Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Biaya Hidup di Arab Saudi Selangit, Bayi Baru Lahir Sudah Kena Pajak Rp1,5 Juta per Bulan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 11 Feb 2022 08:30 WIB

Ilustrasi kaki bayi
ilustrasi keluarga di Arab Saudi/Foto: iStock

Melihat diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri tampaknya enak dan hidup dengan nyaman. Apalagi bagi mereka yang tinggal di negara maju dengan berbagai fasilitas umum yang memadai. Eits, tapi di balik itu semua, ada biaya hidup yang jumlahnya tak terduga.

Seperti cerita dari Fitria Denafa, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Ia mengaku beruntung biaya hidupnya bersama suami ditanggung majikan, namun ada sebagian rekan-rekannya yang membiayai hidup keluarganya sendiri.

Salah satu rekan Fitria Denafa adalah Muna. Ia tinggal bersama dua anaknya, sementara sang suami tinggal bersama majikan Arabnya di rumah yang berbeda. Biaya hidup sang suami ditanggung sang majikan.

Untuk biaya hidup setahun, Muna mengungkap bahwa tinggal dengan dua anak, ia menghabiskan uang 15 ribu Riyal per tahun atau sekitar Rp57 jutaan. Per orang, membayar 5 ribu Riyal atau kurang lebih Rp19 jutaan hanya untuk pajak, Bunda.

"Pajak rumahnya sendiri 6 ribu Riyal (sekitar Rp22,9 jutaan) per tahun," ungkap Muna, dilansir kanal YouTube Fitria Denafa.

Banner Lusy RahmawatyBanner Lusy Rahmawaty/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Tak sampai situ, Mak Mun juga harus mengeluarkan kocek lebih untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti susu dan popok anak, sekolah anak, dan lainnya. "Sekolahnya masyaAllah, les, sekolah SIC, sekolah paket, ngaji, (biayanya) 500 Riyal (sekitar Rp1,9 jutaan) per bulan," tutur Muna.

"Jadi hidup di Arab Saudi tidak seenak yang dibayangkan, biayanya cukup mahal," timpal Fitria dalam vlog-nya.

Rekan Fitria yang lain pun turut mengungkapkan bahwa anak baru lahir saja sudah dikenakan pajak di Arab Saudi. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video viral anak supir taksi online kuliah di AS:

[Gambas:Video Haibunda]



BARU LAHIR, ANAK SUDAH KENA PAJAK

Ilustrasi kaki bayi

Ilustrasi melahirkan. Foto: Getty Images/oonal

Menetap di Arab Saudi, maka pendatang pun harus taat pada aturan layaknya warga negaranya. Salah satunya dengan membayar pajak, bahkan pajaknya itu sudah harus dibayarkan sejak anak lahir.

Aida, rekan Fitria Denafa yang juga seorang TKW bercerita tentang pengalamannya. Ia melahirkan anaknya beberapa waktu lalu. Ketika baru dilahirkan, anaknya itu sudah kena pajak, Bunda.

"Sebulan 400 Riyal (Rp1,5 jutaan). Tapi berhubung pas COVID-19 lahiran, jadi bayarnya (ditunda) setelah dua tahun dan bayar juga untuk tahun ini, jadi sekitar 17.000 Riyal," kata Aida.

"Jadi anak usia 3 tahun untuk menghirup udara segar di Arab Saudi harus bayar Rp50 juta, ha-ha-ha," timpal Fitria Denafa.

Sementara, rekan lain Fitria Denafa yang bernama Rima, ia turut mengungkap biaya melahirkan di Arab Saudi. Hmm.. kira-kira lebih mahal di Arab Saudi atau Indonesia ya? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

BIAYA MELAHIRKAN DI ARAB SAUDI

Ilustrasi ibu dan bayi

ilustrasi melahirkan/Foto: iStock

Arab Saudi tampaknya seperti di Indonesia, ada masyarakat yang membayar sendiri biaya persalinannya dan tak ditanggung asuransi. Berdasarkan pengalaman Rima, TKW asal Indonesia yang menetap di sana, ia merogoh kocek cukup dalam untuk biaya melahirkannya.

Rima sendiri melahirkan dengan prosedur caesar (SC), ia harus membayar sekitar 11 ribu Riyal atau sekitar Rp45 jutaan, Bunda. Biaya tersebut termasuk obat-obatan dan tiga hari perawatan di RS. Sebagai catatan tambahan, ia tak menjelaskan apakah ada kategori kelas untuk ruang rawat inap di sana atau tidak.

"Kalau normal, 4.500 Riyal sekitar Rp14 jutaan," katanya.

Biaya tersebut hanya untuk melahirkan saja, sementara Si Kecil yang baru dilahirkan tetap diwajibkan membayar pajak 400 Riyal atau sekitar Rp1,5 jutaan.

"Ya itulah kerja di Arab Saudi kalau dibilang enak ya enak. Tapi, biaya hidupnya atau kerja bareng keluarga itu cukup mahal," kata Fitria Denafa menutup videonya.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda