Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Metode Diet Terbaik untuk Penderita Asam Lambung, Coba Mediterania Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Feb 2022 06:30 WIB

Ada beberapa cara diet untuk penderita asam lambung yang bisa Bunda coba. Yuk cek di sini.
Diet untuk penderita asam lambung/iStock

Mungkin banyak dari Bunda yang menderita asam lambung dan jadi berpikir beribu kali untuk mulai diet. Sebetulnya, dengan metode diet yang tepat itu tidak akan jadi masalah kok, Bunda.

Dilansir dari Everyday Health, para ilmuwan dan dokter telah menunjukkan dalam sejumlah penelitian berbeda bahwa kelebihan berat badan bisa memicu timbulnya GERD atau asam lambung dan mempengaruhi tingkat keparahannya. Oleh sebab itu, Bunda justru dianjurkan agar memiliki berat badan seimbang.

Tidak hanya itu, ada pula bukti dari penelitian yang menunjukkan bahwa kehilangan berat badan dengan diet sehat bisa memperbaiki bahkan mengatasi gejala penyakit asam lambung atau GERD. Salah satunya ada penjelasan kalau berat ekstra bisa memberi tekanan pada perut Bunda. 

Penjelasan lain yang mungkin, orang dengan berat badan berlebihan mungkin makan lebih banyak lemak yang merupakan pemicu utama GERD. Menurut Nurse's Health Study, menurunkan berat badan justru bisa membantu mengurangi risiko sakit maag pada wanita sebanyak 40%.

Untuk itu, yuk coba sederet metode diet berikut yang disebut sebagai cara diet untuk penderita asam lambung.

1. Diet Mediterania

Salah satu cara diet untuk penderita asam lambung yang dianjurkan adalah diet mediterania. Program diet Mediterania menganjurkan Bunda untuk mengonsumsi makanan kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang bisa mengurangi gejala penderita asam lambung.

Banner Kondisi Janin Saat Bunda Berhubungan Seks

Mengutip Medical News Today, ada beberapa contoh makanan yang mungkin dikonsumsi saat menjalani diet untuk penderita asam lambung:

  • Telur rebus dengan roti gandum
  • Alpukat dengan roti gandum
  • Campuran salad hijau dengan roti gandum
  • Nasi merah dan sayuran kukus, salmon
  • Sandwich menggunakan roti gandum berisi tuna serta sayur panggang
  • Pizza dari gandum utuh dengan saos tomat, sayuran, dan keju rendah lemak
  • Ayam panggang dengan pasta gandum utuh dengan saos tomat dan sayur panggang
  • Sate disertai sayuran panggang dan salad

2. Hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung

Saat diet untuk penderita asam lambung, Bunda disarankan menghindari makanan dan minuman yang memicu sakit maag. Makanan dan minuman tersebut, seperti sangat pedas, tomat, dan kopi.

Bunda sebenarnya tetap bisa mengonsumsinya tapi secara bertahap, terutama setelah berat badan turun. Hindari mengonsumsinya secara bersamaan yang tidak cocok untuk penderita asam lambung.

Selain itu, hindari makanan yang digoreng, cokelat, dan alkohol bagi yang menjalani diet untuk penderita asam lambung. Dengan menghindari makanan serta minuman tersebut maka bisa memotong kalori tanpa mengorbankan nutrisi yang baik.

Coba Bun, kecilkan perut Buncit dengan 'ramuan' alami dari bumbu dapur berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




DUDUK TEGAK SETELAH MAKAN

Diet untuk penderita asam lambung/iStock

3. Makan sedikit tapi sering

Diet untuk penderita asam lambung disarankan makan dalam porsi sedikit tapi sering. Bagi kalori Bunda menjadi makanan kecil sepanjang hari.

Makanan yang lebih sedikit bisa meminimalkan tekanan perut. Pertahankan porsi kecil dan coba tidak mengisi perut terlalu banyak.

4. Lewati camilan malam

Cobalah melewati camilan malam Bunda dalam menjalani diet untuk penderita asam lambung. Berhenti makan sebelum pukul 19.00 akan lebih baik saat diet untuk penderita asam lambung.

5. Makan secara perlahan

Makanlah secara perlahan saat diet untuk penderita asam lambung. Makan tidak terburu-buru bisa mengurangi risiko mengiritasi kerongkongan atau perut. 

6. Jangan langsung berbaring setelah makan

Bunda disarankan tidak langsung berbaring setelah makan. Coba tetap melakukan aktivitas atau duduk tegak selama dua hingga tiga jam setelah makan maka bisa mengurangi risiko munculnya maag.

Saat Bunda berdiri atau duduk tegak, gravitasi membantu menjaga agar isi perut tak mengalir ke atas. Berbeda ketika berbaring akan membuat makanan memasuki kerongkongan yang membuat Bunda mengalami gejala maag. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda