Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Ratu Elizabeth II yang Meninggal di Usia 96 Th, Pimpin Kerajaan Inggris Selama 70 Tahun

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 09 Sep 2022 07:20 WIB

Ratu Elizabeth
5 Fakta Ratu Elizabeth, 70 Tahun Memimpin Kerajaan Inggris / Foto: (Andrew Matthews/Getty Images via AP)

Kabar duka datang dari keluarga Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II dari Britania Raya meninggal dunia di usia 96 tahun. Sebelumnya kondisi sang satu mengalami penurunan sejak beberapa waktu lalu.

"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini," demikian pernyataan resmi dari pihak istana dikutip Jumat (9/9/2022).

Sebelumnya dikabarkan kalau nenek Pangeran William dan Pangeran Harry itu mendapatkan pengawasan dari tim medis ketika berada di Balmoral Castle, Skotlandia. Hal itu dilakukan karena dokter istana yang menyatakan kekhawatiran terhadap kesehatan sang ratu.

"Menyusul evaluasi lebih lanjut pagi ini, para dokter Ratu mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia dan telah merekomendasikan sang ratu untuk tetap berada di bawah pengawasan medis," tulis pernyataan resmi dari pihak istana, dikutip dari BBC.

Kondisi kesehatan yang menurun hingga membuat Ratu Elizabeth menjalani perawatan juga membuat para anggota keluarga kerajaan khawatir. Sejak mengetahui  kondisi Ratu Elizabeth semakin mengkhawatirkan, para keluarga berkumpul.

Mulai dari Pangeran Charles dan istrinya Camilia, Pangeran Andrew dan keluarganya, Putri Anne, hingga Pangeran William.

Bunda, simak kembali yuk perjalanan hidup Ratu Elizabeth II. Berikut lima fakta Ratu Elizabeth II yang meninggal di usia 96 tahun:

1. Sudah 70 tahun menjadi ratu

Ratu Elizabeth II lahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926. Saat ini usianya hampir menyentuh satu abad, Bunda.

Elizabeth telah melewati perjalan hidup panjang sebagai seorang ratu. Putri dari Raja George VI dan Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon ini sudah memerintah selama 7 dekade.

Ratu Elizabeth II mulai berkuasa sejak 6 Februari 1952 silam. Saat ini, masa pemerintahannya sudah berjalan 70 tahun 212 hari.

Elizabeth mulai menjalankan tugas sosial pada Perang Dunia II dengan bertugas di palang merah. Hingga saat ini, ia sudah melakukan berbagai kunjungan kenegaraan.

Tak hanya mengemban tugas sebagai penguasa Britania Raya, Ratu Elizabeth II juga telah melewati berbagai peristiwa besar dalam hidupnya. Tak terkecuali yang datang dari keluarga.

Elizabeth harus kehilangan ayahnya pada 1952 silam. Ia juga melewati sejumlah peristiwa tragis lain seperti pembunuhan paman Pangeran Philip, keretakan rumah tangga anaknya, kematian Diana sang menantu, serta kematian ibunda dan adiknya pada 2002 lalu.

Telah memerintah selama 70 tahun, Ratu Elizabeth II naik takhta secara tidak diduga. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang wawancara Putri Diana yang sempat menggemparkan Kerajaan Inggris:

[Gambas:Video Haibunda]



DATANG SEBAGAI PUTRI, PULANG JADI RATU

Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II / Foto: Instagram @theroyalfamily

2. Naik takhta ketika berada di Afrika

Kehidupan Ratu Elizabeth II tak hanya dihabiskan di Kensington Palace, London. Sebuah penginapan di Afrika juga menjadi tempat bersejarah bagi sang ratu.

Treetops adalah sebuah penginapan yang berlokasi di Aberdare National Park, Kenya, Afrika Timur. Rumah pohon itu mengubah takdir Elizabeth dari yang semula permaisuri menjadi Ratu Kerajaan Inggris.

Dilansir People, Ratu Elizabeth tengah melakukan kunjungan dan menginap bersama sejumlah anggota keluarga kerajaan pada saat itu. Sang ratu juga tengah mengobservasi beberapa hewan serta sumur air yang terdapat di Kenya.

Banner Vitamin Ibu Hamil

Namun pada saat bertugas, pihak keluarga di Inggris mengabarkan bahwa Raja George VI meninggal dunia pada 6 Februari 1952. Sang ayah meninggal dalam tidurnya di Sandringham House, Norfolk, Inggris akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, seorang wanita muda naik ke atas pohon sebagai permaisuri, dan turun sebagai ratu," tutur Jim Corbett, pengawal ratu dalam buku tamu Treetops.

3. Menikah dengan Pangeran Philip

Ketika masih menjadi putri mahkota, Ratu Elizabeth II menikah dengan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh pada 20 November 1947.

Sama seperti Elizabeth, Pangeran Philip juga berasal dari keluarga ningrat. Sang ayah, Pangeran Andrew, merupakan keturunan Kerajaan Yunani-Denmark. Kakek Pangeran Philip adalah seorang Raja Yunani, yang bernama George I, dan kakek buyutnya adalah Raja Denmark, Christian IX.

Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II pertama kali berjumpa pada 1934. Kala itu mereka tengah menghadiri pernikahan paman ratu, Pangeran George. Elizabeth baru berusia delapan tahun pada saat itu. Sedangkan Pangeran Philip berusia 13 tahun.

Keduanya bertemu kembali lima tahun kemudian ketika Pangeran Philip memulai karier sebagai kadet di Royal Naval College, Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Elizabeth pada saat itu tengah mendampingi kunjungan orang tua dan adik perempuannya, Putri Margaret.

"Elizabeth lalu jatuh cinta pada Philip muda," demikian melansir dari Express.

Raja George merestui pernikahan mereka, dengan syarat Philip harus menunda pertunangan selama setahun, sehingga Elizabeth sang calon Ratu menikah ketika berusia 21 tahun.

Dari pernikahan itu, Ratu Elizabeth II dikaruniai empat anak yakni Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.

Namun sayang, Elizabeth harus kehilangan suami tercinta belum lama ini. Baca di halaman berikutnya.

KEHILANGAN PANGERAN PHILIP

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip

Ratu Elizabeth II / Foto: Instagram @theroyalfamily

4. Duka kehilangan orang tercinta

Ratu Elizabeth II harus kehilangan suami tercinta di usia pernikahan mereka yang hampir genap 47 tahun. Pangeran Philip mengembuskan napas terakhir pada 9 April 2021 lalu.

Suami Ratu Elizabeth II yang bergelar Duke of Edinburgh itu meninggal dunia di kediamannya di Kastil Windsor, Berkshire. Sang Ratu pun berduka atas kematian suami yang mendampinginya selama 73 tahun pernikahan.

"Dengan kesedihan yang mendalam, Yang Mulia Ratu telah mengumumkan kematian suami tercinta, Yang Mulia Pangeran Philip, Adipati Edinburgh. Keluarga Kerajaan bersama dengan orang-orang di seluruh dunia untuk berduka atas kehilangannya," tulis keterangan di akun Instagram @theroyalfamily.

Prosesi pemakaman Pangeran Philip dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Ratu Elizabeth II mengantar jenazah sang suami ke tempat peristirahatan terakhir.

Selama ini, Ratu Elizabeth II dikenal dengan sosok yang tak pernah menampilkan kesedihannya. Namun dikutip dari SCMP, air matanya hanya tumpah di saat-saat tertentu. Seperti ketika mengikuti peringatan kematian pada perang Inggris di bulan November.

Namun pada momen pemakaman Pangeran Philip, sang ratu terlihat tak kuasa menahan air mata. Ia tampak menyeka air mata yang keluar dari sudut wajahnya.

5. Terapkan pola asuh yang baik pada anak

Kehidupan Ratu Elizabeth II tak hanya berputar di lingkungan pemerintahan. Ia juga merupakan seorang Bunda dari empat anak. Ia bahkan punya gaya parenting yang sangat baik.

Meskipun ibaratnya bergelimang harta, akan tetapi Ratu Elizabeth II mendidik anak-anaknya supaya menghargai uang dan berhemat. Tak hanya itu, ia juga mendidik anak-anaknya untuk selalu berpakaian rapi dan sopan.

Anak-anak lelaki ratu kerap memakai memakai jas dan celana pendek beserta kaus kaki. Sementara anak perempuannya, Putri Anne terlihat cantik dalam gaun, kardigan, dan mantel.

Ratu Elizabeth II yang menyukai kegiatan berkuda serta alam bebas, juga menurun kepada anak-anak. Ketika anaknya masih kecil, ratu kerap mengajak mereka bermain di taman hijau Istana Buckingham, Kastil Windsor, Balmoral, dan Sandringham.

Anak-anak ratu beranjak dewasa dengan mewarisi kecintaan Ratu Elizabeth terhadap alam bebas. Seperti Pangeran Charles yang hobi berkebun.

Selain itu, Ratu Elizabeth II merupakan orang pertama yang menginisiasi kegiatan menyusui bayi. Dahulu, aktivitas menyusui secara langsung tidak dilakukan oleh para wanita Inggris.

Dikisahkan sejarawan Inggris Amy Licence, sejak dahulu kalangan perempuan di Kerajaan Inggris terbiasa untuk menyerahkan bayinya kepada pengasuh yang sekaligus merupakan ibu persusuan bagi anak-anaknya yang bertugas merawat dan menyusui bayi mereka.

Dikutip dari The Mirror, diketahui, pemberian ASI eksklusif pertama kali dilakukan oleh Ratu Elizabeth II kepada anak-anaknya. Langkahnya tersebut kemudian diikuti oleh Putri Diana dan Kate Middleton.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda