Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Tanda Bunda Alami Quiet Firing dari Atasan, Termasuk Tak Banyak Dilibatkan

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Minggu, 18 Sep 2022 15:40 WIB

Indian female agent helping client sign the application document
5 Tanda Bunda Alami Quiet Firing dari Atasan, Termasuk Tak Banyak Dilibatkan/Foto: Dok. iStock
Jakarta -

Apakah Bunda pernah merasa tak banyak dilibatkan dalam sebuah proyek di kantor? Nah, itu mungkin Bunda tengah mengalami quiet firing atau proses pemecatan paksa yang dilakukan secara 'halus'.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan di laman LinkedIn pada Agustus lalu, perusahaan yang melakukan metode pemecatan ini kerap kali membiarkan pekerja untuk tak mengalami kenaikan gaji selama bertahun-tahun atau tidak memberikan kesempatan promosi ke jabatan baru.

Selain itu, perusahaan biasanya akan memberikan tanggung jawab pekerja yang lebih sedikit kepada pekerja yang akan dipecat itu, bahkan dengan sengaja menjauhkan dari proses pengembangan diri dan kepemimpinan.

Dilansir melalui laporan Huffpost, Rabu (7/9), sebanyak 200 ribu responden telah mengisi polling tersebut. Hasilnya, 48 persen pernah menyaksikan rekan kerja yang mengalami perlakuan-perlakuan itu.

Perbedaan quiet firing dan quiet quitting

Agar lebih memahami konteks ini, ada perbedaan istilah antara quiet firing dengan quiet quitting. Istilah quiet quitting ini sempat viral beberapa waktu lalu di media sosial.

Definisi quiet quitting lebih menekankan kepada sikap pekerja yang cenderung tak memberikan upaya paling maksimal dalam pekerjaannya sembari mencari tempat pekerjaan baru demi jenjang karier selanjutnya.

Sementara, quiet firing adalah proses yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang membuat pekerja atau karyawan tak memiliki pilihan lain selain keluar dari perusahaannya.

"Sering kali itu tidak dimulai dari karyawan, melainkan dari penyedia pekerjaan - perusahaan tidak benar-benar terlibat dengan karyawan atau menginvestasikan perkembangan karier mereka atau meluangkan waktu untuk mendukung mereka," terang Bonnie Dilber, seorang perekrut profesional kepada Huffpost, Rabu (7/9).

"Hasil dari perlakuan itu adalah karyawan merasa bahwa dirinya tidak dilibatkan," sambungnya.

Seorang atasan dapat mengirimkan sinyal yang halus tapi jelas bahwa seorang karyawan tidak lagi memiliki masa depan yang nyata di perusahaannya. Juga, bahwa pilihan terbaik bagi mereka adalah mencari pekerjaan di tempat lain.

BACA ARTIKEL LENGKAPNYA DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 6 drakor romantis tentang CEO tampan:

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda