moms-life
Kisah Pendiri Zero Waste Indonesia Maurilla, Berawal dari Lihat Banyak Sampah di Laut
Selasa, 08 Mar 2022 19:09 WIB
Setiap tanggal 8 Maret dunia selalu memperingati Hari Perempuan Internasional, Bunda. Setiap tahunnya, tema yang diusung berbeda-beda. Tahun ini, PBB mengangkat tema Gender Equality Today for a Sustainable Tomorrow.
Tak bisa dimungkiri, peran perempuan memang sangat penting bagi keberlangsungan berbagai sektor, Bunda. Mulai dari kesehatan, industri, bahkan dalam hal lingkungan hidup, seperti yang dilakukan oleh Maurilla.
Maurilla adalah seorang perempuan yang berperan penting dalam melestarikan lingkungan hidup, Bunda. Ia telah mengajak ribuan masyarakat untuk menganut gaya minim bebas sampah atau zero waste.
Melalui akun Instagram @zerowaste.id_official, Maurilla memberikan berbagai macam informasi terkait dengan sampah dan kondisi dunia. Misalnya saja seperti sejarah daur ulang, fakta unik ecobricks, dan sebagainya.
"Yang melatarbelakangi hadirnya Zero Waste Indonesia adalah keprihatinan dari apa yang terjadi di lingkungan. Saat itu aku di Belanda, kemudian menemukan sebuah video di Nusa Penida bahwa ternyata di bawah laut itu isinya sudah bukan yang cantik-cantik. Tapi ternyata isinya banyak banget sampah sisa konsumsi kita, sampah plastik," ujarnya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Berangkat dari hal ini, Maurilla kemudian mulai tertarik dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Ia pun mencari tahu tentang hal yang tengah terjadi di lingkungan dan di bumi. Akhirnya, ia menemukan gaya hidup yang dinamakan dengan zero waste.
"Kemudian ingin sharing dan memperluas, dan memberikan akses edukasi kepada semua orang untuk belajar mengenai zero waste lifestyle ini," kata Maurilla.
Kini, Zero Waste Indonesia sudah memiliki lebih dari 163 ribu pengikut, Bunda. Maurilla kemudian menjelaskan bagaimana cara ia menarik masyarakat untuk turut peduli terhadap lingkungan sehingga ikut menganut gaya hidup zero waste.
"Aku menempatkan diri sebagai followers-ku. Jadi kita menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, yang kadang-kadang itu menggelitik enggak selalu serius. Maksudnya fakta-fakta dan datanya tetap aktual," tuturnya.
Tak hanya itu, Maurilla menjelaskan bahwa ada dua jenis sampah yang bisa didaur ulang, Bunda. Keduanya adalah sampah organik dan non-organik.
Sampah organik adalah bahan atau barang yang berasal dari hasil bumi, seperti daun, batang, sisa makanan, kulit buah, biji, bonggol sayur, dan sebagainya. Sedangkan sampah non-organik adalah material yang sudah diproses seperti karton, kertas, plastik, metal, elektronik, dan sebagainya.
"Kalau (sampah) yang enggak bisa didaur ulang itu aku kasih contoh gampangnya misalnya pembalut yang sudah dipakai, hal yang sudah terkontaminasi itu tidak bisa didaur ulang, sulit didaur ulang. Sterofoam itu yang paling terkenal tidak bisa di daur ulang," papar wanita dengan nama panjang Maurilla Sophianti Imron ini.
Zero Waste Indonesia juga memiliki kampanye yang cukup menarik nih, Bunda. Kampanye ini dinamakan dengan #TukarBaju. Simak di laman berikutnya, yuk.