5 Negara Paling Boros Listrik di Benua Asia, Indonesia Termasuk Enggak ya?

Negara tidak akan bisa bertenaga tanpa adanya listrik, Bunda. Namun, ada banyak negara yang dinilai sangat boros dalam penggunaan listrik.

NS Energy mendapatkan data bahwa negara yang paling boros dalam penggunaan listrik ada di benua terbesar dunia, Asia. Tak hanya itu, negara-negara ini bahkan berasal dari negara-negara maju.

Konsumsi listrik global telah didominasi oleh pembakaran bahan bakar fosil. Tapi, ada masalah perubahan iklim menjadikan sebagian negara menggunakan tenaga matahari, angin, dan air, untuk mengganti listrik.

Negara-negara seperti Asia seperti China dan India sesuai dengan populasi menjadi negara paling boros dalam penggunaan listrik. Hal ini tentu didukung dengan besarnya populasi di China dan India.

Negara paling boros listrik di Asia

Melansir dari laman NS Energy, ada beberapa negara yang dinobatkan sebagai negara paling boros listrik, Bunda. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya.

1. China

China merupakan negara terpadat di dunia dan menjadi negara paling boros listrik di benua Asia maupun secara global. China telah melahap sekitar 6,3 triliun kilowatt energi per jam.

Dua jaringan sinkron area China adalah China Southern Power Grid dan State Grid. Pada tahun 2005, jaringan listrik utara disinkronkan dan kemudian pada tahun 2011 semua provinsi China saling terhubung.

Menurut Dewan Listrik China, pada Januari-April 2019, konsumsi listrik di China melampaui 2,23 triliun kWh dan meningkat 5,6 persen dari tahun ke tahun. Hal ini diungkapkan langsung oleh Administrasi Energi Nasional.

2. India

India/ Foto: Getty Images/iStockphoto/turtix

India merupakan negara paling boros listrik nomor dua di benua Asia. Sementara itu, India menjadi negara nomor tiga paling boros listrik di dunia setelah Amerika Serikat. India memiliki populasi terbesar di dunia dan telah menghabiskan sekitar 1,54 triliun kWh.

Dengan sektor listrik yang didominasi oleh bahan bakar fosil seperti batu bara, Pemerintah India mulai berinvestasi dalam energi baru. Energi ini meliputi proyek pembangkit listrik tenaga air kecil, gasifier biomassa, tenaga biomassa, tenaga limbah perkotaan dan industri, energi surya, dan angin.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tips menghindari sengatan listrik berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

NEGARA PALING BOROS LISTRIK DI BENUA ASIA

Ilustrasi Negara Paling Boros Listrik di Asia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jae Young Ju

3. Jepang

Jepang adalah konsumen batubara terbesar keempat di dunia dan pengguna minyak terbesar nomor tiga. Sementara itu, Jepang juga merupakan konsumen listrik terbesar ketika di Asia. Jepang telah menggunakan listrik sebanyak 9,93 triliun kWh per tahunnya.

Setelah bencana nuklir Maret 2011 di Fukushima, konsumsi dan pembangkit listrik Jepang melonjak secara signifikan. Negara ini bahkan menyeimbangkan permintaan dan pasokan dengan pembangkit listrik tenaga air yang dipompa.

Pada tahun 2016, kapasitas pembangkit listrik di Jepang adalah 291,837 juta kWh. Namun, pemakaian itu telah menurun karena jaringan tenaga nuklir telah ditutup telah ditutup. Jepang bahkan berencana menjadi negara yang berhenti memakai listrik pada tahun 2040 mendatang.

4. Korea Selatan

Korea Selatan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/NeoPhoto

Korea Selatan berada di urutan keempat negara paling boros listrik di benua Asia. Korea Selatan menggunakan listrik dengan rata-rata 17,70 miliar kWh, menurut angka yang diperbarui setiap bulan antara Januari 1979 dan September 2019.

Sebuah laporan yang dikatakan oleh Korea Electric Power Corp (KEPKO) menyatakan konsumsi listrik per kapita Korea Selatan pada tahun 2018 adalah 10.200 kWh. Angka ini sekitar 3,3 persen lebih tinggi dari jumlah yang dikonsumsi pada tahun 2017.

5. Arab Saudi

Arab Saudi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/orhandurgut

Arab Saudi menjadi negara pengguna listrik paling boros kelima di benua Asia. Arab Saudi bahkan telah dilaporkan menggunakan listrik sebesar 289.929,15 juta kWh pada Desember 2018.

Pembangkit listrik di Arab Saudi sangat bergantung pada bahan bakal fosil seperti minyak mentah, produk minyak bumi, dan gas alam. Meski konsumsi listriknya meningkat secara proporsional dengan peningkatan populasi, Arab Saudi telah mengintegrasi sumber energi lain seperti tenaga matahari.