
moms-life
4 Fakta Air Mani Wanita saat Berhubungan Seks, Bunda Sudah Tahu?
HaiBunda
Senin, 27 Jun 2022 22:50 WIB

Air mani identik dengan laki-laki, padahal wanita juga bisa mengeluarkannya, lho. Ya, Bunda bisa mengeluarkan ‘air mani’ saat berhubungan seks namun berbeda dengan pria.
Perbedaan antara air mani pria dengan air mani wanita terlihat jelas dari teksturnya, Bunda. Air mani pria memiliki tekstur kental, sementara wanita lebih cair mirip seperti urin.
Dilansir dari Times of India, dalam survei online yang dilakukan secara internasional, fakta mengenai air mani wanita saat berhubungan seks masih menjadi kontroversi.
Banyak wanita menahan diri untuk tidak membicarakan hal ini, terutama pada ahli kesehatan, karena merasa malu dan beranggapan bahwa ini lebih lebih populer di kalangan pria. Karena hal itu, air mani wanita atau biasa disebut squirt masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Agar Bunda lebih paham, simak yuk penjelasan seputar air mani pada wanita yang telah Bubun rangkum berikut ini.
1. Tekstur air mani wanita yang encer
Salah satu fakta tentang air mani wanita saat berhubungan seks yakni tekstur yang encer seperti air seni. Beberapa peneliti mengatakan bahwa itu adalah air seni dan tidak ada yang lain.
Dalam satu studi tahun 2014, responden wanita diminta pergi ke toilet sebelum melakukan aktivitas seksual dan kemudian melakukan USH untuk membuktikan bahwa kandung kemih mereka kosong. Setelah para wanita menjadi aktif secara seksual, mereka diberikan USG kedua, yang menunjukkan bahwa kandung kemih telah terisi kembali secara signifikan.
Akhirnya, dilakukan USG ketiga setelah mereka mengalami squirt yang mengungkap bahwa kandung kemih kosong lagi. Ini seolah menunjukkan bahwa air mani yang dikeluarkan kemungkinan adalah air seni (atau setidaknya sebagian). Itulah mengapa tekstur air mani wanita saat berhubungan seks encer.
“Squirt mungkin berasal dari kandung kemih karena tidak ada struktur lain di dalam area anatomi wanita yang mampu menahan cairan sebanyak itu atau mendorongnya dengan kekuatan sebanyak itu,” papar apoteker Abbas Kanani, dilansir dari BBC.
Ditambahkan bahwa selama proses orgasme yang membuat otot-otot tubuh wanita rileks sehingga sulit menahan air seni sehingga ikut dilepaskan melalui uretra. Sementara beberapa anggapan menilai kalau squirt berbeda dengan air seni.
Tubuh wanita juga mengandung jaringan prostat dalam struktur yang dikenal sebagai kelenjar Skene atau paraurethral. Kelenjar ini terletak di dinding depan vagina dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa bisa mengalir melalui saluran ke ujung bawah uretra.
Beberapa spesialis sekarang percaya bahwa kelenjar ini memainkan peran penting dalam air mani wanita yang dilepaskan saat squirt. “Cairan yang keluar cenderung bening, tidak kuning, dan tak memiliki bau atau rasa yang sama dengan air seni. Sebagai mantan perawat, saya telah mengalami banyak kontak dekat dengan urin dan saya tidak berpikir itu hal yang sama!” tegas Beverly Whipple, seorang seksolog asal Amerika Serikat.
Teruskan baca halaman selanjutnya untuk liat fakta lain tentang air mani wanita, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Bunda sudah tahu tanda jika Bunda baru saja mengalami orgasme? Simak video ini ya Bun kalau belum:
VOLUME AIR MANI YANG BISA SAMPAI 150 ML
Foto: Istock
2. Volume air mani wanita saat berhubungan seks
Volume air mani wanita saat berhubungan seks bisa berbeda-beda. Banyak ahli memandang kalau orgasme dan squirt yang mengeluarkan air mani wanita merupakan hal berbeda, baik secara tekstur maupun volumenya.
Berdasarkan studi modern pada 2013 yang melibatkan 320 responden, terungkap fakta bahwa squirt yang dialami wanita bisa dikeluarkan mulai dari 0,3 ml sampai lebih dari 150 ml. Itu setara dengan hitungan beberapa tetes hingga setengah cangkir, Bunda!
3. Tak semua wanita bisa squirt
Fakta selanjutnya mengenai air mani wanita saat berhubungan seks yakni tidak semua dari Bunda bisa mengalami squirt. Dr. Andri Wanananda MS yang termasuk anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), mengatakan bahwa tak semua wanita bisa mengeluarkan air mani.
Squirt umumnya terjadi karena lubrikasi vagina yang maksimal pada wanita saat berhubungan seks. Berdasarkan studi, sekitar 10% sampai 54% wanita bisa mengalami squirt.
“Pada umumnya, saat orgasme wanita mengalami lubrikasi (pelendiran) vagina yang maksimal, tapi tidak mengalami ejakulasi seperti pria. Konon, ada wanita yang memiliki anomali yang disebut 'squirt', kendatipun jumlahnya amat sedikit yang terdeteksi secara ilmiah," ujar Dr. Andri, seperti dilansir dari detikHealth.
4. Punya manfaat positif untuk tubuh wanita
Para ilmuwan berhipotesis bahwa cairan ejakulasi dapat mengeluarkan bakteri berbahaya serta membantu mencegah infeksi saluran kemih yang tidak nyaman. Selain itu, manfaat positif lainnya bisa meningkatkan kualitas tidur wanita.
Saat wanita mengeluarkan air mani maka tubuh cenderung melepaskan hormon yang mendorong kualitas tidur lebih nyenyak, seperti prolaktin dan oksitosin. Tentu akan mempengaruhi kualitas tidur Bunda yang lebih baik.
Ada pula manfaat kesehatan lain seperti mengatasi nyeri punggung, kaki, sakit kepala, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pernah mengalami squirt, Bunda?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Biasa Disebar Melalui Kontak Seksual, Bisakah Sifilis Ditularkan Lewat Ciuman?

Mom's Life
Mengenal HSDD, Penyebab Gairah Seks Menurun dan Hubungan Intim Tak Nikmat

Mom's Life
Fakta-fakta Tentang Squirt pada Wanita dan Tips Mencapainya saat Bercinta

Mom's Life
Ini Manfaat Berdoa Sebelum Bercinta Bunda

Mom's Life
5 Tips Membuat Durasi Bercinta Lebih Lama Untuk Capai Orgasme Bersama

Mom's Life
Kehidupan Seks Terasa Hambar? 5 Tips Ini Bisa Membantu
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda