Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Gargle, Teknik Berkumur untuk Bersihkan Tenggorokan dari Kuman & Penyakit

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 16 Mar 2022 16:52 WIB

Ilustrasi Berkumur
Ilustrasi Gargle / Foto: Getty Images/AegeanBlue

Rongga mulut merupakan salah satu pintu masuknya berbagai macam partikel di udara. Virus, bakteri, serta jamur dapat terhirup dan mengendap di pangkal tenggorokan, Bunda.

Berkumur mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Namun berkumur saja tidaklah cukup. Ada gargle, teknik yang bisa bikin berkumur jadi lebih efektif, lho.

Berbeda dengan berkumur memakai mouthwash, gargle dilakukan untuk mencuci bagian pangkal tenggorokan. Sedangkan berkumur pada umumnya hanya dilakukan untuk mencuci rongga mulut saja.

"Gargle harus kita bedakan dengan mouthwash. Ini untuk mencuci daerah belakang tenggorok namun tidak ditelan, dengan posisi kepala mengadah. Kemudian bisa dilanjutkan dengan mouthwash biasa," papar dr. Arie Cahyono, Sp.T.H.T.K.L.(K), Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL di peluncuran kampanye Waktu Indonesia Gargle, Selasa (15/3/22).

Banner Hidup Indra Kenz

Gargle dapat menghilangkan virus, bakteri, serta jamur yang menempel di tenggorokan. Berkumur dengan cara gargle dapat menurunkan infeksi saluran napas serta berbagai penyakit yang masuk melalui rongga mulut, seperti COVID-19.

Pada pasien COVID-19 yang mengalami gejala radang dan nyeri tenggorokan, gargle dapat mengurangi rasa nyeri dan memberikan sensasi lebih nyaman. Selain itu, gargle juga bisa membersihkan sisa makanan dan menghilangkan halitosis atau bau mulut.

"Ini adalah salah satu cara paling cost-effective untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pada orang sehat, gargle mampu menurunkan risiko ISPA hingga 36 persen," tuturnya.

Gargle merupakan salah satu protokol kesehatan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jepang. Cara ini sangat diandalkan sebagai pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.

Sementara itu di Inggris, gargle dijadikan sebagai protokol kesehatan saat pandemi COVID-19. Gargle wajib dilakukan pada pasien suspek dan terkonfirmasi, serta nakes yang merawat pasien COVID-19.

Gargle dapat dilakukan dengan dua cara, Bunda. Cara natural yang dapat dilakukan adalah gargle memakai air hangat, teh hijau, atau air garam. Selain itu, Bunda juga bisa memakai zat antiseptik.

"Zat antiseptik idealnya harus bisa membunuh bakteri, virus, hingga jamur. Alkohol efektif melawan bakteri namun tidak untuk jamur. Sebaiknya bisa memakai Poviodone-Iodine karena efektif melawan ketiganya," tutur dr. Arie.

Gargle sangat mudah dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa, lho. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang

[Gambas:Video Haibunda]


CARA MELAKUKAN GARGLE

Ilustrasi Berkumur

Ilustrasi Berkumur / Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Gargle dapat dijadikan kebiasaan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan tenggorokan. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara 3T (Tuang, Teguk, Tengadah).

Bunda harus menuang terlebih dahulu cairan yang digunakan sebagai obat kumur ke wadah gelas. Teguk cairan tersebut dan tahan di pangkal tenggorokan. Kemudian naikkan kepala dengan posisi mengadah hingga 45 derajat.

"Tahan cairan di tenggorokan dan keluarkan udara lewat mulut hingga berbunyi. Lakukan selama 30 detik. Kemudian buang dan hindari makan selama 30 menit setelah ber-gargle," papar dr. Arie.

Dr. Arie mengatakan, gargle sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Namun Bunda dapat melakukan gargle tambahan dengan memakai bahan alami. Lakukan gargle pada pagi dan malam hari, atau setelah beraktivitas dari luar rumah.

Gargle juga bisa dilakukan untuk anak, lho. Pastikan anak sudah berusia di atas 6 tahun sehingga ia sudah memiliki kontrol motorik yang sempurna. Hal ini agar Si Kecil tidak tersedak cairan gargle, Bunda.

"Hindari gargling memakai bahan yang mengandung alkohol. Untuk anak, bisa latihan memakai air biasa untuk belajar. Sehingga jika terjadi kegagalan, tidak akan membahayakan anak seperti tertelan atau tersedak," ucapnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda