3 Tips Ajarkan Anak Peduli terhadap Lingkungan, Jangan Lupa Berikan Contoh Bun

A teacher with small school kids in classroom learning about ecological waste separation.

Ilustrasi Tips Ajarkan Anak Peduli Lingkungan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Sampah plastik adalah salah satu hal yang menjadi masalah di Indonesia, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini karena Indonesia termasuk ke dalam negara yang paling banyak penghasil sampah plastik, sementara plastik adalah bahan yang sulit terurai.

Melihat data dari indonesia.go.id pada tahun 2019, data Asosiasi Plastik Indonesia dan Badan Pusat Statistik menunjukkan sampah plastik di Indonesia sudah mencapai 64 juta ton per tahunnya. Oleh karena itu, Bunda dan masyarakat lain harus mulai menyadari tentang masalah sampah plastik ini.

Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 masih ada setidaknya 72 persen masyarakat yang tidak peduli dengan sampah, Bunda. Oleh karena itu, Bunda dan masyarakat lainnya harus mulai sadar akan masalah sampah plastik ini.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar, mengungkapkan kalau pemerintah sudah membuat regulasi atau peraturan tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Untuk melaksanakannya, Novrizal memberi solusi agar para produsen bisa bekerja sama dengan yayasan atau lembaga yang mendaur ulang sampah.

"Seperti kita tahu, dengan adanya peraturan ini, membuat para produsen bertanggung jawab dengan sampah plastik dari produknya. Untuk menanggunalanginya mungkin bisa bekerja sama dengan lembaga atau yayasan recycling atau daur ulang," katanya dalam acara Virtual Press Conference Mondelez #BijakPlastikSejakDini, pada Jumat (19/11/2021).

Sebagai seorang Psikolog dan Co-Founder Rumah Psikologi TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima M.Psi, mengungkapkan kalau membangun kesadaran akan bahayanya sampah plastik bisa dilakukan sejak usia dini, Bunda.

"Kalau membangun kesadaran sampah plastik sejak dewasa memang agak susah. Kalau dari kecil dia akan terbiasa dan ke depannya akan menghasilkan generasi yang sadar dengan lingkungannya," tuturnya.

Agar Si Kecil terbiasa menjaga lingkungannya dari sampah plastik, Saskhya memberikan beberapa tips yang bisa Bunda praktikkan, nih. Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video Jan Ethes cucu Jokowi jadi juara lomba taekwondo berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS AJARKAN ANAK PEDULI LINGKUNGAN

Three kids sorting garbage at home - plastic bottles, cans, glass bottles and cardboard.
Nikon D850

Ilustrasi Tips Ajarkan Anak Peduli Lingkungan/Foto: iStock

Menjaga kebersihan lingkungan adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh masyarakat, Bunda. Tak hanya orang dewasa, Si Kecil juga bisa mulai diajarkan untuk menjaga lingkungan, nih.

Tips ajarkan anak peduli lingkungan

Ada beberapa tips yang dibagikan oleh Saskhya agar Bunda bisa ajarkan Si Kecil terbiasa peduli dengan lingkungannya, lho. Kalau Bunda penasaran, berikut ini deretan tipsnya.

1. Berikan contoh

Setiap orang tua pasti memiliki cara tersendiri untuk membangun kebiasaan baik pada anaknya, Bunda. Namun, Saskhya mengatakan tak ada cara yang lebih baik daripada menjadi seorang teladan bagi anak.

"Kalau anak-anaknya lebih kecil akan sangat mudah kalau mereka punya teladan. Misalnya kalau punya tas belanja sendiri membawa di depan anak-anak (saat mau berbelanja)," jelas Saskhya.

2. Film dan buku cerita

Di usia Si Kecil saat ini, mereka tidak akan mengerti apa yang Bunda bicarakan tentang peduli terhadap lingkungan. Karena itu, Bunda butuh bantuan dari media yang lebih kreatif dan menarik misalnya film atau buku cerita.

"Ada tontonan yang lebih komplek untuk menjelaskan perilaku pada lingkungan. Kalau untuk balita ada film kartun," jelas Saskhya.

3. Praktikkan di rumah

Setelah Bunda memberikan pengetahuan lewat film dan buku cerita, ternyata itu saja tidak cukup, Bunda. Si Kecil juga perlu mempraktikkannya di rumah.

"Kalau ingin merubah kebiasaan itu harus ada praktiknya. Keterlibatan di rumah bisa dilakukan dengan main games bareng tentang mengumpulkan sampah. Jadi mereka makin paham bukan hanya dalam sisi pengetahuan," papar Saskhya.