Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Jenis Aroma Vagina yang Bisa Ganggu Aktivitas Seks dan Faktor Penyebabnya, Pahami Bun

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 25 Mar 2022 22:15 WIB

Young beautiful woman in roses garden
Foto: iStock

Vagina pada masing-masing wanita memiliki aroma khas tersendiri. Beberapa faktor pun diketahui ambil peran, termasuk pola makan, kondisi kesehatan hingga kebiasaan-kebiasaan lainnya.

"Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobioma sendiri yang diisi dengan berbagai bakteri. Bakteri-bakteri ini turut memberi aroma khas pada vagina," ujar profesor klinis kebidanan dan kandungan Yale University School of Medicine, Mary Jane Minkin, MD.

Dikutip dari Women's Health Mag, meski vagina sewajarnya memiliki sedikit aroma khas, namun ada kalanya mungkin Bunda mencium bau yang sedikit berbeda.

Menurut Minkin, penyebabnya bisa jadi tidak berbahaya, misalnya seperti keringat berlebih. Tapi bisa juga menandakan kondisi yang lebih serius seperti infeksi, terutama jika disertai dengan gatal atau keputihan.

Nah, seperti apa saja sih jenis-jenis aroma vagina dan faktor penyebabnya? Berikut ulasannya.

1. Aroma amis (Fishy)

Kemungkinan penyebab: infeksi vaginosis bakterialis (VB) atau bacterial vaginosis (BV).

Penyebab paling mungkin di balik munculnya aroma amis pada vagina yakni infeksi vaginosis bakterialis. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ini merupakan jenis infeksi vagina paling umum pada wanita usia 15 hingga 44 tahun.

Infeksi dapat menyebar ketika pH vagina terganggu oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri 'jahat'. Jika aroma ini tidak kunjung hilang dalam waktu seminggu atau lebih, segera cek ke dokter. Bunda mungkin memerlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang terjadi. 

Ortu Beri Nama Anak

2. Aroma asam (Yeasty)

Kemungkinan penyebab: infeksi jamur.

Sebagian besar infeksi jamur tidak terlalu berbau, tetapi terkadang disertai dengan keluarnya cairan putih kental dan keluhan gatal. 

Apabila Bunda juga mengalami keluhan seperti kemerahan, rasa terbakar di sekitar vagina, atau merasa sakit setelah buang air kecil, infeksi jamur kemungkinan penyebabnya.

3. Aroma tak sedap yang menyengat (Musky)

Kemungkinan penyebab: keringat dan kotoran yang terperangkap di celana dalam.

Kebiasaan tidak langsung ganti celana dalam setelah berolahraga atau sering memakai celana dalam berbahan tidak menyerap keringat bisa memicu aroma vagina yang tak sedap. Minkin menyebutkan, biasanya kondisi ini akan hilang segera setelah Bunda mandi. 

Dilansir Medical News Today, untuk meminimalkan munculnya kembali aroma tak sedap pada vagina, pilih celana dalam berbahan katun dan hindari berlama-lama memakai celana dalam yang sudah basah oleh keringat. 

Cegah bau tak sedap pada vagina dengan tips berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




AROMA BUSUK HINGGA BAU LOGAM

Young beautiful woman in roses garden

Foto: Getty Images/iStockphoto/Elitsa Deykova

4. Aroma berbau busuk (Rotten)

Kemungkinan penyebab: lupa mengganti tampon.

Dari semua aroma yang dimiliki vagina, ini menjadi yang paling mengkhawatirkan. Jika Bunda memakai tampon dan lupa menggantinya (bahkan sampai berhari-hari atau lebih lama) maka dapat memicu munculnya aroma busuk pada vagina.

"Aroma tersebut muncul disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan di ruang terbatas," imbuh Minkin.

5. Aroma logam (Metallic)

Kemungkinan penyebab: periode haid.

Darah dapat mengubah pH vagina, sehingga membuatnya berbau seperti logam atau tembaga. Untuk mengatasinya, Bunda dapat membersihkan area vulva dengan sabun berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi. 

6. Aroma zat pemutih atau amonia (Bleachy)

Kemungkinan penyebab: infeksi vaginosis bakterialis (VB) atau bacterial vaginosis (BV).

Ada beberapa alasan berbeda mengapa vagina memiliki bau zat kimia pemutih atau amonia. Pakar kebidanan dan kandungan Christine Masterson, MD, mengatakan bahwa BV biasanya berbau amis, tapi kadang-kadang bisa berbau seperti amonia.

Ada juga kemungkinan bau itu sebenarnya berasal dari urine, terutama jika Bunda sedang mengalami dehidrasi. 

"Hubungan seksual yang dilakukan dengan menggunakan pelumas tertentu juga bisa memicu bau amonia," imbuh Masterson.

7. Aroma manis (Sweet)

Kemungkinan penyebab: pola makan atau infeksi jamur.

Masterson mengatakan munculnya aroma manis pada vagina biasanya terkait dengan pola makan. Tetapi infeksi jamur juga kadang dapat menyebabkan aroma yang manis. Jadi jika Bunda juga mengalami gejala infeksi jamur, seperti terasa tak nyaman dan gatal, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter. 

Demikian ulasan tentang jenis-jenis aroma vagina dan kemungkinan faktor penyebabnya. Ingat ya Bunda, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan vagina dengan kebiasaan baik, termasuk ketika berhubungan seks.

Salah satunya seperti menghindari pemakaian celana ketat. Jenis celana ini dapat memicu infeksi dan bau tak sedap pada vagina. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda