Niat, Tata Cara, dan Urutan Mandi Wajib untuk Perempuan Jelang Ramadan

Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.

Ilsutrasi Mandi Wajib/Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant

Sebelum masuk bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk mempersiapkan dirinya, Bunda. Salah satu persiapan diri yang perlu diperhatikan adalah kesucian dari hadas besar.

Saat wanita sedang dalam keadaan haid, mereka tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Tak hanya itu, mereka juga harus melakukan mandi wajib usai berhubungan intim dengan suami.

Tidak ada perbedaan antara mandi wajib di bulan biasanya dengan bulan Ramadan, Bunda. Hanya saja, waktu pelaksanaan dan pembacaan doa mandi wajib perlu diperhatikan.

Disebutkan dalam Al-Quran bahwa Allah SWT memerintahkan untuk menjalankan dan membaca doa mandi wajib setelah haid, nifas, atau berhubungan seks.

Ketika Ramadan, Bunda dianjurkan untuk melakukan dan membaca niat mandi wajib di waktu sebelum subuh. Namun, kalau ada kondisi yang membuat Bunda tak bisa melakukannya sebelum subuh, maka puasa Bunda tidak batal.

Niat mandi wajib

Niat mandi wajib dibedakan menjadi tiga macam, Bunda. Yakni mandi wajib setelah haid, mandi wajib setelah nifas, dan mandi wajib setelah berhubungan seks. Berikut ini ketiga niatnya yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Niat mandi wajib sehabis haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala.

Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."

2. Niat mandi wajib setelah berhubungan seks

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah Ta'ala."

3. Niat mandi wajib setelah nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.

Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala."

Lantas bagaimana tata cara dan urutan mandi wajib? Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Intip juga video fase perubahan warna darah nifas berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

URUTAN DAN TATA CARA MANDI WAJIB

shower with flowing water and steam, closeup view

Ilustrasi Mandi Wajib/Foto: Getty Images/iStockphoto/nikkytok

Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar dengan cara membasuh seluruh tubuh, Bunda. Mandi wajib tidak boleh dilakukan hingga melewati waktu salat fardu. Jadi, kalau waktu salat fardu berlalu dalam keadaan hadas, Bunda dianggap telah meninggalkan salat dan dosa besar.

Urutan dan tata cara mandi wajib

Mandi wajib bagi seorang perempuan usai haid, nifas, dan berhubungan seks hukumnya wajib, Bunda. Mengutip dari buku Smart Muslimah: Jadi Muslimah Harus Pintar, berikut ini urutan dan tata cara pelaksanaannya.

Membaca basmallah bersamaan dengan niat mandi: 'Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah SWT'.
Setelah itu, Bunda harus membersihkan kedua telapak tangan.
Hilangkan kotoran yang menghalangi datangnya air sampai pada kulit, Bunda.
Bersihkan kemaluan atau beristinja. Saat melakukan hal ini, gunakanlah tangan kiri.
Selanjutnya, berwudu lah dengan sempurna, termasuk berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung.
Selanjutnya, basahi sela-sela jari.
Siram dan guyur air ke kepala untuk pertama kali sebanyak tiga kali, Bunda.
Basahi seluruh badan.
Cucilah kaki sebagai penutup wudu.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.