Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tips Melanjutkan Kuliah S2 ke Luar Negeri untuk Bunda yang Berkeluarga

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 18 Mar 2022 17:34 WIB

Smiling millennial Indian girl in wireless headset sit at desk in living room study online on laptop, happy young ethnic female in headphones watch webinar or course on Internet on computer
Ilustrasi kuliah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Beberapa waktu yang lalu, kita memperingati Hari Perempuan Sedunia ya, Bunda. Momen tersebut tentu mengingatkan kita mengenai pentingnya kesetaraan gender yang belum tercapai dengan sempurna.

Seiring dengan hal tersebut, Mentari yang menjadi sebuah program kerja sama antara Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia serta British Council Indonesia menyelenggarakan acara bincang-bincang bertajuk Women in STEM: Go For It. 

Sebagai informasi, acara ini bertujuan untuk merayakan kemajuan yang telah dicapai Indonesia dalam meningkatkan partisipasi perempuan dan kesetaraan gender di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), juga meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai kesetaraan gender dan pentingnya memaksimalkan pembangunan sosial dan ekonomi, khususnya melalui penyetaraan akses ke pendidikan tinggi.

"Untuk menghadapi tantangan abad ke-21, kita membutuhkan lebih banyak perempuan dan anak perempuan belajar dan bekerja di bidang STEM. Tapi seringkali, aspek sosial ekonomi membatasi perempuan untuk mengedepankan ambisi profesional mereka," kata Leighton Ernsberger selaku Direktur Pendidikan dan Bahasa Inggris, British Council dalam acara virtual pada Selasa (15/3/2022).

British Council memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan kesetaraan gender ini, Bunda. Pihak kampus tersebut bahkan mengadakan beasiswa di bidang STEM demi mewujudkan harapan besar itu.

"Inggris memiliki sektor pendidikan tinggi berskala internasional. Beasiswa ini memungkinkan perempuan berbakat mengambil peluang yang dapat mengubah hidup mereka dengan mengembangkan karir dalam bidang STEM yang mereka pilih, kemudian memanfaatkan pengalaman mereka untuk memberikan dampak lebih besar ketika mereka kembali ke negaranya," katanya.

Menuntut ilmu memang tak memiliki batas apapun, Bunda. Tak masalah jika sudah berumur, melahirkan anak, sibuk mengurus bisnis, atau sambil bekerja.

Pengalaman tersebut dibuktikan oleh Dei Norytyas. Bunda satu orang anak ini tengah berkuliah dengan beasiswa STEM, lho. Simak cerita selengkapnya di halaman berikut, yuk.

Bunda simak juga 5 fakta Maura Munaf, adik Sherina yang menang kompetisi desain poster di AS dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KIAT KULIAH KELUAR NEGERI BAGI YANG BERKELUARGA

Cute caucasian smiling blonde woman in sweater holding bills in one hand and in other smart phone. On table are laptop and bills. Apartment interior.

Ilustrasi kuliah / Foto: Getty Images/iStockphoto/dusanpetkovic

Soal kiat, Nory ungkap bahwa komunikasi menjadi kunci paling penting. Ini berlaku pada pasangan, anak, orang tua, dan instansi yang terikat dengan kita.

"Ketika saya dapat pengumuman, saya pasrah. Bukan excited, tapi bingung bagaimana cara jika membawa anak atau meninggalkan anak dan suami," ucapnya.

"Namun kuncinya adalah membangun komunikasi dengan suami, kemudian keluarga saya maupun suami. Tekad saya saat itu cuma satu, dapat restu dari suami, keluarga, serta institusi tempat saya bekerja. Kalau mendapat semuanya, saya berangkat," katanya.

Soal anak, Nory mengatakan bahwa niatnya untuk kuliah jauh dari rumah sudah di-sounding dari lama. Seiring berjalannya waktu, anaknya lantas mengerti meski sempat menolak pada awalnya.

"Kemudian saya juga selalu sounding dengan anak bahwa saya akan pergi. Cukup lama, saya sounding itu tidak sebentar. Setiap malam sebelum tidur."

"Sebelumnya ada penolakan dari anak saya, namun terus saya beri pengertian. Lama-lama dia paham," sambungnya.

Apa yang Nory jalani saat ini memang tak mudah. Beberapa kali ia sempat merasa down karena berbagai faktor. Namun untungnya, sang suami menjadi tempat sandaran paling tepat untuknya. Ia mendapatkan dukungan serta semangat tak terbatas.

"Ada kalanya saya mau menyerah, tapi suami selalu menyemangati."

"Dahulu suami juga bilang, 'Berangkat, Bu. Kapan lagi? Ibu sudah bertekad lama untuk S2, ketika ada kesempatan maka ambil'. Saya beruntung," tuturnya lagi.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda