HaiBunda

MOM'S LIFE

Benarkah Virus Hendra Lebih Mematikan Daripada COVID-19? Ini Penjelasannya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 03 Jun 2022 11:10 WIB
Ilustrasi virus hendra. Foto: Getty Images/iStockphoto/jarun011
Jakarta -

COVID-19 seperti baru saja mereda. Kita pun perlahan mulai hidup berdampingan dengan adanya virus corona. Namun, baru-baru ini, masyarakat kembali dikhawatirkan dengan kemunculan virus Hendra.

Virus Hendra pun disebut-sebut lebih mematikan daripada virus Corona. Hal ini seperti diungkapkan seorang epidemiolog Unair, Laura Navika Yamani. Ia juga mengatakan persentase tingkat kematian virus Hendra tergolong cukup tinggi.

"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika COVID-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura dikutip dari laman resmi Unair, Kamis (2/6/2022).


Seperti yang diketahui, wabah virus Hendra terjadi di Hendra, sebuah wilayah di Brisbane, Australia. Virus ini pertama kali diisolasi pada 1994 dari spesimen yang diambil saat terjadi wabah penyakit pernapasan dan saraf pada kuda dan manusia.

Laura mengungkapkan virus Hendra bersifat zoonosis yang berarti bisa berpindah dari hewan ke manusia. Biasanya masuknya virus ini ke tubuh manusia dapati diperantarai oleh hewan mamalia.

"Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," lanjut Laura.

"Kalau dari kelelawar langsung ke manusia biasanya sulit, karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," katanya.

Disebut lebih mematikan dari COVID-19, lantas seperti apa gejala virus Hendra?

Gejala virus Hendra dapat berkembang antara lima sampai 21 hari usai kontak erat dengan hewan yang terinfeksi seperti kuda. Demikian dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Berikut gejalanya:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Adapun gejala yang serius, seperti:

  • Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang
  • Kejang-kejang
  • Koma

Gejala lain dari virus Hendra ini juga disebut-sebut seseorang bisa mengalami kesulitan bernapas hingga kebingungan. Lalu, apakah virus Hendra sudah ditemukan di Indonesia?

TERUSKAN MEMBACA DENGAN KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Selain virus Hendra, ada pula soal cacar monyet. Simak perbedaan cacar monyet dan cacar air berikut:



(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK