Bahkan kematian, ketika terinfeksi virus Corona. Jadi, disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak, sangat penting dilakukan.

3. Merokok dan minum alkohol

Merokok dan minum alkohol bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, Bunda. Dengan begitu, ada kemungkinan respons imun terhadap vaksin tidak efektif bila ada alkohol berlebihan di dalam tubuh.

Tak hanya itu, merokok dan minum alkohol juga bisa memperburuk efek samping yang terjadi usai vaksin, lho. Karena itu, Bunda dianjurkan untuk menghindari kegiatan merokok dan minum alkohol usai vaksin booster.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda